28 Juli 2011

Beberapa faktor yang menyebabkan gereja mula-mula bertumbuh



Gereja yang Mengabarkan
Gereja mula-mula lahir pada Hari Pentakosta atau Hari Pencurahan Roh Kudus melalui Pekabaran Injil yang dilakukan oleh Rasul Petrus.  Setelah ia berkotbah tercatat ada 3000 orang yang percaya, bertobat, diselamatkan dan dibaptis (Kisah Para Rasul 2:41).  Tugas ini sering disebut sebagai KERYGMA atau memproklamirkan Injil atau EUANGELION yaitu Kabar Baik tentang Tuhan Yesus Kristus yang disalibkan untuk penebusan kita dan yang dibangkitkan untuk membenarkan kita, itulah keselamatan bagi setiap yang percaya dan mengaku serta menerima Dia sebagai Juruselamat.
Berita itulah yang diproklamirkan oleh Gereja-gereja Tuhan sepanjang Kitab Kisah Para Rasul, berita itu adalah berita penuh kasih karunia dan kuasa Allah. Sehingga setiap orang yang mendengarnya, percaya serta mengaku dan menerima dalam hati dan hidupnya akan diselamatkan: "Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan." (Roma 10:10)
Berita itulah yang dibutuhkan oleh umat manusia sepanjang sejarah, umat manusia yang dikuasai dosa dan akan menuju kebinasaan kekal serta yang tidak sanggup dengan usaha baik apapun untuk menyelamatkan dirinya. Berita itulah yang harus terus meneruskan diberitakan oleh Gereja-gereja Tuhan sepanjang zaman; juga oleh gereja kita sampai Tuhan datang untuk kedua kalinya. Jika kita ingin gereja kita terus bertumbuh.
Pekabaran Injil adalah bagaikan peredaran aliran darah dalam tubuh manusia. Jikalau peredaran aliran darah dalam tubuh kita baik dan lancar maka kita memiliki tubuh yang sehat. Sebaliknya jika peredaran aliran darah tidak lancar dan terganggu maka kita menjadi orang yang sakit. Demikian juga dengan gereja, jika gereja tidak mengabarkan Injil maka gereja akan sakit dan lama-kelamaan kalau tidak disehatkan kembali maka gereja akan mati. Jikalau kita ingin gereja kita tetap hidup dan bertumbuh maka kita harus terlibat dan mendukung semua usaha pekabaran Injil yang dilakukan dengan berbagai karunia yang Tuhan berikan kepada kita. Gereja yang tidak mengabarkan Injil adalah gereja yang siap untuk mati. Rasul Paulus berkata: "Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil." (1Korintus 9:16). Semoga kita semua mempunyai tekad seperti Rasul Paulus, jadikanlah gereja kita Gereja yang Mengabarkan Injil.
Berorientasi Cara Hidup Jemaat
Catatan dari Kisah Para Rasul 2:47 akan sangat menarik jika kita perhatikan dengan teliti: "Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap- tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan." Di situ jelas dikatakan bahwa "mereka" disukai semua orang. Yang disukai semua orang bukan Petrus, Yohanes atau rasul yang lain, melainkan seluruh anggota jemaat gereja tersebut, yang tentunya termasuk para rasul. Berarti yang berperan dalam pertumbuhan gereja bukan hanya para rasul tetapi seluruh anggota jemaat.


