21 Juli 2017

ARTIKEL PENGERTIAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN



ARTIKEL PENGERTIAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

Halo saya Frengki Baganu Pengajar, Pelayan dan Pembisnis yang senang menulis. Berikut ini adalah tulisan saya tentang Pendidikan Agama Kristen. Semoga membantu. Jika anda mengambilnya harap anda mencantumkan bahwa ini hasil karya saya atau Ijin terlebih dahulu. Terima Kasih


Secara sepintas, pendidikan Kristen dapat saja diartikan sebagai “pendidikan yang Kristen”. Dengan kata lain, pendidikan Kristen adalah pendidikan yang bercorak, berdasar dan berorientasi Kristiani.[1] Pendidikan Kristen memiliki pengertian yang sangat luas dan tergantung pada konteksnya. Robert W. Pazmino mengatakan bahwa,
Pendidikan Kristen merupakan “usaha bersengaja dan sistematis, ditopang oleh upaya rohani dan manusiawi untuk mentransmisikan pengetahuan, nilai-nilai, sikap-sikap, keterampilan-keterampilan dan tingkah laku yang bersesuaian atau konsisten dengan iman Kristen, dalam rangka mengupayakan perubahan, pembaharuan dan reformasi pribadi-pribadi, kelompok bahkan struktur oleh kuasa Roh Kudus, sehingga peserta didik hidup sesuai dengan kehendak Allah sebagaimana dinyatakan oleh Alkitab, terutama dalam Yesus Kristus”.[2]
Sedangkan Robert R. Boehlke memberikan pengertian Pendidikan Agama Kristen sebagai berikut,
Pendidikan Agama Kristen adalah pemupukan akal orang-orang percaya dan anak-anak mereka dengan Firman Allah di bawah bimbingan Roh Kudus melalui sejumlah pengalaman belajar yang dilaksanakan gereja, sehingga dalam diri mereka dihasilkan pertumbuhan rohani yang bersinambung yang diejawantahkan semakin mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus berupa tindakan-tindakan kasih terhadap sesamanya.[3]

C. L. J. Sherrill menuliskan juga pengertian tentang Pendidikan Agama Kristen dengan pengertian demikian PAK adalah pendidikan yang bertujuan memperkenalkan Alkitab kepada pelajar, sehingga mereka siap menjumpai dan menjawab Allah, memperlancar komunikasi secara mendalam antarpribadi tentang keprihatinan insani serta mempertajam kemampuan menerima fakta bahwa mereka dikuasai kekuatan dan kasih Allah yang memperbaiki, menebus, dan menciptakan kembali.[4]
Menurut Warner C. Graedorf,
PAK adalah proses pengajaran dan pembelajaran yang berdasarkan Alkitab, berpusat pada Kristus, dan bergantung kepada Roh Kudus, yang membimbing setiap pribadi pada semua tingkat pertumbuhan melalui pengajaran masa kini ke arah pengenalan dan pengalaman rencana dan kehendak Allah melalui Kristus dalam setiap aspek kehidupan, dan melengkapi mereka bagi pelayanan yang efektif, yang berpusat pada Kristus sang Guru Agung dan perintah yang mendewasakan pada murid.[5]

