30 Desember 2011

Bagaimana cara anda menyambut Tahun Baru?

Banyak cara untuk memeriahkan tahun baru 2012. Seperti yang dilakukan oleh Arno Suprapto (52), warga Banyumas yang membuat terompet raksasa berukuran 5x2,5 meter, Jumat (30/12/). Tidak usah bingung cara meniupnya, karena Arno menyiapkan mesin kompresor untuk membuatnya berbunyi nyaring.
(http://foto.detik.com/readfoto/2011/12/30/194155/1803549/157/1/ini-dia-terompet-tahun-baru-terbesar?991105462)
Pelabuhan sidney akan menyalakan kembang api terbesar untuk menyambut pergantian tahun pada malam 31 desember 2011.  Perayaan pergantian tahun digelar begitu meriah dengan konsep acara yang tidak kalah menariknya. (http://travel.okezone.com/read/2011/12/30/409/549396/serba-serbi-tahun-baru-di-sidney-i)
Jika orang begitu antusias menyambut tahun baru dengan berbagai macam cara.  Bagaimana dengan anda? Apa yang anda ingin lakukan untuk menyambut kedatangan tahun baru 2012?  
Sebagai orang percaya, Tuhan telah menolong anda melewati 365 hari ditahun 2011.  Seharusnya kita menyambut tahun yang baru bukan hanya dengan cara-cara yang meriah, dengan tiupan trompet dan dengan kembang api yang indah, kita menyambut tahun yang baru.  Tetapi juga dengan bersyukur atas pengalaman hidup bersama dengan Tuhan di tahun 2011.  Pada tahun yang baru kita akan menghadapi masalah-masalah baru.  Siapkah anda menghadapinya?  Siap tidak siap, kita akan menghadapinya.  Karena itu persiapkan diri anda untuk tetap berdoa dan selalu merenungkan firman Tuhan untuk menjalani kehidupan ditahun yang baru.  GBU

29 Desember 2011

KEPUTUSAN

Lukas 6:46
"Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?"

        Dr. Graham Scorggie sedang berbicara di konversi Keswick di Inggris.  Dalam satu kesempatan ia dihampiri oleh seorang wanita muda yang termotivasi oleh pesannya tentang Ketuhanan Kristus.  Sambil berjalan mendekat kepadanya pada akhir kebaktian, ia berkata, "Saya ingin Yesus Kristus menjadi Tuhan atas hidup saya, tetapi saya takut Allah akan mengirim saya keluar negeri untuk menjadi misionaris dan saya tidak ingin pergi."
        Sambil membuka Alkitab pada Kisah Para Rasul 10:14, Dr. Scroggie menjelaskan jawaban Petrus yang sama sekali tidak masuk akal.  "Kamu tahu," katanya, "Allah telah memberikan penglihatan kepada Petrus tentang kain lebar yang di dalamnya terdapat pelbagai jenis binatang berkaki empat, binatang menjalar, dan burung di udara.  Dan suatu suara berkata kepadanya, "Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!"  Tetapi Petrus menjawab: Tidak, Tuhan, Tidak."  Dr. Scroggie menjelaskan, "seorang hamba tidak pernah mengatur tuannya.  Sebab itu, mengatakan "Tidak, Tuhan, tidak," tidak sopan!"  "Nah, sekarang saya ingin kamu menyingkirkan kata "tidak", dan tinggalkan kata "Tuhan" atau coretlah kata "Tuhan" dan tinggalkanlah kata "Tidak", saran Dr. Scroggie.  Sambil menyerahkan pensil kepada wanita itu, ia pergi.
     Untuk beberapa saat wanita itu bergumul.  Kemudian Dr. Scroggie berpaling, memandang ke pundaknya dan melihat air mata membasahi kertas itu, dan melihat kata "tidak" dicoret.  Dengan senyuman yang lebar dan cerah wanita itu berkata, "Tuhan, Tuhan, Tuhan."  Ia tidak akan mengatur Tuhan lagi.  Ia sekarang menjadi murid-Nya dan Dia sekarang adalah Tuhannya."
        Dalam kehidupan di dunia ini kita harus memilih antara mengikuti Tuhan atau Tidak? menjadikan Tuhan sebagai Tuan dan kita hamba atau menjadikan Tuhan hamba dan kita Tuhan? pilihan itu menentukan keadaan kita di masa lalu, masa ini dan masa depan.  Pilihan itu menentukan kedewasaan kita secara rohani dihadapan Tuhan.  Sudahkah anda mencoret kata "Tidak" dan meninggalkan kata "Tuhan" dalam hati anda?
(Progressive Faith:Michael A. Redick, Tambahan Frengki Baganu) 

28 Desember 2011

KEMENANGAN DI DALAM TUHAN

1 Korintus 15:57
"Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita."

        Suatu hari seorang bapak melihat, melalui jendela dapurnya, anak kecil berusaha mengangkat batu besar dari kotak pasirnya.  Anak itu merasa frustasi ketika ia bergumul dengan batu yang berat itu.  Akhirnya ia putus asa dan duduk dengan kesal di pinggir kotak pasir itu dengan kepala di tangannya.  Bapak itu keluar dari rumahnya dan bertanya, "Ada apa, nak? Tidak dapatkah kamu mengangkat batu itu?" "Tidak, tuan, saya tidak bisa," kata anak itu.  "Sudahkah kamu menggunakan seluruh kekuatan yang kamu miliki?" tanya bapak itu.  "Ya, tuan," jawab anak itu.  "Belum, kamu belum meminta kepada saya," kata bapak itu.


        Sama halnya, jika Kristus menjadi Tuhan atas hidup anda, ketika dunia, daging, dan iblis datang mengetuk pintu hidup anda, anda bisa seketika meminta tolong kepada Tuhan.  Anda tidak dapat mengangkat batu pergumulan itu dengan kekuatan anda sendiri.  Anda hanya bisa melakukannya jika anda mengharapkan pertolongan dari Tuhan.  Tuhan adalah kekuatan anda di dalam menghadapi pergumulan hidup ini dan dosa.

KAMU MILIK TUHAN

2 Korintus 5:15
"Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka."

       Ada seorang anak laki-laki kecil yang tinggal di pelabuhan New England dan senang melihat kapal-kapal datang dan pergi dari pelabuhan setiap hari.  Suatu hari ia memutuskan untuk membangun sebuah kapal layar kecil miliknya sendiri.  Ia bekerja selama berminggu-minggu, dan memastikan setiap detail dikerjakan.  Akhirnya hari besar itu tiba.  Ia turun ke dermaga dan dengan bangga menurunkan kapal ke dalam air.  Ketika ia dengan penuh kemenangan mengamati kapal layar barunya, ia melihat bahwa angin tiba-tiba berubah dan kapal kecil itu terseret dalam laut.  Anak kecil itu hancur hatinya.  Setiap hari selama satu bulan ia pergi melihat apakah kapalnya telah terseret kembali ke pantai.
Akhirnya suatu hari di pasar, ia melihat kapalnya ada di jendela toko.  Dengan antusias ia berlari masuk ke toko itu dan memberi tahu pemiliknya bahwa itu adalah kapalnya.  Perempuan itu hanya menjawab dengan berkata bahwa kapal itu berharga 2 dolar baginya.  Setelah memohon tanpa hasil, anak itu menarik keluar uangnya dan menyerahkan kepada pemilik toko itu.  Ketika anak itu keluar dari toko tersebut ia berkata, "Kapal kecil, kamu menjadi milikku dua kali.  Kamu milikku karena aku yang membuatmu dan kamu adalah milikku karena aku membeli kamu."
         Sama halnya dengan kita, semua manusia adalah milik TUHAN sang pencipta.  Tetapi manusia terhilang dan terjual di bawah kuasa dosa yang telah mereka lakukan.  Namun TUHAN yang penuh dengan kasih merelakan diri untuk MEMBELI kita dengan jalan pengorbanan di kayu salib.  Sekarang kita adalah milik TUHAN, kita diciptakan kembali dalam rupa KRISTUS untuk hidup di dalam kehendak-Nya.
(Progressive Faith: Michael A. Redic, tambahan Franky Baganu)

01 Desember 2011

SEPERTI BURUNG...


Sebuah kisah mengenai hari pasar di sebuah desa di India.  Setiap orang membawa barang-brangnya untuk diperdagangkan dan dijual.  Seorang petani membawa sekawanan burung puyuh.  Dan ia telah mengikatkan seutas tali pada salah satu kaki dari setiap burung.  Kemudian ujung tali itu diikatkan kepada sebuah gelang pada sebuah tongkat.  Dan burung itu dengan muram berjalan pada lingkaran itu, berputar-putar, seperti bagal-bagal dipenggilingan gandum.  Tidak seorang pun tampaknya tertarik untuk membeli burung itu, sampai datanglah seorang Brahma yang saleh.  Ia percaya ajaran Hindu untuk menghormati semua yang hidup dan dengan hati yang penuh kasih mendekati makhluk-makhluk kecil yang malang ini.  Brahma itu menanyakan harga burung puyuh itu dan kemudian berkata kepada pedagang itu, “Saya mau membeli semuanya.”  Pedagang itu sangat gembira.  Setelah menerima uangnya, Ia begitu terkejut mendengar Brahma itu berkata, “Sekarang saya ingin membebaskan burung-burung ini semua.”
                “Apa, Tuan, busa diulangi?”
                “Kamu telah mendengar.  Potonglah tali-tali yang melilit kaki mereka dan lepaskanlah mereka.  Bebaskanlah mereka.”
                “Baik Tuan.  Jika itu menyenangkan hati Tuan.”  Dengan pisaunya petani itu memotong tali-tali yang melilit kaki-kaki burung puyuh dan membebaskan mereka.  Apa yang terjadi? Burung puyuh itu terus-menerus berbaris berputar-putar dalam lingkaran itu.  Akhirnya, ia mengusir mereka semua.  Bahkan ketika mereka sudah terbang dan mendarat cukup jauh, mereka mulai lagi berputar-putar.  Bebas, tidak terikat lagi, terlepas, namun tetap berputar-putar seolah-olah masih terikat.
                Apakah anda ada dalam gambaran ini?  Dibebaskan, diampuni, menjadi anak-anak Allah, anggota keluarga Allah, tetapi tetap memiliki mental dan gaya berpikir seperti burung puyuh tadi.  Iblis menipu anda dan membuat anda berputar-putar dalam dosa, kehidupan lama dan rasa takut.  Anda harus bangkit dan percaya bahwa anda sudah dibebaskan dari lingkaran dosa maut menjadi anak-anak Allah yang kudus.  Amin.

21 November 2011

Imperative Mood


Imperative Mood
Suatu imperative adalah volitional mood dari orang kedua semata. Ini tidak pernah muncul dengan negative adverbs (jussives dan imperfects digunakan untuk memberi perintah negatif dan larangan). Kekuatan perintah sangat beragam dalam kekuatannya dari konteks ke konteks, tapi selalu memiliki suatu tekanan pada jawaban langsung. Terkadang eksegetor harus menggambarkan bentuk kekuatan jika tidak satupun kategori cocok.
1. Perintah Langsung: pembicara membari suatu perintah kuat yang harus ditaati.
?Here is your wife. Take her and leave? (Gen. 12:20).
2. Nasihat atau Saran: pembicara tidak memerintah tapi memberi saran.
?Go, return, each of you to her mother?s house? (Ruth 1:8).
3. Undangan: pembicara menggunakan suatu imperative untuk menyebarkan suatu undangan.
?Come here and eat from the food? (Ruth 2:14).
4. Ijin: pembicara mengijinkan sesuatu terjadi, mengekspresikannya dengan sebuah imperatif.
?Go up and bury your father? (Gen. 50:6).
5. Interjection: imperativenya menarik perhatian (penggunaan idiomatik).
?Come! Let?s make bricks? (Gen. 11:3).
6. Janji atau Kepastian: pembicara menggunakan imperatif untuk mengekspresikan apa yang akan terjadi.
?And in the third year [you will] sow and reap? (Isa. 37:30).
7. Permintaan: pembicara menggunakan sebuah imperatif untuk menanyakan sesuatu.
?Please give them a talent of silver? (2 Kings 5:22).
8. Perintah Retoris: pembicara menggunakan imperatif secara ironis dan retoris untuk menyatakan maksudnya.
?Go to Bethel and transgress? (Amos 4:4).
9. Peringatan: pembicara menggunakan impreatif secara retoris untuk memperingatkan akibat atau dampaknya.
?Sow for yourselves righteousness, reap the fruit of love? (Hos. 10:12).
10. Concession: pembicara menggunakan imperatif secara retoris untuk menyatakan ide singkat.
?Prepare for battle [=although you will prepare] and be broken [= you will be broken](Isa. 8:9).

05 Oktober 2011

PRESENT INDIKATIF AKTIF


PRESENT INDIKATIF AKTIF


"Dalam Konten Bahasa Yunani di blog ini terdapat kata-kata Yunani, jika PC/Komputer anda tidak dapat membacanya, maka anda perlu mendownload dan mengaplikasikan font Yunani pada PC anda agar bisa melihat tulisan Yunani yang dimaksudkan dalam artikel-artikel Yunani di blog ini. Jika tidak anda tidak dapat mempelajari artikel ini dengan baik. GBU"
 
Tense Present Indikatif Aktif dalam bahasa Yunani lebih menunjuk kepada sesuatu yang sedang dilakukan saat ini.
Saya akan memberikan contoh dari rumus Present Indikatif Aktif menggunakan kata Blepw yang berarti saya melihat.
Tunggal
Blepw          Saya Melihat
Blepeiς      Engkau Melihat
Blepei     Dia melihat
Jamak
Blepomen   Kita/Kami Melihat
Blepete     Kamu Melihat
Bleposin      Mereka Melihat
Hampir sama dengan kata kerja yang lain, hanya pada present indikatif aktif, kita hanya perlu melihat perubahan pada akhir dari suatu kata.  Kita hanya perlu menghafalkan akhiran-akhiran dari setiap bentuk baik tunggal maupun jamak.  Dengan demikian kita tertolong untuk mengetahui jenis kata kerja dan jumlahnya.
 Blep + w
 Blep + eiς
 Blep + ei
JJJjjJadi kata Blepw hanya perlu di tambahkan dengan akhiran-akhiran dari kata kerja present indikatif aktif.  Dengan menghilangkan huruf w dan menambahkan akhiran sesuai dengan rumus di atas, maka terbentuklah kata kerja present indikatif aktif.

Melawan Keinginan Untuk Membalas Dengan Kejahatan

 Roma 12:21
 Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!


