27 Juli 2011

BEKERJA BAGI ALLAH


BEKERJA BAGI ALLAH
Nats Pembimbing : Ulangan 10:20
Bacaan : Ulangan 11:8-17
Orang Kristen adalah orang yang bekerja bagi Allah.Mengapa demikian?  Karena setiap kita adalah hamba-hamba Tuhan.  Kita telah ditebus oleh Kristus melalui kematian-Nya di kayu salib, dengan demikian kita telah menjadi milik Kristus.Kristus adalah Tuan dan kita adalah hamba-hamba yang bekerja bagi-Nya.
Kita semua dipanggil untuk bekerja bagi Allah – bekerja untuk kemuliaan bagi Allah.
Bekerja bagi Allah berarti bekerja dibawah peraturan Tuhan.  Bekerja untuk keperluan Tuhan dan untuk memuliakan nama Tuhan.  Pertanyaannya adalah pekerjaan seperti apakah yang Tuhan inginkan untuk kita lakukan dalam kehidupan ini?  Pekerjaan-pekerjaan seperti apakah yang sebenarnya memuliakan nama Tuhan?
Jawabannya adalah semua pekerjaan yang kita lakukan yang tidak bertentangan dengan FIRMAN TUHAN dan dikerjakan bagi Tuhan merupakan pekerjaan - pekerjaan yang memuliakan nama Tuhan.  Kolose 3:23 “Apapun yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”  Ketika kita melakukan segala sesuatu di dalam ketaatan kepada Firman Tuhan, maka perbuatan itu menyenangkan hati Tuhan.  Saya tidak berkata bahwa pelayanan di gereja lebih rohani dari pada pekerjaan di luar gereja – semua pekerjaan akan menjadi pekerjaan yang rohani, jika dilakukan dengan segenap hati seperti untuk Tuhan dan semuanya itu merupakan bentuk pelayanan kita kepada TUHAN.
Ketika kita percaya kepada Tuhan Yesus, maka fokus atau tujuan dari pekerjaan kita bukan lagi diri kita sendiri, tetapi fokus dari pekerjaan kita adalah agar Tuhan dimuliakan dalam segala sesuatu yang kita lakukan, baik itu pelayanan di gereja maupun di luar gereja atau dimana pun kita berada.
Karena itu kita perlu belajar, bagaimana caranya kita bekerja bagi Allah? apakah yang Tuhan inginkan untuk kita lakukan ketika kita bekerja bagi-Nya? peraturan-peraturan apa saja yang harus kita lakukan ketika kita bekerja bagi Allah?. 
Ada beberapa hal yang seharusnya kita mengerti dan lakukan ketika kita bekerja bagi Allah:
I.                    Bekerja dengan ketaatan kepada Tuhan (Ulangan 10:12-13;11:8-17).
Bekerja bagi Allah adalah bekerja dengan penuh ketaatan dan dengan disiplin yang tinggi.  Ketika kita bekerja bagi Allah berarti kita bekerja dengan peraturan Tuhan, sehingga kita bekerja dengan tetap berpaut/berpegang kepada firman TUHAN.
Pertanyaan buat kita adalah sudahkah kita mengetahui bahwa kita bekerja bagi Tuhan?  Saya ingin kita mengerti bahwa ketika TUHAN menyelamatkan kita, Ia menuntut kita bekerja dengan ketaatan kepada-Nya.  Dimana pun kita berada Tuhan menghendaki ketaatan kita kepada-Nya, ketika di gereja kita dipanggil untuk melayani sesama kita di dalam ibadah-ibadah, komisi-komisi, dan segala bidang pelayanan, semuanya itu dilakukan bagi TUHAN dan bukan manusia.  Ketika di luar gereja kita bekerja dengan penuh kejujuran, kedisiplinan, keuletan, dan kerja keras di dalam takut akan TUHAN.
Tahukah kita bahwa ketaatan kepada Tuhan adalah sebuah KEWAJIBAN bagi setiap orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus dan itulah yang dikatakan firman Tuhan di dalam Pengkhotbah 12:13-14.  Kewajiban artinya sebuah keharusan atau tanggung jawab dan kita semua dituntut untuk mengerjakan segala sesuatu di dalam takut akan Tuhan – secara khusus dalam bidang pekerjaan kita.