Dengan beberapa pengertian tersebut dapat dimengerti secara umum bahwa Pendidikan Agama Kristen berpusat pada Alkitab sebagai materi pembelajaran dan Yesus sebagai pusat pemberitaannya serta mengalami perubahan adalah tujuannya. Rasul Paulus mengidentifikasi pendidikan sebagai proses pendewasaan atau peneguhan iman. Setelah menerima Kristus, mereka harus berakar dalam Kristus, dibangun di atas Kristus, supaya iman mereka semakin teguh.[6]
Kolose 2:6-7, “Kamu telah menerima Kristus Yesus Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia, Hendaklah kamu berakar di dalam dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur”.
Sedangkan pengertian dari PAK disekolah adalah,
PAK di sekolah adalah salah satu bentuk pendidikan Agama Kristen, di samping Katekisasi Sidi, Sekolah Minggu, PWG (Pembinaan Warga Gereja), sehingga seharusnya juga merupakan tanggung jawab gereja. PAK di sekolah Kristen ataupun sekolah negeri dan swasta lainnya, belumlah cukup bila diperlakukan sekedar sebagai satu bidang studi atau pengetahuan saja. Tujuan PAK bukan hanya sekedar pengenalan atau pengetauan tentang suatu agama melainkan agar peserta didik beriman kepada Tuhan bahkan mencapai pribadi yang dewasa dan utuh. Oleh karena itu, PAK yang dilakukan di kelas perlu diikuti dengan kegiatan lain yang bersifat mengasuh, memelihara dan membina, baik dilingkungan sekolah maupun luar sekolah.[7]
Menurut B. S. Sidjabat bahwa,
PAK harus pula kita pahami secara seksama kedudukannya sebagai pendidikan dan pengajaran agama atau tepatnya iman Kristen. Landasannya, cara kerjanya, serta misinya harus berakar dari nilai-nilai iman Kristiani, sebagaimana di ajarkan Alkitab dan tradisi gereja. Sebab itu, dalam mengembangkan PAK para pengelolanya perlu tetap berakar dan berdasar dalam kehidupan, yang berpusat pada pribadi Yesus Kristus dan digerakkan oleh dinamika dari Pribadi Roh yang Maha Kudus. Yesus sendiri, dalam kitab Injil dikenal sebagai Guru Agung, yang selain memperkenalkan Allah kepada manusia, serta mengerjakan oleh diri-Nya apa yang sangat penting bagi dunia, juga memberikan teladan hidup keguruan dan kependidikan bagi murid-murid-Nya. Kepada Dialah PAK mengarahkan dan menyandarkan diri dalam mengembankan tugas.[8]

Selaras dengan sasaran pendidikan, PAK bukan hanya mengarah pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan, tetapi kepada perilaku dan kepribadian yang matang, sasaran akhirnya adalah seorang pribadi yang memiliki integritas diri, mampu menggunakan imannya dalam menjawab tantangan hidup dan mampu memanusiakan sesamanya dengan berbagai kehidupan yang sejahtera yang dikaruniakan Allah kepada manusia.[9]



[1]B. S. Sidjabat, Strategi Pendidikan Kristen (Yogyakarta: ANDI, 2000), 27.


[2]Robert W. Pazmino, Foundational Issues in Christian Education seperti dikutip oleh B. S. Sidjabat, Strategi Pendidikan Agama Kristen (Yogyakarta: ANDI, 2000), 26.


[3]Robert R. Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikiran & Praktek Pendidikan Agama Kristen (Jakarta: Gunung Mulia, 2013), 413.


[4]C. L. J. Sherrill, Adult Education seperti dikutip oleh Paulus Lilik Kristianto, Prinsip & Praktik Pendidikan Agama Kristen (Yogyakarta: ANDI, 2006), 3.


[5]Paulus Lilik Kristanto, Prinsip dan Praktek PAK Penuntun bagi Mahasiswa Teologi dan PAK, Pelayan Gereja, Guru Agama dan keluarga Kristen (Yogyakarta : ANDI, t.t.), 4.


[6]Kristianto, Prinsip & Praktik Pendidikan Agama Kristen, 5.


[7] Jedida T. Posumah-Santoso, Artikel Pendidikan Agama Kristen di Sekolah: Suatu Bidang Studi atau Asuhan Iman Kristen, Penyunting Andar Ismail, Ajarlah Mereka Melakukan (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006), 152-164.


[8]Sidjabat, Strategi Pendidikan Kristen, 58.


[9]Posumah, Artikel Pendidikan Agama Kristen di Sekolah: Suatu Bidang Studi atau Asuhan Iman Kristen, Penyunting Andar Ismail, Ajarlah Mereka Melakukan, 158.


Jika anda ingin belajar bahasa Yunani, terlebih dahulu anda harus memiliki font Yunani di dalam PC/Laptop anda untuk dapat membaca tulisan, kalimat, dan kata-kata di dalam konten "Belajar Yunani".
Font Yunani dapat anda download di :

Jika anda ingin belajar Ibrani silahkan download font Ibrani di :