Siapa diantara kita yang tidak pernah merasakan kebencian? dendam? rasa sakit? jengkel? kepada orang lain.  Pasti tidak ada, semua manusia pernah merasakan hal-hal tersebut dalam hidupnya.
Siapa diantara kita yang tidak ingin membalas ketika ia dicaci? dimaki? difitnah? dipukul? dibohongi? digosipkan? Pasti tidak ada, semua manusia pasti pernah memiliki perasaan untuk ingin membalas semua kejahatan yang dilakukan oleh orang lain terhadap dirinya.
Setuju atau tidak - kita tidak bisa mengungkiri kelemahan kita yaitu keinginan untuk membalas orang lain dengan kejahatan yang pernah ia buat kepada kita.
Tetapi tidak bisa juga kita pungkiri sebagai anak Tuhan kita tidak boleh memiliki keinginan-keinginan tersebut di dalam hati kita.  Sebab Allah sendiri memberikan perintah kepada kita semua di dalam Roma 12:17, "Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!"
Mengapa kita tidak boleh membalas dengan kejahatan?
1.  Yohanes 8:7, "Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."  Tidak ada seorang pun yang layak untuk melakukan penghakiman atas dosa-dosa orang lain.
2. Ibrani 10:3, "Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya."  Mazmur 145:17, "TUHAN itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya."  Tidak ada seorang pun yang berhak mengadakan pembalasan sebagai haknya sendiri dan tidak ada seorangpun yang dapat dengan adil melakukan pembalasan.
3. Matius 18:22, "Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali."  Tuhan menginginkan kita untuk menjukkan belas kasihan di dalam pengampunan terhadap mereka yang telah berbuat kejahatan kepada kita.
4. Matius 5:11, "Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat."  Jika kita membalas dengan kejahatan berarti kita tidak memberikan teladan kristus dalam hidup kita dan tidak dapat disebut sebagai orang-orang yang berbahagia di dalam TUHAN.

Yusuf adalah salah satu contoh yang baik.  Walaupun saudara-saudaranya membencinya, dan difitnah oleh istri Potifar.  Yusuf tidak membalasnya dengan kejahatan yang pernah mereka perbuat kepadanya.  Kejadian 50:15, "Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka: "Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalaskan sepenuhnya kepada kita segala kejahatan yang telah kita lakukan kepadanya."  
50:17Beginilah harus kamu katakan kepada Yusuf: Ampunilah kiranya kesalahan saudara-saudaramu dan dosa mereka, sebab mereka telah berbuat jahat kepadamu. Maka sekarang, ampunilah kiranya kesalahan yang dibuat hamba-hamba Allah ayahmu." Lalu menangislah Yusuf, ketika orang berkata demikian kepadanya.
50:18Juga saudara-saudaranya datang sendiri dan sujud di depannya serta berkata: "Kami datang untuk menjadi budakmu."
50:19Tetapi Yusuf berkata kepada mereka: "Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah?
50:20Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.
50:21Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga." Demikianlah ia menghiburkan mereka dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya.
         Kita melihat bagaimana Yusuf melawan keinginan untuk membalas kejahatan dengan kejahatan.  Ia melakukan sebaliknya membalas kejahatan dengan kasih yang melimpah terhadap saudara-saudaranya.
            Heaven's Rain adalah salah satu film yang diangkat dari kisah nyata kehidupan Brooks Douglass yang mengampuni kedua pembunuh ayah dan ibunya.  15 Oktober 1979 dimana keluarganya dibunuh dengan sadis oleh Glen Ake dan Steven Hatck.  Pada Tahun 1980 kedua pembunuh itu ditangkap oleh polisi dan dipenjara serta menjalani sidang.  Douglass menjalani 15 tahun dengan menyimpan kegelisahan untuk bisa memberikan pengampunan diatas rasa kebencian secara manusia.  Pada tahun ke 16 Glen Ake dan Steven Hatch akan menjalani hukuman mati, dan sebelum hal itu terjadi Douglass memberanikan diri untuk bertemu dengan kedua pembunuh itu dan memberikan pengampunan kepada mereka.
             Pengampunan adalah senjata untuk melawan keinginan dari membalas dengan kejahatan.  Sulit untuk dilakukan dengan kekuatan manusia, tetapi dengan kekuatan dari Allah Roh Kudus maka kita akan bisa memberikan pengampunan itu kepada mereka yang menyakiti kita.  Amin


04 Oktober 2011

IMPERFEK INDIKATIF PASIF (Part II Imperfek Indikatif)


IMPERFEK INDIKATIF PASIF
"Dalam Konten Bahasa Yunani di blog ini terdapat kata-kata Yunani, jika PC/Komputer anda tidak dapat membacanya, maka anda perlu mendownload dan mengaplikasikan font Yunani pada PC anda agar bisa melihat tulisan Yunani yang dimaksudkan dalam artikel-artikel Yunani di blog ini. Jika tidak anda tidak dapat mempelajari artikel ini dengan baik. GBU"


          Sebelumnya kita telah belajar tentang Imperfek Indikatif Aktif.  Pada kesempatan ini kita akan belajar mengenal kata kerja Imperfek Indikatif Pasif.
Imperfek Indikatif Pasif adalah kata kerja yang menyatakan suatu tindakan pernah dilakukan dan selalu dilakukan pada masa lalu dalam bentuk pasif.  Dengan maksud demikian, objek dalam suatu kalimat ditaruh pada awal kalimat, sedangkan subjek kalimat ditempatkan setelah kata kerja imperfek indikatif pasif.
Contoh sederhana yang dapat kita mengerti adalah demikian :
Eko dulu telah menolong Dimas  (Imperfek Indikatif Aktif).
Dimas dulu telah ditolong oleh Eko  (Imperfek Indikatif Pasif).
Sebenarnya kedua kalimat ini menyatakan hal yang sama, namun dalam bentuk yang berbeda.
Berikut ini adalah rumus dari kata kerja Imperfek Indikatif pasif dengan menggunakan kata dasar swthria yang berarti “keselamatan”.

Tunggal
Saya dulu diselamatkan                 eswthriomen
Engkau dulu diselamatkan           eswthriou
Dia dulu diselamatkan                    eswthrieto
Jamak
Kami/Kita dulu diselamatkan      eswthriomeqa
Kamu dulu diselamatkan              eswthriesqe
Mereka dulu diselamatkan          eswthrionqo

                Kita dapat mengetahui suatu kata mengandung kata kerja Imperfek Indikatif Pasif dari awalan “e” dan akhiran suatu kata.  Kita dapat melihat contoh dari setiap kata pada rumus di atas.  Awalan dan akhiran sangat menentukan bentuk dari kata kerja dalam suatu kalimat.
                Semoga ini bermanfaat dan dapat menolong anda semua.
                                                                                                                                                                Frengki Baganu

IMPERFEK INDIKATIF AKTIF


IMPERFEK INDIKATIF AKTIF

            Imperfek Indikatif Aktif adalah salah satu kata kerja di dalam bahasa Yunani.  Kata kerja jenis ini menjelaskan tentang suatu tindakan yang yang sedang dilakukan atau tindakan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam waktu yang lalu.

        Berikut ini anda dapat melihat beberapa perubahan yang akan terjadi ketika suatu kata mengandung kata kerja imperfek.
        Kita akan menggunakan kata luw sebagai contoh untuk dapat mengerti perubahan yang terjadi dari kata tersebut.