Ketekunan
“Mereka bertekun” (Kisah Rasul 2:42). Ekspresi ini menunjukkan daya tahan dan kegigihan. Salah satu penghalang bagi kemajuan jemaat saat ini adalah status anggota yang “hidup, kemudian mati lagi.” Beberapa anggota rajin untuk sesaat, kemudian mereka kehilangan minat. Salah satu kebutuhan gereja yang terbesar saat ini adalah ketekunan.
Kesetiaan
“Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul.” Bukan saja penting bagi murid-murid yang mula-mula itu untuk bertekun, tetapi juga penting bagaimana mereka bertekun. Mereka setia dalam doktrin (pengajaran). Paulus menasihati Timotius, “Awasilah dirimu sendiri dan ajaranmu, bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau”  (1 Timotius 4:16). Gereja yang mula-mula itu menghargai kebenaran.  Penekanan mereka atas pengajaran rasul-rasul tidak menghalangi mereka dari bertumbuh.  Mereka mempertahankan keyakinan mereka, tetapi mereka tetap bertumbuh. Sangat disesalkan bahwa sebagian orang saat ini merasa bahwa jika kita memberitakan kebenaran, kita akan membuat orang pergi. Gereja abad pertama memberitakan kebenaran, dan jumlah murid-murid terus bertambah.  
Kesatuan
“Kumpulan orang yang telah percaya itu sehati dan sejiwa ...” (Kisah Rasul 4:32).  Tujuan yang sama yang membuat murid-murid itu tetap bersama. Pujian yang tinggi harus diberikan bagi jemaat yang saat ini mempraktekkan “sehati dan sejiwa.”  Tetapi di banyak tempat saat ini, kita menemukan perpecahan, bahkan di kalangan orang-orang setuju dalam hal doktrin, seringkali permasalahannya adalah disebabkan oleh perbuatan daging: kecemburuan, kedengkian, kemarahan dan kesombongan.
Kita harus belajar menyisihkan sikap kedagingan ini dan meninggikan Kristus di atas segala-galanya, supaya kita “erat bersatu dan sehati sepikir” (1 Korintus 1:10).  Ada sebagian saudara seiman menganggap kalau sebuah jemaat atau beberapa jemaat membentuk organisasi (untuk memenuhi ketentuan pemerintah) adalah membuat perpecahan.
Bersandar pada Kuasa Tuhan
Jemaat mula-mula selalu bersandar pada kuasa Tuhan, inilah sumber dinamika gereja yang utama seperti yang terjadi dengan gereja para Rasul "Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan."  Jelas sekali dinyatakan bahwa yang menyebabkan Gereja bertumbuh adalah Tuhan. Bukan Rasul, bukan jemaat, bukan Pendeta, Penginjil dan bukan pula majelis serta aktivis.  Usaha apapun yang kita lakukan jika bukan karena kemurahan dan kuasa Tuhan maka semua usaha tersebut tidak akan membawa hasil.
Pertumbuhan Dan Tantangan
Gereja/jemaat yang baru berdiri mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Kuasa Roh Kudus sangat nyata hadir di tengah jemaat. Namun demikian tantangan dan kesulitan juga mewarnai pertumbuhan jemaat mula-mula itu. Tapi luar biasa, justru karena keadaan yang sulit itu gerejasemakin berkembang.
Agama Negara
Kaisar Agustus mempunyai kekuasaan yang sangat besar. Salah satu peraturan yang muncul pada masa pemerintahannya adalah menyembah kepada Kaisar sebagai dewa mereka, walaupun mereka masih diijinkan melakukan penyembahan kepada dewa-dewa/kepercayaan asal mereka sendiri. Namun demikian ada kekecualian untuk orang-orang Yahudi yang mempunyai agama Yudaisme yang menjunjung tinggi monotheisme, mereka tidak diharuskan untuk menyembah kepada Kaisar. Hal ini terjadi karena mereka takut kalau orang Yahudi memberontak. Kehadiran agama Kristen saat itu, pada mulanya dianggap sebagai salah satu sekte agama Yudaisme, itu sebabnya orang-orang Kristen pertama tidak diharuskan untuk menyembah kepada Kaisar.
Tetapi, setelah orang- orang Yahudi secara terbuka memusuhi orang Kristen (puncakperistiwa penyalipan Kristus) barulah pemerintah Romawi melihat kekristenan tidak lagi sebagai sekte Yudaisme tetapi agama baru. Sejak saat itu keharusan menyembah kepada Kaisar pun akhirnya diberlakukan untuk orang-orang Kristen. Kepada mereka yang tidak patuh pada peraturan ini mendapat hukuman dan penganiayaan yang sangat berat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika anda ingin belajar bahasa Yunani, terlebih dahulu anda harus memiliki font Yunani di dalam PC/Laptop anda untuk dapat membaca tulisan, kalimat, dan kata-kata di dalam konten "Belajar Yunani".
Font Yunani dapat anda download di :

Jika anda ingin belajar Ibrani silahkan download font Ibrani di :