27 November 2012

25 TAHUN ABRAHAM DAN SARA HIDUP DALAM PERGUMULAN


25 TAHUN ABRAHAM DAN SARA HIDUP DALAM PERGUMULAN


Kisah Abraham dan Sara dalam pergumulan menanti janji penggenapan Tuhan.  Sara adalah salah satu wanita yang tercatat dalam Alkitab sebagai wanita yang mandul dan sudah lanjut usia.  Coba lihat apa yang dikatakan Abraham dalam hatinya,

Kejadian 17:17,
Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya: "Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?"

Bagi ilmu kedokteran usia 100th (Abraham) dan 90th (Sara) merupakan usia yang sudah tidak produktif lagi dalam menghasilkan keturunan.  Tetapi justru Tuhan menembus kemustahilan hukum alam tersebut dengan berfirman kepada Abraham,

Kejadian 17:15-16,
Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham: "Tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya.  Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya."

Dalam ayat ini firman Tuhan datang ketiga kalinya kepada Abraham, yang pertama janji tentang Ishak itu datang ketika Abraham berumur 75th, Kedua ketika Abraham berumur 85thdan yang ketiga ketika Abraham berumur 99th.  24th jarak antara firman Tuhan yang pertama dan yang kedua.  Rentang jarak yang sangat lama untuk menunggu penggenapan janji tentang seorang anak baginya yang akan menjadikan keturunannya bangsa yang besar (Kejadian 12:2-3).  Tidaklah mudah bagi Abraham untuk terus bergumul dalam tiap-tiap hari dalam tahun-tahun usianya, memikirkan tentang keturunan yang dijanjikan oleh Tuhan kepada-Nya.  Sedangkan usianya semakin lanjut usia.  Bahkan Abraham mencoba untuk menggenapi janji tersebut dengan menyetujui saran Sara untuk menghampiri Hagar budaknya, sehingga melahirkan Ismael.  Tetapi TUHAN menolak hal tersebut,

Kejadian 17:18-19,
Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!" Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.

Setelah sekian lama menunggu selama 24th, Tuhan tetap berkata, ‘Sara yang akan melahirkan anak bagimu’.  Hal ini semakin membuat Abraham bergumul dan seperti ayat sebelumnya ia berkata, mungkinkah diumur 100th dia memberikan anak kepada Sara yang berumur 90th?  Kemustahilan inilah yang dijawab Allah dengan berfirman,

Kejadian 18:14-15,
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: "Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?  Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki."

Sehingga genap diusia 100th (Kejadian 21:5), Abraham memiliki seorang anak dari Sara dan menamainya Ishak.  Penantian janji selama 25th sejak firmanTuhan pertama kali datang kepadanya, menghasilkan suatu sukacita dan ucapan syukur yang tiada henti-hentinya dari Abraham dan Sara (Kejadian 21:7).
Kisah yang coba saya persingkat dari hidup dan pergumulan yang dialami oleh Abraham dan Sara, memberikan kita banyak gambaran dan kebenaran tentang bagaimana menjalani kehidupan yang penuh dengan pergumulan hidup, tetapi tetap memegang janji Tuhan kepada kita.

25th bukanlah waktu yang singkat bagi pasangan suami isteri ini untuk menjalani pergumulan tentang seorang anak yang Tuhan janjikan.  Banyak hal yang harus mereka hadapi, baik itu yang berasal dari luar diri mereka (perkataan orang-orang, dll), maupun dari dalam diri mereka sendiri (pikiran, hati dan usia yang semakin tua).  Waktu, hari, bulan dan tahun demi tahun mereka lewati dengan penuh pergumulan, hingga akhirnya janji itupun tergenapi dalam hidup mereka.

Bagaiman dengan hidup kita, sanggupkah kita mengahadapi persoalan hidup yang begitu berat, namun disisi lain kita harus tetap percaya kepada kuasa Tuhan?Anda hanya perlu beriman bahwa Tuhan sanggup menolong anda dalam setiap permasalahan anda, hanya anda disarankan untuk terus menunggu waktu Tuhan dalam doa dan berserah kepada-Nya.  Jika Abraham dan Sara ditolong oleh Tuhan, apalagi anda dan saya Tuhan sanggup menolong kita.

Article : Ev. Franky Baganu, M. PdK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika anda ingin belajar bahasa Yunani, terlebih dahulu anda harus memiliki font Yunani di dalam PC/Laptop anda untuk dapat membaca tulisan, kalimat, dan kata-kata di dalam konten "Belajar Yunani".
Font Yunani dapat anda download di :

Jika anda ingin belajar Ibrani silahkan download font Ibrani di :