APA SEMUA BISA SECERDAS DANIEL?
“KECERDASAN”, setiap orang INGIN memiliki berbagai kecerdasan. Kecerdasan adalah perihal
cerdas, kesempurnaan akal budi manusia. Kata kecerdasan ini diambil dari akar
kata cerdas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia cerdas berarti sempurna perkembangan
akal budi seseorang manusia untuk berfikir, mengerti, tajam pikiran dan
sempurna pertumbuhan tubuhnya.[1] Namun
tidak semua orang dapat memiliki kecerdasan yang sama, sedangkan kecerdasan sendiri
memiliki beberapa bagian,
1.
Kecerdasan Linguistik
2.
Kecerdasan Logika –
Matematika
3.
Kecerdasan Visual –
Spasial
4.
Kecerdasan Musikal
5.
Kecerdasan Intrapersonal
6.
Kecerdasan Interpersonal
7.
Kecerdasan Kinestetik
8.
Kecerdasan Naturalis
Tetapi ada yang sebut sebagai KECERDASAN ILAHI,
kecerdasan yang bukan berasal dari bakat lahir seseorang, tetapi lebih kepada
“ANUGERAH” atau pemberian dari TUHAN. Hal ini dapat kita lihat dalam sejarah
kehidupan Daniel dan sahabatnya.
Daniel 1:20
“Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan
pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka SEPULUH KALI LEBIH CERDAS dari pada
semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya.”
Kesaksian Alkitab memberikan kita pengetahuan tentang
sejarah bahwa Daniel dan teman-temannya memiliki tingkat kecerdasan yang 10 x
lebih cerdas dari orang berilmu pada masa itu. Artinya kecerdasan mereka berada
pada tingkat IQ diatas rata-rata orang pintar. Pada ayat 20 tidak disebutkan
kecerdasan apa saja yang mereka miliki, namun secara umum disebutkan bahwa mereka
cerdas dalam “TIAP-TIAP HAL YANG MEMERLUKAN KEBIJAKAN & PENGERTIAN”.
Pada ayat 17 pembagian kecerdasan tersebut sedikit lebih jelas diungkapkan,
“Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan
pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang
Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi.”
Jika dibagi, maka setiap orang akan memiliki kecerdasan seperti
ini,
Daniel - pengetahuan dan kepandaian tentang
berbagai-bagai tulisan, hikmat, penglihatan dan mimpi.
Sadrak - pengetahuan dan kepandaian tentang
berbagai-bagai tulisan dan hikmat
Mesak - pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai
tulisan dan hikmat
Abednego - pengetahuan dan kepandaian tentang
berbagai-bagai tulisan dan hikmat
Hal menarik muncul dalam ayat ini, sebab Daniel memiliki
4 tingkat kecerdasan, sedangkan 3 teman lainnya hanya memiliki 2 tingkat kecerdasan.
Tidak dijelaskan juga oleh Alkitab, mengapa Daniel mendapatkan kecerdasan yang
lebih banyak tingkatannya dari pada teman-temannya. Namun yang menjadi fokus
pembahasan dalam artikel ini bukan seberapa banyak kategori kecerdasan yang
dimiliki. Melainkan pemahan bahwa kecerdasan mereka berempat adalah sebuah
“PEMBERIAN”..... hal itu dituliskan dalam kalimat “Kepada keempat orang muda
itu Allah memberikan....”
“MEMBERIKAN” dalam ayat tersebut berasal dari kata ibrani
“nathan” yang berarti pemberian atau
anugerah dari yang lebih tinggi kedudukannya kepada yang lebih rendah. Hal ini
berarti keceradasan yang Daniel dapatkan merupakan sebuah keputusan Allah untuk
meletakkannya ke dalam hidup mereka. Sebab kata “pemberian” tidak disertai
sebuah “peristiwa yang menyebabkan”, artinya pemberian kecerdasan itu murni
sebuah KARUNIA semata bukan karena mereka melakukan sesuatu yang membuat Allah
terdorong/berinisiatif memberikan kecerdasan tersebut.
Hingga dapat kita simpulkan bahwa Kecerdasan Ilahi yang
instan ini tidak mesti dimiliki oleh setiap orang yang hidupnya dekat dengan
TUHAN. Dilain pengertian bukan berarti orang yang takut akan Tuhan
adalah orang yang tidak cerdas, hal itu diluar dari maksud penulisan ini. Artinya
bahwa TUHAN mengaruniakan sesuatu kepada orang benar sesuai dengan KEBUTUHAN
dan PORSInya masing-masing, sesuai dengan lingkungan dan kondisi dimana orang
itu berada.
HAL itu nampak dalam ayat 20, “...mereka SEPULUH KALI LEBIH CERDAS dari pada semua orang berilmu dan semua ahli
jampi di seluruh kerajaannya.” Daniel dan kawan-kawan berada pada lingkungan
yang berpendidikan dan di tengah-tengah orang-orang berilmu, bahkan ahli jampi.
Sungguh kebijakan TUHAN dinyatakan dalam keadaan yang tepat dan mengangkat
orang benar untuk memuliakan nama TUHAN di negeri ASING.
Pembahasan artikel ini hanya sebatas pada pemahaman bahwa
Allah TUHAN kita mengaruniakan sesuatu yang tepat pada situasi yang tepat. Tidak
semua orang dapat secerdas Daniel, sebab Tuhan mengaruniakan kecerdasan
tersebut kepada siapa yang dia kehendaki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar