Jemaat Filadelfia (Wahyu 3:7-13)
TIDAK TERLALU KUAT NAMUN TAAT
Kota Filadelfia adalah kota diprofinsi Roma
wilayah Asia. Tepatnya di sebelah barat
dari daerah yang dinamakan dengan TURKI sekarang. Pada tahun 17 M, kota Filadelfia dilanda gempa
yang besar dan merusak kota itu dengan sangat parah. Sehingga banyak dari penduduknya yang
mengungsi kepinggiran kota.
Kota ini terkenal karena banyaknya candi dan
pesta-pesta keagamaan. Sehingga kota ini
juga diesbut sebagai ‘Athena kecil’.
Filadelfia berasal dari kata Yunani
Philadelpheia, kata ini berasal dari kata Philadelphia yang berarti ‘kasih
terhadap saudara (seiman)’/Philadelphos yang berarti ‘yang mengasihi saudara
(seiman).’ Nama kota ini diambil dari
nama adik dari pendiri kota Filadelfia (raja Pergamus Emenus II) yaitu (Raja
Attalus II) Filadelfus yang begitu taat kepada raja Emenus II. Hal ini dapat disamakan dengan ketaatan dari
jemaat Filadelfia kepada Kristus. Jemaat
Filadelfia begitu mengasihi Tuhan melalui kehidupan mereka, walaupun mereka
tidak begitu kuat (secara fisik, ekonomi, dan berada dalam tekanan-tekanan org
Yahudi) namun mereka berusaha untuk tetap taat kepada Tuhan. Sehingga dalam suratnya jemaat Filadelfia
tidak dicela oleh Tuhan, tetapi dipuji dan dikuatkan oleh Tuhan.
Karena banyaknya penyembahan berhala di
dalam kota Filadelfia, dan ritual-ritual keagamaan, maka pada pembukaan dari
surat kepada jemaat Filadelfia Yesus menunjukkan jati diri sebagai Allah.
Yesus menyatakan diri sebagai ‘Yang Kudus’. Hal ini menunjukkan jati diri-Nya sebagai
Allah Yang Kudus. Yang terpisah dari
hal-hal yang berdosa dan merupakan Allah satu-satunya yang tidak dapat
dibandingkan oleh apapun di dunia ini.
Yesus juga menyatakan dirinya sebagai ‘Yang
Benar’. Ia adalah Allah yang asli, bukan
tiruan, bukan patung atau buatan manusia.
Ada ratusan allah palsu pada masa itu, tetapi hanya Yesus Kristus yang
benar-benar Allah sejati. Allah yang dapat
dipercaya, yang bila berjanji maka janji itu pasti dapat dipegang dan
dipercayai oleh jemaat Filadelfia.
Yesus juga menyatakan dirinya sebagai ‘yang
memgang kunci Daud’. Hal ini menunjuk
kepada keberadaan Yesus sebagai Daud yang memiliki otoritas sebagai Raja atas
dunia dan akhirat ini. Pemegang Kunci
Daud menunjukkan kepada Yesus yang berhak membuka pintu kerajaan Allah bagi
siapapun yang Dia inginkan. Ia memiliki
ototritas sebab Ia adalah pemegang kunci kerajaan surga dan kerajaan maut. Walaupun kekuatan jemaat itu tidak seberapa
dan keadaan jemaat itu ditindas di dalam pelayanan mereka, namun Tuhan Yesus tetap
menyatakan otoritasnya sebagai pemegang kunci Daud. Yesaya 22:22, “Aku akan menaruh kunci
rumah Daud ke atas bahunya: apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup;
apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.”
Ayat 8. Aku tahu segala pekerjaanmu:
lihatlah, Aku telah MEMBUKA PINTU BAGIMU, yang tidak dapat ditutup oleh
seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti
firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
Yesus
menyatakan kepada jemaat filadelfia bahwa ‘Dia telah membuka pintu bagi mereka’. Dalam perjanjian baru ‘Pintu yang terbuka’
menunjukkan kepada kesempatan untuk pelayanan.
Hal ini dapat kita lihat di dalam,
Kis.
