23 Juli 2011

Analisis Arti Kata Yom -YEHWAH (Zefanya 1:14)

Analisis kata merupakan bagian hermeunetik yang berusaha untuk menafsirkan sebuah kata yang terdapat di dalam teks Alkitab.  Hal ini dilakukan untuk mengetahui arti dari kata tersebut dan pemakaiannya di dalam teks Alkitab.  “Maksudnya adalah untuk belajar menafsirkan “kata”, seperti yang dimaksudkan oleh penulis Alkitab.”[1]  Dalam skripsi ini penulis akan menganalisis secara khusus tentang frasa “hari TUHAN” yang terdapat dalam kitab Zefanya.  Frasa “hari TUHAN” hanya muncul tiga kali dalam kitab Zefanya.  Frasa “hari TUHAN” antara lain muncul dalam Zefanya 1:7, “Berdiam dirilah di hadapan Tuhan ALLAH! Sebab hari TUHAN sudah dekat. Sungguh TUHAN telah menyediakan perjamuan korban dan telah menguduskan para undangan-Nya.  Zefanya 1:14, “Sudah dekat hari TUHAN yang hebat itu, sudah dekat dan datang dengan cepat sekali! Dengar, hari TUHAN pahit, pahlawan pun akan menangis.”
Dalam analisis arti kata ini penulis akan mencari pengertian dari frasa “hari TUHAN” yang terdapat di dalam kitab Zefanya 1:14a, “Sudah dekat hari TUHAN yang hebat itu, sudah dekat dan datang dengan cepat sekali…”  Terjemahan NASB (New American Standart Bible) untuk Zefanya 1:14a, “Near is the great day of the Lord, Near and coming very quickly…” Dalam bahasa Ibrani frasa “hari TUHAN” diterjemahkan dengan frasa יֹ֣ום יְהוָ֔ה (Yom -YEHWAH).  Frasa ini merupakan gabungan dari dua kata benda dalam bahasa Ibrani, yaitu kata “יֹ֣ום”(Yom) dan kata יְהוָ֔ה (YEHWAH).  Kata יֹ֣ום berarti “a day (as the warm hours), whether lit.  (from sunrise to sunset, or from one sunset to the next)”[2] atau “hari, saat, waktu” dan dalam bahasa Yunani kata itu diterjemahkan dengan kata h[mera (hemera) yang berarti “hari; waktu, zaman; hari yang ditentukan”[3]
Kata יְהוָ֔ה merupakan “the proper name of the God Israel[4] atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan kata “TUHAN” dan dalam bahasa Yunani diterjemahkan dengan kata κυριος (kurios) yang berarti “tuan, Tuhan, pemilik”[5]  Dalam bahasa Ibrani frasa “hari TUHAN” merupakan dua kata benda dengan bentuk terikat yang menjelaskan tentang satu pengertian tersendiri.  Kata “hari” menunjukan kepada pengertian tentang waktu yang berlangsung selama 24 jam dalam sehari dan “waktu dari pagi sampai pagi lagi (yaitu satu edaran bumi pada sumbunya, 24 jam).[6]  Kata “TUHAN” atau YEHWAH merupakan nama diri Allah dan pertama kalinya dinyatakan kepada Nabi Musa dalam Keluaran 3:14, “Firman Allah kepada Musa: “AKU ADALAH AKU.”  Lagi firman-Nya: “Beginilah kau katakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu.”  “Penyingkapan Allah tentang arti nama ‘AKU ADALAH AKU’, atau mungkin lebih tepat ‘AKU ADA YANG AKU AKAN ADA’, mengumumkan kesetiaan Allah dan Allah yang tidak pernah berubah.”[7]  Louis Berkhof mengatakan,
Nama ini dianggap nama yang paling sakral dan paling diagungkan di antara nama-nama lain, sebagai Allah yang tidak mungkin berubah.  Orang Yahudi mempunyai rasa takut tersendiri untuk menyebut nama ini, karena mereka selalu ingat kepada Imamat 24:16 yang berbunyi: “Siapa yang menghujat nama Tuhan pastilah ia dihukum mati dan dilontari dengan batu oleh seluruh jemaat itu.  Baik orang asing maupun orang Israel asli, bila ia menghujat nama Tuhan haruslah ia dihukum mati.[8]

