27 November 2012

Pernahkah anda merasakan dendam?


Pernahkah anda merasakan dendam?

Tahukan anda bahwa dendam merupakan hal yang sangat serius dihadapan Tuhan.  Dendam dapat diartikan dengan rasa sakit hati yang disimpan yang timbul dari keinginan untuk tidak mau mengampuni kesalahan orang lain yang telah menyakiti kita.
Rasa dendam itu tersimpan sangat dalam dihati kita dan akan terus membekas dan terus melukai kita.  Bahkan rasa dendam itu merupakan dosa yang sangat berbahaya bagi kehidupan kita.  Ada dua bahaya yang akan menghampiri kita jika kita tidak mau mengampuni atau memilih untuk menyimpan dendam.

Bapa tidak mengampuni kita

Lihat apa yang Tuhan tuliskan dalam Matius 6:14-15,
Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.  Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." 

Tuhan membandingkan diri-Nya dengan diri kita.  Jika kita mengampuni orang lain, maka kita sedang berdosa dan Tuhan tidak akan memberikan pengampunan juga atas dosa tersebut.  Tetapi jika kita mengampuni orang, maka Bapa juga akan memberikan pengampunan kepada kita seperti kita mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita.

Mengapa demikian? Karena Tuhan mau kita menyadari bahwa kita telah lebih dulu menerima pengampunan dari Tuhan dengan cuma-cuma dan Tuhan selalu mengampuni, ketika kita mengakui kesalahan kita kepada-Nya.  Dengan demikian jika Tuhan begitu murah hati memberikan pengampunan, mengapa kita sulit untuk mengampuni orang lain?  Dan atas dasar apa kita sulit mengampuni?  Kita mungkin akan mengatakan ada 1001 alasan mengapa saya tidak bisa mengampuni orang yang bersalah?  Jika demikian Tuhan lebih lagi dapat berkata kepada kita bahwa, ada berjuta-juta alasan juga untuk Dia tidak mengampuni kesalahan kita.  Tetapi Tuhan tidak demikian, Tuhan kita selalu murah hati dan memberikan jaminanan pengampunan kepada kita dalam 1 Yohanes 1:9.


Atas dasar pengampunan yang Tuhan berikan, mari berikanlah juga pengampunan kepada orang yang bersalah kepada anda dan saya.  Sebab anda dan saya bukan “hakim” atas mereka, Tuhanlah yang menjadi “hakim atas setipa kesalahan manusia.”  Serahkan semua pembalasan kepada Tuhan yang adil dan teruslah mengasihi dan memberikan pengampunan.

Lebih penting “praktek” mengasihi dari pada ibadah

Matius 5:23-24, “Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.”
Pada masa Perjanjian Lama, orang-orang percaya akan datang kehadapan Tuhan untuk membawa persembahan.  Persembahan-persembahan itu memiliki beberapa jenis, dan biasa dikatakan dengan korban persembahan diatas mezbah.  Korban-korban itu antara lain, korban sajian (imamat 2), korban keselamatan (imamat 3), korban penghapusan dosa (imamat 4), korban penebus salah (Imamat 5), korban bakaran (imamat 6).  Korban-korban ini biasanya diberikan kepada Tuhan sesuai dengan jenisnya, jika kita berdosa kepada Tuhan maka kita memberikan korban penebus dosa, dst.  Inilah yang Yesus maksudkan ketika Dia mengatakan dalam Matius 5:23-24 tersebut.  Jika kita datang beribadah kepada Tuhan, tetapi memiliki kesalahan atau orang lain memiliki kesalahan kepada kita, lebih baik kita “berdamai” dulu dengan orang tersebut.  Yesus ingin menekankan bahwa, lebih berguna kita mempraktekan hidup benar, daripada pergi beribadah tetapi memiliki kesalahan atau memiliki dendam dengan orang lain.

Karena itu mari lakukan dua hal ini dalam hidup kita, “mengampuni” orang yang bersalah kepada kita dan “meminta maaf” jika kita memiliki kesalahan kepada orang lain.  Seorang yang tidak bisa mengampuni “Dilarang Keras” untuk berdoa Bapa Kami, sebab dalam kalimat doa tersebut terdapat kalimat demikian, “…dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.”  Jalurnya tetaplah demikian, Tuhan mengampuni kita, jika kita juga mengampuni orang lain.

Mari mempraktekan hidup mengampuni, sulit tetapi pasti bisa sebab ada Roh Kudus memampukan kita.  Kesakitan hanya timbul dari kedagingan dan emosi kita, tetapi sukacita yang besar akan muncul dari roh kita dan hidup kita.  GBU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika anda ingin belajar bahasa Yunani, terlebih dahulu anda harus memiliki font Yunani di dalam PC/Laptop anda untuk dapat membaca tulisan, kalimat, dan kata-kata di dalam konten "Belajar Yunani".
Font Yunani dapat anda download di :

Jika anda ingin belajar Ibrani silahkan download font Ibrani di :