Tunggal

 eluon              Saya dulu sedang, atau biasa melepaskan
 elueς                         Engkau dulu sedang melepaskan
 elue (n)            Dia dulu sedang melepaskan

Jamak

 eluomen              Kami/kita dulu sedang melepaskan
 eluete               Kamu dulu sedang melepaskan
 eluon                 Mereka dulu sedang melepaskan


                Dari contoh di atas kita dapat melihat bahwa kata luw mengalami perubahan dalam beberapa hal.
        Perubahan pertama yang kita temukan adalah, bahwa kata luw mendapatkan tambahan awalah e pada awal kata.  Baik tunggal atau pun jamak kata kerja imperfek indikatif aktif menambahkan awalah e pada awal kata.  Dengan demikian setiap kata yang diawali dengan huruf e maka dapat dipastikan bahwa kata itu merupakan kata kerja imperfek.
               Perubahan kedua yang kita temukan terdapat pada penambahan akhiran pada kata luw.  Jika pada kata kerja tunggal orang pertama kata luw mendapatkan akhiran on sehingga terjadi perubahan kata menjadi eluonDengan demikian setiap kata yang mendapatkan awalan huruf e dan akhiran on adalah kata kerja imperfek indikatif aktif orang pertama tunggal.

03 Oktober 2011

Resuffle Kepemimpinan Kristen

Kisah Para Rasul 13:22 
“Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.” 

        Reshuffle dalam kamus bahasa inggris berarti mengubah. kata reshuffle ini mempunyai kata dasar shuffle dengan tambahan kata depan "re" menjadi reshuffle.  Jadi kata Resuffle dapat berarti "mengubah kembali".  Diakhir Tahun 2011 ini presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono berniat untuk menresuffle kabinetnya.  Hal ini dalam pikiran yang positif adalah untuk memperbaiki kinerja menteri-menteri yang dianggap selama ini tidak dapat menjalankan tanggung jawabnya sesuai dengan visi yang SBY inginkan.  Resuffle ini dengan maksud untuk mengubah susunan kabinet di jajaran pemerintahan dengan menggantikan beberapa menteri yang ada sebelumnya.  Sehingga dengan Resuffle ini, terbentuk suatu kabinet SBY yang baru yang diharapkan dapat bekerja lebih baik dari sebelumnya dalam mencapai visi yang diingkan.
        Resuffle bukan hanya dapat terjadi dalam dunia nyata, tetapi juga dalam dunia rohani Tuhan dapat meresuffle pemimpin-pemimpin.  Allah dapat menggantikan kedudukan seorang yang Dia anggap sudah tidak dapat lagi menjalankan visi-Nya.  Hal ini dapat kita lihat ketika Raja Saul telah menyimpang dari jalan Tuhan dan dengan segera firman Tuhan datang dan menyuruh Nabi Samuel untuk mengurapi Daud yang akan menggantikan kedudukan Raja Saul.  Kisah 13:22 “Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.”  Tuhan adalah pucuk pimpinan dari kehidupan bangsa Israel, sehingga dapat diumpakan sebagai seorang persiden.  Sedangkan Raja Saul adalah raja yang ditunjuk oleh Tuhan bukan oleh rakyat, sehingga dapat dikatakan seperti seorang menteri.  Tuhan dengan kekuasaan-Nya dapat memecat dan mengganti posisi Raja Israel ketika raja tersebut sudah tidak menjalankan tugasnya sesuai dengan firman Tuhan.  Hal ini hampir sama dengan hak prerogatif dari presiden untuk menresuffle kabinetnya.
        Mungkin kita sekarang adalah pemimpin-pemimpin di dalam gereja, pelayan-pelayan atau aktifis gereja yang begitu aktif untuk melayani Tuhan.  Tetapi jika di dalam menjalankan pelayanan kita tidak hidup sesuai dengan visi Tuhan, maka sebenarnya Tuhan sedang mempersiapkan orang lain untuk menggantikan posisi kita.  Dengan kata lain, Tuhan akan meresuffle setiap pemimpin-pemimpin yang tidak hidup sesuai dengan visi-Nya.  Segala sesuatu terbentang secara jelas dihadapan Tuhan kita, sebagai pemimpin hidup kita.  Dosa apapun yang sekarang kita lakukan sebagai seorang pemimpin, Tuhan mengetahuinya.  Adalah orang yang lebih bijak jika dengan cepat kita mengakui kesalahan itu dan bertobat serta kembali menjalankan tugas kita sebagai seorang pemimpin yang benar dihadapan Tuhan.  Allah bisa saja melakukan resuffle kita dan menggantikan posisi yang dipercayakan Tuhan kepada orang lain, jika kita tidak menjalankan kepemimpinan dengan benar.

02 Oktober 2011

Belas Kasihan Kepada Mereka

MATIUS 15:32
Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan."

Anda pasti mengenal yang namanya KFC. Ya KFC adalah salah satu makanan cepat saji yang menghidangkan ayam goreng khas kota Kentucky.  Tetapi bukan KFC yang saya bicarakan pada kesempatan ini tetapi, tentang orang-orang yang sedang menikmati makanan di KFC.
Pada suatu kesempatan, Tuhan menyadarkan saya tentang suatu hal yang penting di dalam prinsip hidup Kristen.  Malam itu saya sedang membuat janji untuk makan bersama dengan seorang teman direstoran cepat saji KFC.  Ketika kami ada di KFC, saya memesan 2 paket untuk makan bersama teman, tetapi saya memesan 1 porsi lebih banyak yaitu 2 ayam dan dua nasi.  Ketika kami hendak memulai makan, teman saya berkata dia tidak bisa minum soda karena sakit maag yang dideritanya.  Saya pun membelikan sebotol air mineral di kasir.  Tetapi ketika saya kembali, saya melihat ada satu bungkusan KFC diatas meja kami.  Lalu teman saya berkata, "saya minta ya 1 ayammu dan 1 nasimu untuk saya berikan kepada seseorang."  Saya pun tanpa keberatan mengatakan, "ya silahkan, tetapi untuk siapa itu? untuk temanmu? (lanjut saya bertanya)."  Tetapi teman saya tidak menjawab pertanyaan saya dan dia hanya berkata, "nanti kamu juga akan lihat dan tahu."  Lalu tanpa melanjutkan pembicaraan itu, kami pun menikmati makanan bersama.  Teman saya lebih dahulu menghabiskan makanannya dan langsung mengambil bungkusan diatas meja tadi dan keluar dari KFC.  Dalam hati, saya pun ingin tahu, sebenarnya kepada siapa teman saya itu ingin memberikan makanan tersebut.  saya coba melihat dari kaca dalam KFC, dan betapa kagetnya saya.  Ternyata teman saya memberikan makanan tersebut kepada seorang anak remaja yang sejak tadi duduk di samping KFC untuk melihat orang-orang yang sedang makan di dalam KFC.  Anak tersebut menggendong sebuah karung dibahunya dan saya mencurigai bahwa anak tersbut sangat lapar.  Setelah teman saya memberikan makanan, ia kembali ke dalam dan duduk bersama saya kembali.  Selagi menyelesaikan makanan saya berkata kepadanya, "saya tahu kepada siapa kamu memberikan makanan itu.  Saya sangat terharu dengan sikapmu yang penuh dengan belas kasihan (lanjut saya)."  Teman saya tampak terdiam dan matanya berkaca-kaca.  Saat itu saya merasakan bahwa teman saya memiliki kasih yang luar biasa terhadap orang yang berkekurangan.
Peristiwa ini mengajarkan saya pada suatu sikap yang serupa dengan sikap Yesus yang penuh dengan belas kasihan kepada orang banyak.  Seandainya Yesus masih ada di dunia ini, maka apa yang akan Yesus lakukan untuk anak yang di samping KFC tersebut? saya berpikir Dia akan digerakan oleh belas kasihan untuk menunjukkan kasih Allah yang ada dalam diri-Nya.
Diantara banyak orang yang makan bersama-sama dengan kami di KFC tersebut, hanya teman saya saja yang memiliki kepekaan untuk bisa menunjukkan kasih kepada mereka yang berkekurangan.  Saya sendiri merasa sungguh diberkati oleh sikapnya pada malam itu dan berkomitmen untuk belajar mengasihi, berbagi, dan bersyukur atas berkat yang Tuhan berikan bagi kita.
Sebenarnya kita harus hidup sama seperti Yesus yang penuh dengan belas kasihan kepada orang banyak.  Kita harus memiliki hati yang mengasihi orang lain seperti Yesus mengasihi mereka. Lakukanlah segala sesuatu untuk satu tujuan yaitu, agar kasih Allah yang ada pada kita bisa juga dirasakan oleh orang lain melalui sikap hidup kita. amin