Dari pengertian ini, nama “TUHAN” menunjukkan tentang jati diri Allah yang setia adanya dan tidak pernah berubah.  Allah yang selalu ada dan tetap ada, yang tidak berasal atau diakibatkan oleh sesuatu, tetapi Allah ada karena memang Allah itu tetap ada.  Dalam Alkitab bahasa Ibrani kata “hari” dan “TUHAN” dipadukan dalam bentuk terikat dengan memberikan satu tanda hubung di antara kedua kata Ibrani “yom” dan “YEHWAH” atau יֹ֣ום יְהוָ֔ה.  Jadi, dengan demikian jika kata “hari” dan “TUHAN” dipadukan menjadi sebuah frasa, maka frasa “Hari TUHAN” ini menjelaskan pengertian tentang adanya suatu hari atau waktu yang telah ditentukan oleh TUHAN sebagai suatu batasan akhir dari seluruh hari yang berlangsung di dunia ini.  Hebrew and English Lexicon menjelaskan pengertian yang demikian tentang hari TUHAN “day of Yahweh, chiefly as time of his coming judgement, involving often blessedness for righteous.”[9]
Berdasarkan konteks frasa יֹ֣ום יְהוָ֔ה berarti TUHAN telah menentukan suatu hari yang besar dan hari itu sudah sangat dekat waktunya bagi bangsa Yehuda dan bagi seluruh umat manusia.  Hari di mana TUHAN akan melakukan penghukuman terhadap semua makhluk di bumi.  TUHAN akan melaksanakan penghukuman dengan berbagai macam tindakan-Nya.  Dalam Zefanya 1:1-18, Nabi Zefanya menubuatkan tentang dua masa dari berlangsungnya hari TUHAN : (1)  Hari TUHAN secara universal (Zefanya 1:2-3;14-18) akan berlangsung atas semua makhluk di bumi di masa yang akan datang dan bentuk dari penghukuman itu adalah: (a)  TUHAN akan menyapu bersih segalanya dari muka bumi.  (b)  TUHAN akan menyapu manusia dan hewan.  (c)  TUHAN akan menyapu burung-burung di udara, dan ikan-ikan di laut.  (d)  TUHAN akan merebahkan orang-orang fasik.  (e)  TUHAN akan melenyapkan manusia dari atas muka bumi.  (f)  TUHAN akan menyusahkan manusia.  (g)  TUHAN akan membinasakan seluruh penduduk bumi.  2.  Hari TUHAN secara khusus yang akan berlangsung atas bangsa Yehuda (Zefanya 1:4-13) dalam bentuk ; (a)  TUHAN akan mengacungkan tangan terhadap Yehuda dan terhadap segenap penduduk Yerusalem.  (b)  TUHAN akan melenyapkan setiap berhala-berhala, para imam berhala, mereka yang mendua hati, mereka yang menyembah berhala dan mereka yang tidak bertobat.  (d)  TUHAN akan menghukum pemimpin-pemimpin Yerusalem dan Yehuda. 
Terdapat beberapa pengertian tentang frasa “hari TUHAN” dalam kitab Zefanya.  Selain dalam Zefanya 1:14a, frasa hari TUHAN juga terdapat di dalam Zefanya 1:14b.  Dalam ayat tersebut dikatakan bahwa hari TUHAN yang pahit membuat pahlawan akan menangis.  Hari TUHAN dituliskan oleh Zefanya sebagai hari yang pahit bagi pahlawan, sehingga mereka akan menangis.  Pahit di sini dari kata מַ֥ר yang dalam bahasa Inggris berarti bitter atau dalam bahasa Indonesia berarti “pahit”.  Kata “pahit” dalam ayat ini bukan berbicara soal “indra pengecap pada lidah manusia”, tetapi berbicara tentang perasaan atau hati yang merasakan kesedihan, menyayat hati dan sukar untuk diterima.  Hari TUHAN digambarkan sebagai hari yang sangat menyedihkan, hari yang sungguh-sungguh akan menghancurkan segala sesuatu yang ada di bumi ini.  Sehingga dikatakan ketika seorang pahlawan mendengarkan hari TUHAN begitu pahit mereka akan menangis atau dalam KJV menuliskannya dengan kata “pahlawan” dengan kata mighty man[10], arti dari kata mighty adalah “sangat kuat, sangat besar, dan sangat berkuasa”[11] dan arti dari kata man adalah “orang laki-laki, pria atau laki-laki dewasa”[12], sehingga frasa mighty man dalam konteks ayat ini dapat diartikan sebagai orang-orang yang kuat akan menangis ketika mendengar hari TUHAN tersebut.
Dalam Zefanya 1:7 Nabi Zefanya menyatakan bahwa hari TUHAN itu sudah dekat sekali dengan bangsa Yehuda.  Zefanya menasehati mereka untuk berdiam diri di hadapan TUHAN.  “Nubuat ini pertama-tama diterapkan pada pembinasaan Yehuda oleh pasukan Babel 605 SM, dan kedua pada hukuman Allah atas seluruh dunia dan semua bangsa pada akhir zaman,”[13]  walaupun dalam tulisan kitabnya Nabi Zefanya tidak menuliskan secara jelas siapa musuh yang akan menghancurkan Yehuda.
Penggunaan frasa “hari TUHAN” dalam kitab lain terdapat di dalam kitab Yoel 1:15, “Wahai, hari itu! Sungguh, hari TUHAN sudah dekat, datangnya sebagai pemusnahan dari yang Mahakuasa.”  Yesaya 13:6, “Merataplah, sebab hari TUHAN sudah dekat, datangnya sebagai pemusnahan dari Yang Mahakuasa.”  Amos 5:18, “Celakalah mereka yang menginginkan hari TUHAN! Apakah gunanya hari TUHAN itu bagimu?  Hari itu kegelapan, bukan terang!”  Zakharia 14:1, “Sesungguhnya, akan datang hari yang ditetapkan TUHAN, maka jarahan yang dirampas dari padamu akan dibagi-bagi di tengahmu.”  “Para nabi seakan-akan melihat kejadian-kejadian yang akan datang itu dengan teleskop, sehingga dalam penjelasan mereka tentang nubuat-nubuat tersebut kejadian-kejadian itu menjadi dekat satu dengan yang lain.”[14]


