27 November 2012

Kemarahan Dosa yang Menghancurkan


Kemarahan Dosa yang Menghancurkan


Kemarahan adalah salah satu emosi yang paling biasa dan paling merusak yang dikenal manusia.  Kemarahanlah yang pertama merusak keluarga, yang menyebabkan pembunuhan pertama ketika Kain menjadi marah dan membunuh adiknya, Habel.

Kejadian 4:5-7  tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.  Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?  Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."

Sejak saat itu kemarahan mulai merusak jutaan manusia di dunia ini, perkawinan, persahabatan, persaudaraan dan hubungan lainnya.  Dalam pandangan Alkitab kemarahan ada dalam berbagai bentuk, mungkin kita tidak menganggap diri kita sebagai orang yang pemarah, padahal ada 16 deskripsi dalam Alkitab yang menggambarkan kemarahan, antara lain :

Kepahitan, kedengkian, Tuntutan, iri hati, ketersinggungan, ketidaktoleransian, kritikan, pembalasan dendam, kegusaran, kebencian, hasutan, kecemburuan, serangan, gossip, sindiran tajam, tidak memaafkan.  Jika salah satu atau lebih dari hal diatas pernah terjadi dalam hidup kita berarti kita termasuk orang-orang yang memiliki kemarahan tetapi tidak kita sadari.

Efesus 4:31, “Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.”  Segala dosa yang merusak kehidupan kita harus dibuang dari kehidupan kita.

Pengertian kata ‘buang’ adalah ‘lempar; lepaskan; keluarkan’ hal-hal tersebut dari dalam hidup kita.  Terkadang kita lebih suka menyimpannya dan menikmati dosa-dosa tersebut.  Tetapi kita harus menyadari bahwa segala dosa tersebut adalah virus yang secara perlahan-lahan akan merusak kehidupan kita.  Karena itu, buang, lempar, keluarkan, dan lepaskan segala belenggu dosa itu dari hidup kita.  Mari kita perbaiki hidup kita dan bersihkan diri kita dari luka masa lalu.  Janganlah kita memiliki hobby “menyimpan dosa”, tetapi milikilah hobby “membuang dosa-dosa” lama dan hidup dalam kekudusan Tuhan.

GBU

EVERY ONE WAS FULFILLED


EVERY ONE WAS FULFILLED



Yosua 21:45
Dari segala yang baik yang dijanjikan TUHAN kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi; semuanya terpenuhi.

Selesailah sudah janji Tuhan kepada Israel, sejak 676 tahun yang lalu Abraham menerima janji tersebut dari TUHAN.  Pada masa Yosua janji tersebut ‘terpenuhi’.  Dalam Alkitab NIV, “Not one of all the LORD's good promises to the house of Israel failed; every one was fulfilled.”  Alkitab mengatakan bahwa tidak ada satupun janji Tuhan yang tidak terpenuhi, semua yang baik yang Tuhan janjikan terpenuhi dalam kehidupan Israel pada masa itu.

Dikatakan, ‘every one was fulfilled’, ‘semuanya telah terpenuhi’.  Luar biasa bukan, bangsa yang besar melalui perjalanan yang panjang dengan penuh rintangan akhirnya sampai pada tempat yang diimpikan ‘tanah perjanjian’.

Janji Tuhan terpenuhi dalam kehidupan Israel, ini membuktikan bahwa Tuhan tidak pernah lalai menepati janjinya pada kita.  2 Petrus 3:9, “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.”

Pegang janji Tuhan dalam hidup kita, jika anda tidak tahu janji Tuhan perbanyaklah anda membaca Alkitab.  Dalam Alkitab janji Tuhan dinyatakan bagi kita orang yang percaya, ada beribu-ribu janji bagi kita yang percaya kepada-Nya.  Janji keselamatan (Yohanes 3:16;Kis.2:21;Efesus 1:14;2:8-10, dll), Janji Berkat Jasmani (Ulangan 28), Janji Bekat Rohani (Galatia 1:3-5; Efesus 1:3), Janji ke Sorga (Yohanes 14:1-3;1 Tes 4:13-18), Janji Pengampunan Dosa (1 Yohanes 1:9), Janji tidak menerima hukuman dosa (Roma 8:1-3), dan banyak janji lain yang Tuhan katakan kepada kita.  Ada yang sudah tergenapi dalam hidup kita dan ada yang masih belum tergenapi bagi kita.