27 September 2011

Masalah Kehidupan

Mazmur 25:12-13
Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya.  Orang itu sendiri akan menetap dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi.


Siapa yang tidak kenal dengan artis dangdut Saiful Jamil.  Album Saiful yang terbilang paling sukses adalah ketika ia berduet bersama artis Ira Swara dengan lagu bertajuk Duet Sang Bintang. Album itu meraih penghargaan dari SCTV Music Awards 2006 Kategori Album dangdut Ngetop.  Selain bernyanyi Saiful juga pernah menjadi presenter untuk acara kuis TakDut.  Kesuksesan karir Saiful tidak diimbangi dengan kesuksesannya di dalam rumah tangga.  Saiful telah mengalami perceraian di dalam rumah tangganya bersama artis Dewi Persik.  Namun setelah perceraian tersebut Saiful pun menikah kembali dengan seorang wanita cantik yaitu Virginia pada tanggal 10 Maret 2011.  Tetapi jalan kehidupan yang berat kembali menimpa kehidupan Saiful Jamil, pada sabtu 03 September 2011 Virginia kembali kepada Yang Maha Kuasa.  Badai kehidupan kembali menimpa Saiful Jamil.  Bukan hanya perasaan duka yang dalam ketika ditinggalkan oleh istri yang baru 7 bulan menikah, tetapi juga Saiful harus merelakan anak yang masih dalam kandungan Virginia pergi bersama ibunya.  Selain itu Saiful juga harus menjadi seorang duda untuk kedua kalinya.  Perkembangan kasus kecelakaan di Tol Cipularang km 19, memaksa polisi untuk menjadikan Saiful sebagai tersangka atas meninggalnya Virginia istrinya.  Keadaan ini bukan hanya dapat dikatakan "sudah jatuh tertimpa tangga", tetapi lebih dari itu.  Masalah datang silih berganti dalam kehidupan Saiful Jamil, bahkan kesuksesan yang pernah dia raih dulu tidak menjamin kehidupannya akan bahagia dan lepas dari masalah hidup ini.
Jalan kehidupan Saiful Jamil yang saya ringkaskan diatas, menjadi sebuah ilustrasi buat kita.  Kesuksesan tidak selalu membuat kita lepas dari masalah.  Masalah kehidupan akan selalu datang menghampiri kehidupan kita selama di dunia ini.  Siapapun akan mengalami masalah dalam hidupnya - Orang kaya, orang miskin, artis, bahkan kita orang-orang kristen tidak akan lepas dari yang namanya masalah.
Banyak orang yang mengatakan bahwa kehidupan seorang artis yang terkenal dengan pendapatan yang melimpah, mereka "sudah hidup bahagia".  Harta tidak menjamin kehidupan siapapun akan berjalan dalam kebahagiaan dan bebas dari permasalahan.
Pemazmur dalam nyanyian Mazmur 25:12-13 menjelaskan bahwa kebahagiaan itu hanya ada di dalam orang yang takut akan Tuhan.  Kebahagiaan sejati tidak terletak pada harta duniawi, tidak terletak pada kesuksesan karir, dan tidak terletak pada keadaan yang anda sedang alami sekarang.  Kebahagiaan sejati itu ada di dalam hati orang yang memiliki takut akan Tuhan.
Masalah akan selalu datang silih berganti dalam kehidupan ini, tetapi bagi orang yang takut akan Tuhan mereka akan berkata "TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya. (Mazmur 28:7)"  Tuhan adalah penolong bagi setiap kita yang takut akan Dia, masalah boleh saja datang tetapi masalah tidak boleh membuat kita meragukan rencana indah-Nya dalam kehidupan kita.  Ada rencana indah yang sedang Tuhan persiapkan bagi kita dan ada pelajaran berharga yang Tuhan ajarkan kepada kita dalam setiap permasalahan yang kita alami.  Amin