Nabi Musa dalam Ulangan 11:8-17, menuliskan bagaimana Tuhan hendak memimpin bangsa Israel untuk masuk ke dalam negeri yang baru yaitu tanah Kanaan.  Negeri yang berlimpah susu dan madunya – negeri yang sangat berbeda dengan Mesir. Orang Israel tidak perlu bersusah payah bekerja untuk mendapatkan dan memenuhi kebutuhan hidup mereka di tanah Kanaan, sebab negeri tersebut adalah suatu negeri yang dipelihara oleh Tuhan sendiri (ayat 12).  Namun ada satu syarat yang Tuhan kehendaki untuk bangsa Israel lakukan supaya hidup mereka diberkati, dipelihara oleh TUHAN, diberi kemudahan dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka dan tidak perlu bersusah payah/berjerih lelah bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.  Syaratnya adalah mereka harus berpegang pada perintah-perintah Tuhan atau Taat kepada Tuhan 100%.
Ketika mereka Taat kepada Tuhan – maka dikatakan dalam ayat 14-15 Tuhan berjanji “Maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu, dan Dia akan memberikan rumput dipadangmu untuk hewanmu, sehingga engkau dapat makan dan menjadi kenyang.  Di sini kita melihat Tuhan mengajarkan kepada bangsa Israel bahwa sumber berkat dalam hidup mereka adalah dari Tuhan.  Ketika bangsa Israel Taat kepada Tuhan dalam segala hal – maka berkat menjadi bagian dalam hidup mereka.  Tetapi ketika mereka tidak taat kepada Tuhan maka kutuk dan murka Tuhan menjadi bagian dalam hidup mereka.  Kehidupan orang yang taat akan diberkati oleh Tuhan dengan luar biasa, sehingga di dalam pekerjaan yang dilakukan bangsa Israel, Tuhan turut bekerja bersama dengan mereka untuk memberkati hidup mereka.
Bukankah ini juga merupakan kerinduan kita semua – kita rindu Tuhan memberkati kita dengan melimpah melalui pekerjaan kita atau melalui pelayanan kita.  Kita merindukan Tuhan memberikan kemudahan di dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan di dunia ini.  Kita merindukan ekonomi keluarga kita semakin hari semakin baik melalui pekerjaan kita.  Karena itu marilah kita bekerja dengan mengutamakan ketaatan kepada Tuhan.  Mustahil kita ingin usaha dan pekerjaan kita diberkati oleh Tuhan sedangkan kita tidak bekerja bagi Tuhan dengan ketaatan kepada-Nya. Jika kita ingin yang baik dari Tuhan – maka kerjakanlah kewajiban kita yaitu bekerja dengan ketataan kepada Tuhan.  Taat dalam segala hal, segala kondisi, dan segala situasi yang kita alami.
Kesimpulannya adalah : Segala sesuatu yang TUHAN kehendaki untuk kita lakukan, mari lakukan itu.  Dan segala sesuatu yang TUHAN inginkan untuk kita tinggalkan, untuk kita buang dan untuk kita singkirkan dari hidup kita, mari kita lakukan hal itu. Bekerja bagi Allah adalah melakukan segala sesuatu dengan tujuan memuliakan nama TUHAN.
Ilustrasi : Adik saya pernah bekerja disalah satu Mall di Makassar dan dia bercerita tentang pekerjaannya kepada saya, ia berkata bahwa : sebelum ia memulai pekerjaannya, ia terlebih dahulu diperiksa oleh satpam.  Satpam tersebut memeriksa seluruh tubuhnya untuk memastikan bahwa adik saya bekerja tanpa membawa benda-benda berharga dan barang-barang yang dapat mengganggu dalam menjalankan pekerjaannya.  Sama halnya ketika akan pulang dari pekerjaan, maka satpam akan memeriksa kembali untuk memastikan bahwa tidak ada barang-barang yang dicuri atau dibawa pulang dari tempat ia bekerja.  Hal ini dilakukan untuk memastikan kebersihan, kejujuran, dan kedisiplinan di dalam bekerja.  Sebenarnya hal tersebut juga harus kita lakukan di dalam hidup ini.  Tuhan menuntut ketaatan kita di dalam kita bekerja atau melayani TUHAN.  Harusnya ketika kita bekerja bagi Allah, kita bekerja dengan hati yang bersih – meninggalkan segala motivasi yang tidak benar, melepaskan segala sikap-sikap yang tidak sesuai dengan firman Tuhan.