Mari ingat janji Tuhan, sebab janji-janji Tuhan akan terus memberikan kita kekuatan untuk menjalani kehidupan yang berat di dunia ini, tetapi janji Tuhan juga memberikan kita sukacita yang besar ketika kita menantikan janji tersebut.

Selamat menikmati janji Tuhan dan selamat menantikan janji Tuhan dalam hidup kita.

Ev. Franky Baganu MPdK

BUKAN ORANG YANG BAIK TAPI DIKASIHI: PAULUS


BUKAN ORANG YANG BAIK TAPI DIKASIHI: PAULUS



1 Timotius 1:13-15
Aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman. Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.  Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.

Paulus bukanlah orang yang baik dan bukan juga orang yang suci ketika Tuhan memilih dia menjadi seorang rasul yang luar biasa dalam pelayanan.  Malahan Paulus adalah orang yang berdosa dan penuh dengan banyak kejahatan.  Kita bisa bayangkan bagaimana dia mengalami perjumpaan dengan Tuhan, ketika dia dalam tugas mengejar, menangkap dan mencari orang-orang Kristen.  Sehingga dalam suratnya kepada Timotius dia mengatakan aku adalah seorang penganiaya dan seorang yang ganas.  Dalam kehidupannya yang penuh dosa kasih Kristus sungguh nyata melalui keselamatan yang diberikan kepadanya.  Sehingga ia selalu mengingat akan besarnya pengorbanan Tuhan dan itu menjadi semangat untuk terus bekarya bagi Tuhan melalui hidupnya.  Ungkapan yang paling fenomenal ketika Paulus mengatakan “…dan diantara mereka akulah yang paling berdosa.”  Pengakuan akan diri kita yang berdosa membuat kita menyadari betapa besar anugerah yang diberikan pada kita.  Hal ini membuat kita terus menerus dan tak henti-hentinya mengucap syukur kepada Tuhan. Sebab Tuhan datang bukan mencari orang yang benar tetapi mencari kita yang berdosa.

Kita yang tidak layak untuk dikasihi dan seharusnya layak dihukum, tetapi diberikan anugerah melalui penebusan Kristus.  Jangan pernah melupakan peristiwa dimana anda dan saya diselamatkan oleh Tuhan.  Kita dari manusia yang berdosa di masa lalu menjadi manusia yang diselamtkan.  Kita yang layak dihukum, menjadi orang yang dikasihi dan menjadi penghuni surga.  Tidak ada alasan bagi kita untuk melupakan kasih Tuhan kepada kita, tidak ada alasan untuk bersungut-sungut atas kehidupan ini.  Sebab jika kita merenungkan bagaimana ‘posisi Tuhan menggantikan kita di kayu salib’ kita pun akan tahu betapa kita sangat dikasihi-Nya.

Karena itu mari, seperti Paulus.  Evaluasi hidup anda dan saya hari ini, sudahkah kita bertumbuh dalam iman dan pengenalan akan Tuhan.  Ingatlah dan renungkan sejenak bagaimana ‘perjumpaan anda dan saya pertama kali bersama Tuhan’ ketika kita berdosa Tuhan mengubah kita menjadi manusia yang baru.  Apapun yang anda dan saya raih pada hari ini, baik kesuksesan, kebahagiaan dan apapun itu jangan pernah lupakan kasih Tuhan yang sudah mencintai anda sampai mati.

Nasib 10 Pengintai yang menyampaikan kabar buruk tentang negeri Kanaan


Nasib 10 Pengintai yang menyampaikan kabar buruk tentang negeri Kanaan


Masih ingatkah kita tentang kisah Musa melepas ke12 pengintai untuk mengamati/mengintai negeri Kanaan.  Keduabelas pengintai itu adalah laki-laki yang telah dipilih dari keduabelas suku yang berjumlah 603.550 orang.  Hal itu berdasarkan perintah Tuhan kepada Musa.  Mereka yang dipilih adalah pemimpin-pemimpin dan kepala-kepala dari setiap suku yang ada (Bil. 13:2-3).  Dengan demikian mereka yang terpilih untuk mengintai adalah orang-orang yang memiliki pengaruh sangat besar terhadap suku-suku mereka.  Sehingga apapun hasil yang mereka dapatkan dan mereka sampaikan akan berdampak besar terhadap suku mereka.

