25 Juli 2011

SETAN DALAM ALKITAB





Mungkin pribadi yang satu yaitu “setan” sudah sering kita dengar namanya.  Bahkan kadang kala kita menjadi takut ketika di tengah malam sendirian dan mengingat nama tersebut “setan”.  Tapi pertanyaannya adalah, mengapa setan selalu mengganggu manusia? Dan mengapa manusia takut dengan setan? Sebenarnya bagaimana Alkitab mengungkapkan tentang kepribadian setan?
Berikut kita akan membahas tentang salah satu pekerjaan setan:
Setan sebagai si Pencoba (penggoda).
“Setan (dipergunakan kurang lebih sebanyak lima puluh dua kali) berasal dari kata Ibrani, satan, berarti musuh atau lawan.  (Zakharia 3:1;Matius 4:10;Wahyu 12:9; 20:2).”[1]
Setan selalu mencoba untuk menggoda manusia dengan tujuan agar manusia jatuh ke dalam dosa dengan melakukan pelanggaran.  Kejadian 3:4-5, “Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu yang baik dan yang jahat.”  Setan berusaha untuk menggoda manusia agar lebih mempercayai dirinya (setan), terlebih mempercayai perkataan Allah.  Jika kita melihat dalam kasus kejatuhan manusia dalam dosa, Allah sebenarnya tidak tinggal diam, karena Allah sebelumnya telah memberikan perintah kepada manusia.  Kejadian 3:16-17, “Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: “semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”  Hawa sebagai objek serangan dari setan pun telah menyadari akan perintah Allah itu.  Kejadian 3:2, “Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohon dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan atau pun raba buah itu, nanti kamu mati.”  Kematian yang dialami adam dan hawa bukan disebabkan oleh memakan buah dari pohon itu, tetapi kematian yang disebabkan oleh karena melanggar kehendak Allah.  “Perintah Allah diberikan kepada Adam sebagai ujian moral.  Perintah itu menempatkan di hadapannya suatu pilihan yang tegas dan sengaja untuk percaya dan taat, atau tidak percaya dan tidak menaati kehendak pencipta-Nya.”[2]  Oknum yang selalu membawa seseorang ke dalam pencobaan adalah setan/iblis.  Setan selalu mempunyai tujuan untuk memisahkan manusia dari Allah dengan melakukan pelanggaran terhadap pencipta-Nya.  “Salah satu dosa pokok manusia ialah tidak percaya pada firman Allah.  Yakni percaya bahwa Allah tidak bersungguh-sungguh ketika berbicara tentang keselamatan, kebenaran, dosa, hukuman, dan kematian.  Kebohongan iblis yang paling bertahan ialah bahwa dosa dan pemberontakan kepada Allah yang tidak disesali dan disengaja tidak akan mengakibatkan perpisahan dengan Allah dan kutukan kekal.”[3]  Setan selalu punya tujuan untuk membuat kita jatuh di dalam keinginan-keinginan dosa dan bertahan di dalam aktivitas dosa setiap harinya.  Setan itu seperti pencuri yang mau menghancurkan kehidupan kita bersama dengan Allah.  Yohanes 10:10, “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”  Selain itu Petrus menyumbangkan sebuah pola pikir tentang pekerjaan Iblis di dalam 1 Petrus 5:8, “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.”  Iblis selalu siap untuk menerkam kita di dalam keinginan dosa.  Namun perlu disadari kembali, kagiatan setan hanya sebagai pencoba/penggoda, tetapi keputusan untuk mengikuti setan atau TUHAN itu ada pada manusia itu sendiri.  Ketika manusia itu memutuskan untuk lebih mempercayai setan, maka ia akan jatuh dalam dosa.  Tetapi ketika lebih memilih untuk taat kepada TUHAN, maka setan itu akan lalu dari kita dan tetap mencari kesempatan untuk menyerang kita kembali dengan godaan-godaan yang lain.  Lukas 4:13, “Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.”  Iblis selalu berusaha untuk membuat kita jatuh dalam dosa.  Karena itu kita harus lebih giat lagi untuk dekat dengan Allah dan berjaga-jaga atas hidup kita.  Amin.  GBU




[1] Teologi Dasar I Charles C. Ryrie, 196.
[2] Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, 9.
[3] Ibid, 10.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika anda ingin belajar bahasa Yunani, terlebih dahulu anda harus memiliki font Yunani di dalam PC/Laptop anda untuk dapat membaca tulisan, kalimat, dan kata-kata di dalam konten "Belajar Yunani".
Font Yunani dapat anda download di :

Jika anda ingin belajar Ibrani silahkan download font Ibrani di :