Memang tidak mudah untuk bekerja dengan ketaatan kepada Tuhan – butuh pengorbanan dan kerja keras untuk melawan keinginan daging dalam diri kita yang terus menginginkan kita berbuat dosa.  Banyak godaan-godaan di dalam pekerjaan kita atau di dalam pelayanan kita yang terus menggoda kita untuk memberontak dan melawan peraturan yang Tuhan berikan kepada kita.  Apapun pekerjaan yang kita tekuni sekarang mari kita jalankan dengan penuh ketaatan dan tidak membiarkan sedikit pun dosa masuk ke dalam dunia pekerjaan kita.  Sebab kita tahu bahwa – kita bekerja bagi Allah dan bukan bagi manusia dengan tujuan untuk memuliakan TUHAN.  Allah selalu mengetahui segala sesuatu yang kita lakukan dan apa motivasi kita di dalam pekerjaan yang kita tekuni sekarang.  Berkat bagi setiap kita yang dengan tekun menjalani pekerjaan kita dengan ketaatan kepada Tuhan dan kutuk bagi setiap kita yang bekerja dengan cara-cara yang menyimpang dari firman Tuhan.
II.                 Bekerja dengan tujuan Tuhan (Filipi 1:22;Maz. 92:15).
Ketika kita bekerja bagi Allah kita bekerja dengan tujuan TUHAN dan bukan tujuan kita, kita bekerja untuk mencapai tujuan TUHAN.  Sama halnya jika kita bekerja bagi sebuah perusahaan – kita bekerja untuk mencapai tujuan yang telah dirancangkan oleh perusahaan.  Ketika Tuhan menyelamatkan kita dari dosa, hidup kita diubahkan dan Tuhan menaruh Roh-Nya di dalam diri kita – semuanya itu TUHAN lakukan bukan tanpa tujuan di dalam diri kita.Tuhan punya tujuan dalam hidup kita.  Namun banyak dari kita yang tidak mengerti tujuan Tuhan dalam hidup kita atau melupakan tujuan Tuhan bagi kita.  Karena itu kita harus belajar mengingat kembali dan mengerti dengan baik apa tujuan Tuhan dalam hidup kita???
Tujuan Tuhan dalam hidup kita adalah supaya kita hidup memuliakan Dia.  Hidup kita hanya dapat memuliakan Allah, jika kita bekerja dengan menghasilkan/memberi buah.  Hal itulah yang dikatakan Paulus di dalam Filipi 1:22a “Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah...”  Paulus hidup dengan integritas, ia tidak hanya berkata-kata saja bahwa ia akan setia kepada Tuhan, namun ia membuktikan segala perkataannya dengan tindakannya selama ia hidup.
Buah seperti apakah yang harus kita berikan kepada Tuhan? Buah itu berbicara tentang segala perbuatan yang benar, yang memuliakan nama Tuhan dan yang berkenan kepada TUHAN.  Perbuatan seperti inilah yang harusnya kita tunjukkan di dalam kehidupan kita untuk memuliakan nama Tuhan.  Setiap hari kita menunjukkan perbuatan baik kita kepada orang-orang disekitar kita, baik di gereja, di tempat kerja, di rumah dan dimana pun kita  berada.  Inilah tujuan hidup yang Tuhan kehendaki, Tuhan ingin agar kita dengan sepenuh hati mempersembahkan seluruh hidup kita bagi kemuliaan nama Tuhan – menggunakan seluruh kehidupan kita untuk bekerja memberi buah bagi Allah.