[1] Rick Warren, Metode Pemahaman Alkitab Yang Dinamis (Yogyakarta: Andi, 2003), 89.
[2] Key Word Study Bible (Chattanooga: AMG Publisher, 1998), 1232.
[3] Barclay M. Newman Jr., Kamus Yunani-Indonesia (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1991), 74.
[4] Hebrew and English Lexicon (Christian Copyrights, 1983), 217.
[5] Barclay M. Newman Jr., Kamus Yunani-Indonesia (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1991), 74.
[6] Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), 389.
[7] Esiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid II M-Z (Jakarta: Yayasan Bina Kasih/OMF, 1992), 33.
[8] Luis Berkhof, Teologi Sistematika (Jakarta : Lembaga Reformed Injili Indonesia, 1994), 71.
[9] Hebrew and English Lexicon (Christian Copyrights, 1983), 399.
[10] The Interlinear Bible Hebrew/English Psalm 56-Malachi (Michigan: Baker Book House, 1981), 2147.
[11] Peter Salim, The Contemporary English-Indonesia Dictionary (Jakarta: Modern English Press, 1985), 1173.
[12] _________, Advance English-Indonesia Dictionary Second Edition (Jakarta: Modern English Press, 1989), 507.
[13] Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan (Malang: Gandum Mas, 1993), 1454.
[14] C. Hassel Bullock, Kitab Nabi-Nabi Perjanjian Lama (Malang: Gandum Mas, 2009), 233.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika anda ingin belajar bahasa Yunani, terlebih dahulu anda harus memiliki font Yunani di dalam PC/Laptop anda untuk dapat membaca tulisan, kalimat, dan kata-kata di dalam konten "Belajar Yunani".
Font Yunani dapat anda download di :

Jika anda ingin belajar Ibrani silahkan download font Ibrani di :