26 September 2011

Metode Penafsiran Alkitab


Metode-Metode Penafsiran
Dalam ilmu penafsiran, ada metode-metode yang digunakan untuk menafsirkan teks.  Hal ini dikarenakan setiap naskah dari Alkitab itu dituliskan dengan tujuan yang berbeda-beda dan menyimpan makna yang berbeda pula dari setiap penulis Alkitab.
1.      Metode Alegoris
Metode ini beranggapan bahwa dibalik arti yang jelas dan nyata dari kitab suci terdapat arti yang sebenarnya.  Dalam membuat alegori, sebuah nas dengan arti harfiah yang jelas ditafsirkan dengan memakai perbandingan pokok demi pokok, yang memunculkan suatu arti rohani tersembunyi yang tidak jelas dalam bahasa nas tersebut.
Alegoris : Suatu cerita yang didalamnya orang-orang, hal-hal dan kejadian-kejadian mempunyai arti lain, seperti dalam fable, atau parable (perumpamaan); alegori digunakan untuk mengajar atau menjelaskan: penyajian ide-ide dengan memakai cerita-cerita tersebut; cerita atau gambar simbolis. (Webster)
Suatu alegori adalah suatu metafora yang luas, sama seperti perumpamaan adalah tamsil yang luas.  Suatu metafora adalah suatu kata kiasan yang di dalamnya suatu hal disamakan dengan yang lainnya.  Di dalamnya suatu hal dibicarakan seakan-akan hal itu adalah hal lainnya.  Ini merupakan suatu perbandingan tersirat yang di dalamnya satu kata atau frasa yang biasanya dan yang terutama digunakan untuk hal lain (Mis.  Tuhan, Bukit batuku – Mazm. 18:3; Lihat Anak Domba Allah – Yoh.1:29).
Sebuah tamsil adalah sebuah kata kiasan yang di dalamnya satu hal disamakan dengan hal lainnya.  Tetapi biasanya dengan memakai kata-kata “seperti” dan “bagaikan.”  Tamsil adalah perbandingan yang dinyatakan yang di dalamnya diberikan bukti bahwa sedang diadakan suatu perbandingan (Mis.  Seperti bayi yang baru lahir – 1 Pet.2:2).
Dari defenisi ini bisa ditarik satu perbedaan penting antara alegori dan perumpamaan.  Alegori berisi penafsirannya sendiri secara lengkap di dalamnya, atau dalam konteksnya, karena hal yang satu dinyatakan sebagai hal lainnya (Akulah pokok anggur – Yohanes 15:1),  Perumpamaan bisa secara jelas menyatakan perbandingannya (Hal kerajaan sorga itu seumpama biji sesawi – Mat.13:31), atau tanpa perbandingannya sama sekali dan akan memerlukan penjelasan dari luar perumpamaan tersebut untuk mengetahui apa yang diperbandingkan (Adalah seorang penabur keluar untuk menabur – Mat.13:3).
2.      Metode Mistis
Metode ini beranggapan bahwa dibalik kata dan pengertiannya yang biasa itu tersembunyi aneka ragam arti.  Jadi metode mistis manganggap kitab suci bisa mempunyai sejumlah arti.  Ketika sebuah nas ditulis oleh penulis Alkitab, tujuan dari penulis Alkitab tersebut bukan hanya satu tetapi banyak pengertian yang tersembunyi di dalamnya.  Sehingga metode mistis menafsirkan sendiri sesuai dengan aturan sendiri, bukan didasarkan atas maksud dari penulis Alkitab tersebut.
3.      Metode Pengabdian.
Metode ini beranggapan bahwa Alkitab ditulis untuk pembinaan pribadi setiap orang yang percaya dan bahwa pengertiannya yang tersembunyi untuk setiap pribadi hanya bisa diungkapkan dengan cahaya sinar rohani batiniah yang besar.  Metode ini memeriksa Alkitab untuk menemukan arti yang dapat membangun kehidupan rohani.  Jadi, menafsirkan ayat-ayat Alkitab dengan metode pengabdian berarti mencari dibalik arti harfiah yang jelas dari ayat-ayat itu pengertian rohani yang dapat diterapkan dalam kehidupan orang percaya.  (mis. Mat.10:9,10,19).

PENAFSIRAN ATAS NUBUAT


PENAFSIRAN ATAS NUBUAT
Nubuat jauh lebih rumit dari buku puisi – karena nubuat ditandai dengan ucapan ekstatis, yang bentuknya.
Kamus Webster mendefenisikan nubuat sebagai “ramalan mengenai masa depan di bawah pengaruh tuntunan ilahi; tindakan atau praktik seorang nabi; sesuatu yang diramalkan.”
Wujud Nubuat.
Wujud nubuat ada dua pada dasarnya: 
1.   Pewartaan.  
Bentuk nubuat ini berada dalam bidang pemberitaan: sang nabi berbicara atas nama Allah kepada orang-orang, menyampaikan pikiran Allah untuk masa sekarang.  Sering kali masa lalu dipakai untuk berbicara tentang masa sekarang.  Ini akan meliputi hal-hal seperti nasihat, teguran, peringatan, pembinaan, serta penghiburan.
   2. Pemberitahuan sebelumnya.  
      Bentuk nubuat ini merupakan ramalan: sang nabi berbicara atas nama Allah, menyampaikan pikiran Allah untuk masa yang akan datang.  Sering kali baik masa lalu maupun masa sekarang digunakan untuk berbicara tentang masa yang akan datang.  Banyak kali maksud ramalan nabi adalah untuk menghasilkan kehidupan yang saleh pada masa sekarang.
Klarifikasi Nubuat Tertulis
Ada 3 klarifikasi menurut Kevin J. Corner dan Ken Malmin :
    1. Nubuat Lokal
      nubuat ini mengacu kepada kejadian-kejadian ketika sang nabi berbicara kepada generasinya sendiri tentang keadaan rohani mereka dan keinginan Allah bagi mereka.  Kebenarannya tetap bersifat kekal dan tetap merupakan standar yang dengannya setiap generasi diukur.
     2.   Nubuat nasib bangsa
     bila sang nabi berbicara mengenai sejarah masa depan bangsa-bangsa.  Ini terutama dilihat sebagai ramalan yang di dalamanya sang nabi bisa memakai sejarah masa lalu bangsa tersebut serta kondisinya sekarang sebagai tahap dimana digambarkan hukuman atau berkat mereka pada masa yang akan datang.  Waktu menafsirkan nubuat ini penafsir harus menggunakan prinsip pembagian etnik supaya tidak kacau dalam hal nasib bangsa-bangsa.
     3.  Nubuat Mesianis
   bila sang nabi berbicara mengenai Kristus dan jemaat.  Hal ini terutama terlihat sebagai ramalan dimana sang nabi memakai berbagai unsur dari sejarah masa lalu, situasi local masa sekarang dan bahkan nasib bangsa pada masa mendatang untuk memberitahukan sebelumnya tahap akhir dari maksud Allah dalam era Mesianis.  Nubuat Mesianis meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan Kristus dan jemaat, sejak kedatangan-Nya yang pertama sampai kedatangan-Nya yang kedua.