Kedua belas pengintai tesebut adalah :
1.      Dari suku Ruben: Syamua bin Zakur;
2.      Dari suku Simeon: Safat bin Hori;
3.      Dari suku Yehuda: Kaleb bin Yefune;
4.      Dari suku Isakhar: Yigal bin Yusuf;
5.      Dari suku Efraim: Hosea bin Nun/Yosua;
6.      Dari suku Benyamin: Palti bin Rafu;
7.      Dari suku Zebulon: Gadiel bin Sodi;
8.      Dari suku Yusuf, yakni dari suku Manasye: Gadi bin Susi;
9.      Dari suku Dan: Amiel bin Gemali;
10.  Dari suku Asyer: Setur bin Mikhael;
11.  Dari suku Naftali: Nahbi bin Wofsi;
12.  Dari suku Gad: Guel bin Makhi.

Selain Kaleb dan Yosua dari suku Yehuda dan Efraim, ke-10 pemimpin yang lainnya menyampaikan kabar yang buruk dan membuat Israel bersungut-sungut melawan Musa (Bil. 13:30-13; 14:1-3).  Mereka membuat segenap umat itu putus asa serta menangis (Ul.1:28).  Tahukah kita apa yang terjadi kepada 10 pengintai yang menyampaikan kabar yang membuat bangsa Israel berdosa?

Bilangan 14:36-37, Adapun orang-orang yang telah disuruh Musa untuk mengintai negeri itu, yang sudah pulang dan menyebabkan segenap umat itu bersungut-sungut kepada Musa dengan menyampaikan kabar busuk tentang negeri itu, orang-orang itu mati, kena tulah di hadapan TUHAN.

Ke-10 orang pengintai tersebut mati serentak pada keesokan harinya terkena tulah “di hadapan TUHAN”.  Sungguh tragis akhir dari kehidupan ke-10 pengintai tersebut, mereka mengalami ‘tulah”.  Tulah berarti kemalangan yg disebabkan oleh kutuk, krn perbuatan yg kurang baik thd Tuhan, orang lain(orang suci,dsb), atau krn perbuatan melanggar larangan.  Sedangkan dalam bahasa Ibrani menuliskan kata ‘maggêphâh” yang berarti, ‘plague, slaughter, stroke” atau dalam makna singkatnya, mereka mengalami sesuatu hukuman yang dahsyat.

Sehingga dari kisah ke-10 pengintai tersebut kita bisa belajar bahwa setiap perkataan kita harus kita pertanggung jawabkan di hadapan Tuhan.  Apalagi ketika perkataan kita membuat orang banyak berdosa, bahkan perkataan tersebut merendahkan kuasa Tuhan atas hidup kita.

Dimana pun kita berada, mari kita mengeluarkan perkataan-perkataan yang memberkati dan menguatkan orang lain.  Sama seperti yang dilakukan oleh ke-2 pengintai (Kaleb dan Yosua), jangan malah kita mematahkan semangat orang lain dan membuat mereka putus asa.  Sebagai anak Tuhan kita harus menjadi pemicu semangat orang lain melalui perkataan dan perbuatan kita.  Always be Impact…

Konsep diri “seekor belalang”?


Konsep diri “seekor belalang”?


Konsep diri yang salah terdapat juga di dalam.

Bilangan 13:33,
Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami."

Kisah ini sangat menginspirasi hidup kita semua dan mengajarkan kita tentang bagaimana konsep diri yang salah membuat seseorang tidak berjalan berdasarkan rencana Tuhan dalam hidupnya.

Jika anda sudah membaca kisah ini, anda pasti sudah cukup mengerti bagaimana akhir dari cerita ini.  Kisah ini dimulai ketika Musa mengutus keduabelas pengintai untuk memata-matai keadaan tanah Kanaan.  Perlu dicermati Tanah Kanaan adalah negeri yang dijanjikan Tuhan kepada bangsa Israel.  Janji tentang negeri Kanaan sudah berlangsung sejak dinyatakan pertama kali pada zaman bapa Abraham.  Akhirnya pada zaman Musa, Tuhan hendak mewujudkan janji tersebut kepada keturunan Abraham.  Tuhan ingin membawa mereka untuk tinggal diam dinegeri yang penuh dengan kelimpahan tersebut.  Tetapi konsep diri yang salah membuat 10 pengintai menghancurkan rencana Tuhan dalam kehidupan mereka.  Seperti ayat di atas, 10 pengintai tersebut membawa sebuah kabar yang penuh dengan nada “pesimis, putus asa, dan bernada atheisme”.  Mereka salah memandang kehidupan mereka, mereka merasa mereka hanyalah seekor belalang yang lemah dan orang kanaan adalah raksasa-raksasa yang tidak bisa terkalahkan oleh kekuatan mereka.  Cermin gambaran diri yang benar-benar buruk, mereka tidak menyadari bahwa mereka memiliki janji Allah tentang negeri tersebut.  Mereka tidak menyadari dan merasakan penyertaan Allah yang liar biasa dalam hidup mereka, dan mereka meragukan kuasa Tuhan untuk mewujudkan janji tersebut dalam hidup mereka.