Kita hanya dapat menghasilkan buah bagi TUHAN – jika hidup kita tetap berada di dalam TUHAN.  Yohanes 15: 5, “Akulah pokok anggur yang benar dan kamulah ranting-rantingnya.  Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia akan berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” Tinggal di dalam TUHAN artinya kita hidup bersandar pada Tuhan, merenungkan firman-Nya siang – malam dan melakukan firman-Nya di dalam hidup kita.  TUHAN tinggal di dalam kita artinya Tuhan menjadi yang paling utama di dalam hidup kita.   Pertanyaan buat kita adalah Sudahkan kita tinggal di dalam Tuhan? Menyediakan waktu untuk merenungkan firman TUHAN?  Ataukah kita terlalu sibuk dengan pekerjaan kita, sehingga kita menempatkan Tuhan ditempat yang kedua dalam hidup kita?  Kita harus mengetahui bahwa, kita tidak akan dapat memuliakan TUHAN dan menghasilkan buah yang banyak, jika kita tidak mengisi hidup kita dengan firman TUHAN.  Firman Tuhan akan menunutun langkah-langkah kita di jalan yang benar dan memberikan kita pengenalan yang lebih baik tentang Allah melalui pertolongan Roh Kudus.
Ilustrasi : Nenek Ruth Frith berusia 100 tahun berhasil memenangkan medali emas dalam kompetisi atletik World Masters Games yang diikuti 95 negara. Ruth Frith berhasil melemparkan sebuah bola sejauh 14 kaki untuk memenangkan medali emas di World Masters Games.  Nyonya Frith adalah satu-satunya yang melemparkan tembakan yang cukup baik dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya yang muncul untuk kategori wanita usia 100-104.  Nyonya Frith mungkin salah satu pesaing yang sudah terlalu tua untuk bisa sampai ke stadion Sydney atau tidak memiliki kekuatan untuk mengangkat beban. Dia adalah salah satu dari 28.292 competititors (perwakilan) dari 95 negara berusia antara 24-101 yang mengambil bagian dalam olahraga multi-event terbesar didunia.  Ia berkata, “Saya harus muncul untuk memenangkan medali, tapi itu tidak akan cukup baik bagi saya, saya harus menunjukkan kepada semua orang bahwa saya masih bisa melakukannya.”  Sorak-sorai keras menggema di seluruh Pusat Atletik Olimpiade stadion ketika nyonya Frith melakukan aksinya melemparkan sebuah bola yang berat dan bersaing dengan banyak peserta lebih muda.  Seorang pejabat mengatakan kepada nyonya Frith, “Ini saat panggilan untuk merayakan kemenangan dengan perayaan minuman”, tetapi Nyonya Frith menjawab pejabat tersebut, “Tidak, terima kasih – saya tidak minum dan saya tidak merokok. Saya tidak merayakan kemenangan saya dengan cara seperti itu. “  Dengan cara ini – nyonya Frith menunjukkan bahwa ia menganut sebuah gaya hidup yang sangat sehat, dimana dengan tidak minum-minuman beralkohol,tidak merokok dan melakukan hal-hal yang tidak memuliakan nama TUHAN.  Walau pun semua orang merayakan kemenangan dengan cara duniawi, tetapi nyonya Frith tidak membiarkan sedikit pun dosa merusak hidupnya dan kesehatannya.
Berbuah sampai kapanpun merupakan tujuan hidup orang Kristen.  Menghasilkan buah di usia berapapun itu bukanlah masalah, apapun tidak boleh menjadi alasan untuk kita tidak lagi menghasilkan buah bagi Tuhan.
Semua orang tanpa terkecuali harus bekerja memberi buah dalam hidupnya.  Sampai kita tua kita harus tetap cinta kepada firman Tuhan dan melakukan firman-Nya.  Mazmur 92:15-16 “Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.”
Bekerja bagi Allah adalah bekerja dengan ketaatan dan tujuan TUHAN. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika anda ingin belajar bahasa Yunani, terlebih dahulu anda harus memiliki font Yunani di dalam PC/Laptop anda untuk dapat membaca tulisan, kalimat, dan kata-kata di dalam konten "Belajar Yunani".
Font Yunani dapat anda download di :

Jika anda ingin belajar Ibrani silahkan download font Ibrani di :