TEKS-TEKS PERJANJIAN LAMA


TEKS-TEKS PERJANJIAN LAMA[1]
Teks Masoret
Teks tulisan tangan Perjanjian Lama kuno yang utuh sekarang ini adalah Kodeks B19 yang saat ini berada di Perpustakaan di St. Petersburg. Teks ini dikenal dengan nama Kodeks Leningradensis, yang juga dikenal dengan nama Kodeks Petropolitanus, ditulis pada tahun 1008 di Kairo dan merupakan teks tulisan tangan terbaik, sehingga para ilmuan Alkitab banyak mengacu kepada teks ini.
Kodeks Leningradensis berasal dari tradisi penulisan teks Alkitab Ibrani yang sangat rumit, yaitu berasal dari para Masoret dari abad ke-8 sampai ke-10 M di Tiberias di pantai danau Genesaret. Oleh karena itu orang menyebut teks yang berasal dari tradisi penulisan ini sebagai teks Masoret. Terdapat dua keluarga Yahudi dalam tradisi penulisan ini, yaitu Ben Asyer dan Ben Naftali. Pada dasarnya huruf-huruf Ibrani adalah konsonan semua. Hal ini juga berlaku kepada teks Perjanjian Lama. Teks Perjanjian Lama yang ditulis dengan huruf konsonan semua disebut teks konsonan. Pembacaan teks konsonan ini didasarkan pada tradisi pembacaan kitab suci yang turun temurun. Kodeks Aleppo, yang merupakan teks konsonan, yang menjadi teks dasar, diberi tanda vokal (vokalisasi) oleh Harun ben Asyer, lalu hasil dari vokalisasi yang dilakukan oleh Harun ben Asyer disalin lagi oleh Samuel ben Yakub. Kodeks Leningradensis yang telah disebutkan di atas adalah hasil salinan yang dikerjakan oleh Samuel ben Yakub.
Yang menjadi pendorong pemberian tanda vokal pada teks konsonan Ibrani yang dilakukan oleh Ben Asyer dan Ben Naftali adalah Sekte Kareer ("Para Pengikut Kitab Suci"), yang pada abad ke-8 berkembang di daerah Babilonia. Sekte ini mengabaikan penafsiran rabi-rabi Yahudi yang didasarkan pada tradisi Talmud, dan mereka lebih mengarahkan pengajaran mereka hanya pada Kitab Suci. Sehingga pada waktu itu berkembang pemikiran, bahwa jika tradisi pembacaan ini terputus dan hilang, maka anak-cucu mereka tidak dapat membaca Kitab Suci lagi serta tidak dapat memahaminya, karena teks Kitab Sucinya adalah berbentuk konsonan. Kebutuhan yang mendesak ini juga dipikirkan oleh para Masoret yang adalah para rabi (bukan berasal dari Sekte Kareer!), sehingga dua keluarga yang telah disebutkan di atas mengerjakan vokalisasi teks konsonan.
Teks Pentateukh Samaritan
Tradisi penyalinan teks kitab suci yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi tersebut di atas yang biasa disebut teks masoret bukanlah satu-satunya tradisi penyalinan teks kitab suci Ibrani. Di samping tradisi penyalinan ini terdapat juga tradisi penyalinan yang dilakukan oleh orang-orang Samaria. Tradisi penyalinan yang dilakukan oleh orang-orang Samaria ini dimulai sejak keterpisahan (skisma) jemaat Yahudi dan Samaria pada tahun yang tidak diketahui lagi, tetapi yang pasti pada zaman setelah pembuangan. Orang-orang Samaria adalah penduduk yang tinggal di wilayah Israel utara setelah pada tahun 722 SM ditaklukkan oleh bangsa Asyur. Mereka adalah campuran antara Israel dan bangsa-bangsa lain yang tinggal di daerah tersebut. Mereka hanya mengakui Pentateukh sebagai Kitab Suci mereka. Teks tulisan tangan yang tertua dari tradisi ini yang masih ada berasal dari abad ke-12 M yang sekarang ini berada di Perpustakaan Universitas Leipzig.
Teks Qumran
Antara tahun 1947 dan 1956 ditemukan fragmen-fragmen teks Perjanjian Lama dalam bentuk lebih dari 190 gulungan dari dalam 11 gua di Qumran, yang terletak di pantai Laut Mati, yaitu sekitar 15 km sebelah selatan dari kota Yerikho. Dimulai dari ketidak sengajaan pada tahun 1947, yaitu ketika seorang gembala muda dari suku Badui, yang mencoba untuk mencari dombanya yang hilang di sekitar gua-gua di Qumran, dan ketika dia mencoba untuk mencari dombanya di sebuah gua, dia secara tidak sengaja menemukan gulungan-gulungan kitab. Penemuan ini merupakan penemuan pertama gulungan-gulungan kitab Qumran, dan sejak saat itu para arkeolog meneliti di Qumran dan menemukan gulungan-gulungan kitab yang lainnya. Sebagian besar fragmen tersebut berasal dari abad ke-2 SM dan ke-1 SM, namun ada juga sebagian kecil yang berasal dari abad ke-3 SM. Setiap bagian dari kitab-kitab Perjanjian Lama (kecuali kitab Ester) ditemukan di Qumran. (Lihat Naskah Laut Mati) Gambar 1: Qumran
Teks Yunani
Tradisi penerjemahan Alkitab Ibrani ke Yunani juga merupakan sumber yang sangat penting, yang disebut Septuaginta. Nama ini berasal dari bahasa Latin yang berarti "tujuh puluh" dan biasanya disingkat dengan huruf romawi LXX. Legenda tentang Septuaginta ini didasarkan pada Surat Aristeas pada abad ke-1 SM: Demetrius dari Phaleron, ketua Perpustakaan di Alexandria, mengusulkan kepada Raja Ptolemeus II Philadelphus (285-246 SM) untuk memasukkan kitab Taurat Yahudi ke dalam Perpustakaan Alexandria. Untuk melaksanakan proyek ini, maka 72 tua-tua Yahudi (enam dari masing-masing suku Israel/ 6 x 12 = 72), dikirim oleh Imam Besar Eliezer ke Alexandria untuk menerjemahkan kitab Taurat, dan penerjemahan itu memakan waktu selama 72 hari dan hasil dari penerjemahan ini digunakan oleh jemaat Yahudi yang saat itu berada di Diaspora Mesir. Legenda ini didasarkan pada motif mujizat munculnya Septuaginta. Namun dari legenda ini kita dapat memperoleh informasi, bahwa kitab Taurat dalam bahasa Yunani pada awalnya dipergunakan oleh jemaat Yahudi yang berada di Diaspora Mesir yang tidak bisa berbahasa Ibrani lagi, yaitu pada pertengahan abad ke-3 SM. Satu abad setelah itu, yaitu sekitar pertengahan abad ke-2 SM, seluruh Alkitab telah diterjemahkan dalam bahasa Yunani. Hal ini didasarkan pada Prolog kitab Sirakh (sekitar 132 SM), bahwa "Taurat, para Nabi, dan kitab-kitab lain" (mengacu kepada tiga bagian dari kitab Ibrani, yaitu Torah, Nebi'im dan Ketubim) telah diterjemahkan dalam "bahasa lain" (tentunya dalam hal ini bahasa Yunani).
Tradisi Septuaginta sangat berbeda dengan tradisi Masoret, baik dari sisi bahasa maupun teksnya. Nampaknya teks Ibrani yang digunakan oleh para penerjemah adalah teks yang berbeda dengan teks dari tradisi Masoret. Hal ini didasarkan pada bukti: bahwa (1) Septuaginta memuat beberapa kitab di luar kitab Ibrani, (2) bahwa kitab Daniel dan Ester di Septuaginta lebih panjang dari versi kitab Ibrani, dan juga kitab Yeremia versi Septuaginta lebih pendek dari versi kitab Ibrani, secara khusus perbedaan bentuk teks antara teks Ibrani yang digunakan oleh Septuaginta dan teks Ibrani Masoret akan nampak jika kita membandingkannya secara mendetail dari kitab Daniel.
Pada awalnya tradisi Septuaginta menjadi teks yang sangat penting bagi orang Yahudi pada waktu itu. Namun setelah konsili Yamnia (sekitar 95 M) tradisi ini menduduki peranan yang tidak penting lagi. Hal ini mungkin karena teks Septuaginta menjadi pegangan penting bagi orang Kristen mula-mula, dan teks ini mendapat tandingan dari terjemahan Yunani yang baru, yaitu Aquila (130 M), Theodotion (abad ke-2 M) dan Symmakus (abad ke-3 M). Namun tradisi ini mendapat tempat yang sangat penting dalam tradisi Kristen. Kemudian Septuaginta direvisi oleh para ahli Kristen:
oleh Origenes (antara 232-254 di Kaisarea dalam edisi teks kritik Septuaginta),
oleh Uskup Mesir Hesikhius (meninggal sekitar 310),
oleh Tua-Tua Lukian di Antiokhia (meninggal sekitar 311).
Menurut keterangan Hieronimus, orang Kristen di Alexandria dan Mesir menggunakan Septuaginta versi Hesikhius; sedangkan orang Kristen di Konstantinopel sampai Antiokhia menggunakan Septuaginta versi Lukian Sang Martir; dan di samping itu orang Kristen di Palestina menggunakan Septuaginta versi Origenes.
Kemudian berdasarkan Septuaginta diterjemahan Alkitab Perjanjian Lama dalam beberapa bahasa lain, yaitu pada abad ke-3 M ke dalam bahasa Koptik, salah satu dialek bahasa Mesir; lalu pada abad ke-4 M ke dalam bahasa Ethiopia; di samping itu pada abad ke-4 M ke dalam bahasa Gotik oleh Uskup Gotik Ulfias. Berdasarkan versi Origenes Alkitab Perjanjian Lama diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia pada sekitar tahun 440 M.
Targum
Ketika bahasa Ibrani bukan lagi menjadi bahasa pengantar di Palestina, banyak orang yang tidak mengerti isi kitab suci, karena kitab suci tertulis dalam bahasa Ibrani. Oleh karena itu diambil inisiatif, bahwa dalam ibadah di Sinagoga, setelah dibacakannya kitab suci dalam bahasa Ibrani, teks Ibrani tersebut diterjemahkan (dalam tradisi lisan) ke dalam bahasa Aram. Terjemahan kitab suci ke dalam bahasa Aram dalam tradisi lisan tersebut (targum, jamak: targumim) baru mulai sekitar tahun 300 M ditulis oleh ahli-ahli kitab suci. Oleh karena itu banyak terjadi kesalahan penerjemahan dan ketidak-tentuan, karena penerjemahannya sendiri lebih berdasarkan interpretasi. Namun di sisi lain, dalam kritik teks, Targum kadang juga menjadi penting untuk diperhatikan, karena dia merupakan terjemahan dari teks yang lebih tua dari teks Masoret. Terdapat dua Targum yang terkenal dan penting, yaitu Targum Palestina dan Targum Babilonia.
Pesyitta
Pesyitta merupakan terjemahan PL dalam tradisi Kristen. Penerjemahannya sangat bergantung dengan Targum, sehingga kedudukannya dalam kritik teks tidaklah menduduki tempat yang penting. Selain bergantung dengan Targum, Pesyitta juga menggunakan LXX.
Terjemahan-terjemahan dalam Bahasa Latin
Sampai sekitar tahun 250 M bahasa Yunani merupakan bahasa pengantar resmi di seluruh kerajaan Romawi. Namun di beberapa provinsi, misalnya di Afrika Utara, bahasa Latin masih menjadi bahasa pergaulan masyarakat, sehingga dibutuhkan penerjemahan kitab suci ke dalam bahasa Latin untuk masyarakat yang berdiam di provinsi-provinsi tersebut. Terjemahan-terjemahan kitab suci ke dalam bahasa Latin tersebut mulai muncul pada awal abad ke-2 M. Tradisi penerjemahan yang tertua adalah terjemahan dari Afrika, dan yang lebih muda adalah terjemahan dari Italia. Terjemahan-terjemahan Latin ini disebut dengan nama "Vetus Latina" atau oleh orang Galia-Selatan disebut dengan nama "Itala" (versio Itala). Penerjemahan-penerjemahan ini berdasarkan teks LXX.
Paus Damasus (366-384) memutuskan untuk merevisi Alkitab latin dan hasil dari perevisian ini akan menjadi teks resmi gereja Katolik. Untuk mewujudkannya, dia memerintahkan kepada Sophronius Eusebius Hieronimus (347-419) untuk menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa latin atau sedikitnya merevisi teks-teks latin yang sudah ada. Hieronimus menyelesaikan penerjemahannya pada tahun 406. Terjemahan Alkitab ke dalam bahasa latin tersebut disebut Vulgata. Pada tahun 801 Vulgata kembali direvisi oleh Abt Alkuin.
Melalui keputusan pada Konsili Vatikan II Vulgata direvisi kembali dan revisi tersebut selesai pada tahun 1979. Hasil revisi Vulgata tersebut disebut Nova Vulgata.
Kanonisasi Perjanjian Lama
Umat Yahudi mengakui 39 kitab (atau menurut mereka 22 kitab, karena kedua kitab Samuel (1 Samuel dan 2 Samuel); kedua kitab Raja-raja (1 Raja-raja dan 2 Raja-raja); kedua kitab Tawarikh (1 Tawarikh dan 2 Tawarikh); kitab Ezra dan kitab Nehemia; dan 12 kitab nabi-nabi kecil: masing-masing dihitung satu kitab; dan kitab Rut digabungkan dengan kitab Hakim-Hakim; dan kitab Ratapan digabungkan dengan kitab Yeremia) yang ditulis dalam bahasa Ibrani (veritas hebraica) sebagai kanon.
Penetapan ke-39 kitab tersebut sebagai kanon terjadi pada sekitar tahun 95 M dalam sebuah konsili yang diadakan di Yamnia (sekarang ini bernama Yabne, terletak di dekat pantai Laut Tengah, di sebelah barat daya Israel. Setelah Yerusalem dihancurkan oleh tentara Roma pada tahun 70 M, kota ini menjadi pusat umat Yahudi yang sangat penting). Penetapan ini memberikan legitimasi, bahwa 39 kitab ini tergolong Kitab Suci. Orang-orang Yahudi dewasa ini masih tetap mengakui kanonisasi berdasarkan penetapan di konsili Yamnia. Tradisi Protestan juga menganut tradisi ini.
Di samping tradisi kanonisasi Ibrani terdapat juga di kalangan Yahudi kuno kanonisasi yang didasarkan pada kitab-kitab Yunani yang terdapat dalam Septuaginta. Kitab-kitab Yunani tersebut di kalangan Yahudi kuno (juga pada zaman Yesus dan jemaat Kristen perdana) diakui sebagai kanonis. Tradisi kanonisasi Yunani pada awalnya mempunyai wibawa di kalangan umat Yahudi, tetapi setelah tradisi ini dipegang oleh jemaat Kristen perdana dan setelah kanonisasi di Yamnia, maka tradisi kanonisasi Yunani tidak lagi diakui oleh umat Yahudi.
Tradisi kanonisasi ini kemudian diambil alih atau diteruskan oleh Hieronimus dalam menyusun Vulgata. Gereja Katolik mengakui tradisi ini. Jumlah kitab yang diakui sebagai kanonik adalah 46 kitab. Jumlah ini 7 kitab lebih banyak dari tradisi Protestan, yaitu: Kitab Tobit, Yudit, 1 dan 2 Makabe, Kebijaksanaan Salomo, Yesus Sirakh, Surat Barukh, dan Tambahan-tambahan pada Kitab Ester, Daniel, dan Tawarikh). Tujuh kitab ini disebut dalam tradisi Katolik sebagai “Deuterokanonika”, sementara ke-39 kitab Ibrani disebut sebagai Protokanonika. Kitab-kitab ini oleh kalangan Protestan dahulu disebut “Apokrif”. Menurut Luther kitab-kitab ini baik dan berguna untuk dibaca, tetapi tidak dapat dianggap sebagai kitab suci.
Bahasa Kitab Perjanjian Lama
Kitab Perjanjian Lama sebagian besar ditulis dalam bahasa Ibrani dan ada beberapa bagian ditulis dalam bahasa Aram. Sebagian kecil yang ditulis dalam bahasa Aram tersebut terdapat dalam kitab Daniel dan Ezra.
Jika anda ingin belajar bahasa Yunani, terlebih dahulu anda harus memiliki font Yunani di dalam PC/Laptop anda untuk dapat membaca tulisan, kalimat, dan kata-kata di dalam konten "Belajar Yunani".
Font Yunani dapat anda download di :

Jika anda ingin belajar Ibrani silahkan download font Ibrani di :