Sehingga dalam Bilangan 14:11, TUHAN berfirman kepada Musa: "Berapa lama lagi bangsa ini menista Aku, dan berapa lama lagi mereka tidak mau percaya kepada-Ku, sekalipun sudah ada segala tanda mujizat yang Kulakukan di tengah-tengah mereka!

Yang lebih parah lagi adalah mereka mempengaruhi banyak orang Israel dengan konsep diri mereka yang buruk, sehingga membuat orang lain ikut berdosa secara tidak langsung.  Dengan pikiran dan hikmat sendiri, mereka memutuskan bahwa negeri Kanaan bukanlah tempat yang cocok untuk mereka tinggali dan untuk masuk kesana saja mereka tidak akan mampu.  Mereka mengatakan, kita hanyalah seekor belalang.  Tahukah anda bahwa konsep diri yang salah kadang membuat anda meragukan Tuhan dalam kuasa dan rencana-Nya.

Ulangan 9:23, Dan ketika TUHAN menyuruh kamu pergi dari Kadesh-Barnea dengan berfirman: Majulah dan dudukilah negeri yang Kuberikan kepadamu itu, maka kamu menentang titah TUHAN, Allahmu; kamu tidak percaya kepada-Nya dan tidak mendengarkan suara-Nya.

Seberapa besar masalah yang anda hadapi saat ini, Tuhan punya rencana indah dalam setiap perkara hidup anda.  Masalah hidup menguji konsep diri anda terhadap Tuhan.  Apakah anda menghadapi masalah dengan kekuatan anda, atau berserah kepada kekuatan Tuhan yang tidak mustahil?  Anda bukan seekor belalang, tetapi anda adalah anak dari TUHAN SEMESTA ALAM (El Shaddai).

Konsep diri yang benar malahan dinyatakan hanya oleh 2 orang yaitu Kaleb dan Yosua, Bilangan 13:30, Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!"  konsep diri yang benar dari mereka berdua, membawa mereka masuk dalam rencana Tuhan.  Dan perhatikan dari sekian banyak orang Israel yang keluar dan berjalan dari Mesir hingga ke perbatasan menuju Kanaan, hanya Kaleb dan Yosua saja yang menikmati negeri itu dan orang-orang Israel lain yang lahir dalam perjalanan menuju Kanaan. 

Bilangan14:30-31, Bahwasanya kamu ini tidak akan masuk ke negeri yang dengan mengangkat sumpah telah Kujanjikan akan Kuberi kamu diami, kecuali Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun! Tentang anak-anakmu yang telah kamu katakan: Mereka akan menjadi tawanan, merekalah yang akan Kubawa masuk, supaya mereka mengenal negeri yang telah kamu hinakan itu.”

Luar biasa, konsep diri buruk mempengaruhi masa depan dan rencana Tuhan dalam hidup anda.  Karena itu, perbaikilah pandangan diri anda sendiri dengan membaca Alkitab, berdoa, dan melakukan firman-Nya.  Semakin sedikit anda membaca Alkitab semakin sedikit anda mengenal siapa Tuhan anda, dan semakin buruk pandangan diri anda.  Mintalah Allah Roh Kudus membaharui hidup anda, sehingga anda bisa kembali memasuki rencana Tuhan dan menikmati masa depan yang penuh dengan anugerah.  Milikilah pandangan seperti Kaleb dan Yosua.
GBU
Jika anda ingin belajar bahasa Yunani, terlebih dahulu anda harus memiliki font Yunani di dalam PC/Laptop anda untuk dapat membaca tulisan, kalimat, dan kata-kata di dalam konten "Belajar Yunani".
Font Yunani dapat anda download di :

Jika anda ingin belajar Ibrani silahkan download font Ibrani di :