El Shaddai
Nama El Shaddai pertama kali dinyatakan kepada Abraham,
TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dan berkata, “Akulah Allah yang Mahakuasa
[El Shaddai], hiduplah dihadapan-Ku dengan tidak bercela.” (Kejadian
17:1). Nama El Shaddai merupakan
gabungan dari dua kata “El”, sebuah bentuk kependekan dari kata “Elohim” yang
berarti “pencipta yang perkasa; dan kata “Shaddai” yang menunjukan makna
tentang “Allah dengan lembut menyediakan.”
Allah menghampiri kehidupan Abraham bukan hanya sebagai Pencipta yang
Mahakuasa, tetapi juga sebagai Allah yang menyediakan segala kebutuhan
Abraham-seperti seorang ibu yang memuaskan kebutuhan anaknya dengan menyusui.
Dengan demikian ada sebuah ciri ilahi yang dinyatakan di
dalam nama El Shaddai. Allah adalah
Pribadi yang perkasa yang dapat menyelamatkan, dan juga Pribadi yang lembut
yang memelihara serta memuaskan.
Kadangkala orang-orang hanya menekankan kata El Shaddai sebagai Allah
yang kuasa yang menciptakan segala sesuatu dan merendahkan aspek
“kelemahlembutan-Nya yang memenuhi segala kebutuhan kita sebagai
ciptaan-Nya.”Seharusnya kita mengartikan nama El Shaddai sebagai Allah yang
perkasa untuk menyediakan kebutuhan-kebutuhan kita; dan Allah yang lembut yang
memperhatikan kebutuhan-kebutuhan kita.
Hal ini terbukti ketika Allah menjanjikan kepada Abraham seorang anak
pada masa tuanya, Allah Yang Mahakuasa membuktikan janji-Nya dengan hadirnya
Ishak. Allah melakukan perbuatan yang
ajaib dan penuh kuasa untuk membuktikan bahwa Dia adalah Allah El Shaddai.
Bagaimana dengan hidup kita? Apakah kita telah menyatakan
iman kepada Allah El Shaddai? Ketika kita memiliki masalah, pergumulan dan
beban hidup yang berat apakah Allah El Shaddai tersebut menjadi tempat kita
berserah?
Jangan ragukan kuasa-Nya dan kelembutannya yang
memperhatikan segala kebutuhan kita.
Kita hanya perlu berdoa dan mengimani kuasa-Nya yang ajaib.