14:27, “Setibanya di situ
mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu
yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu
bagi bangsa-bangsa lain kepada iman.”
1 Kor.
16:9,” sebab di sini banyak kesempatan bagiku untuk
mengerjakan pekerjaan yang besar dan penting, sekalipun ada banyak penentang.”
2
Kor.2:12, “Ketika aku tiba
di Troas untuk memberitakan Injil Kristus, aku dapati, bahwa Tuhan telah membuka
jalan untuk pekerjaan di sana.”
Kol.4:3, “Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk
pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang
karenanya aku dipenjarakan.”
Yesus adalah kepala gereja, dan Dialah yang
memberikan setiap kita kesempatan dan membukakan setiap pintu-pintu hati
orang-orang yang belum percaya untuk menerima Injil Tuhan. Ia memberikan kesempatan yang besar bagi
jemaat di Filadelfia untuk melayani dan memberitakan Injil. Ia pun memberikan kesempatan kepada kita
disini untuk melayani dan memberitakan Injil kepada orang yang belum percaya.
Dengan Otoritas-Nya Tuhan menyatakan bahwa
Dia adalah penentu segala keberhasilan kita di dalam pelayanan. Sebab hanya Dia yang dapat membuka dan
menutup kesempatan kita untuk melayani Dia.
Namun dengan kesempatan yang begitu besar yang Tuhan berikan kepada
jemaat di Filadelfia, dapatkah mereka menjalani kesempatan pelayanan ini dengan
baik. Sebab Tuhan berkata, Dia sudah
membukakan pintu bagi mereka untuk melayani.
Bukan berarti karena Tuhan telah membuka
pintu bagi mereka, maka perjalanan pelayanan mereka akan menjadi mulus tanpa
rintangan. Memang Tuhan telah menyatakan
bahwa Dia telah membuka kesempatan kepada mereka untuk melayani, tetapi tidak menyatakan
bahwa mereka akan melayani tanpa rintangan.
Bagi jemaat Filadelfia ini tidaklah mudah, sebab dalam kesempatan yang
telah Tuhan berikan kepada mereka, jemaat Filadelfia masih harus menghadapi dua
rintangan di dalam pelayanan mereka.
Demikian juga dengan kita, Tuhan membuka
kesempatan bagi kita untuk melayani Dia.
Tetapi bukan berarti kita akan dapat melayani dengan baik-baik saja atau
tanpa rintangan. Akan banyak rintangan
yang dihadapi dalam pelayanan, tetapi Tuhan berjanji akan selalu melindungi dan
menyertai kita semua dalam pelayanan kita.
(ay.10).
Apa saja rintangan yang mereka hadapi :
1. Kekuatan yang tidak
seberapa
Wahyu 3:8, “Aku tahu segala pekerjaanmu:
lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh
seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti
firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.”
Tuhan
adalah Tuhan yang mengetahui segala pekerjaan dan keadaan kita di dalam
melayani Tuhan.
Wahyu 2:2, “Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu
maupun ketekunanmu…” (J. Efesus)
Wahyu 2:9, “Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu…” (J. Smirna)
Wahyu 2:13, “Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di
sana, di tempat tahta Iblis…” (J. Pergamus)
Wahyu 2:19, “Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu
maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu…” (J. Tiatira)
Wahyu 3:1, “Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau
dikatakan hidup, padahal engkau mati…” (J. Sardis)
Wahyu 3:8, “Aku tahu segala pekerjaanmu: Lihatlah,
Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat di tutup oleh seorang pun…” (J. Filadelfia)
Wahyu 3:15, “Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak
panas. Alangkah baiknya jika engkau
dingin atau panas.” (J. Laodikia)
Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak pernah
menutup mata atas segala sesuatu yang kita kerjakan di dunia ini. Yesus mengetahui bahwa Jemaat Filadelfia
tidak terlalu kuat di dalam menjalani kesempatan pelayanan yang Tuhan berikan
kepada mereka. Tetapi mereka berusaha
untuk tetap mengerjakan pelayanan itu, meskipun kekuatan mereka tidak seberapa.
Sebenarnya bagaimana keadaan jemaat disana,
sehingga mereka dikatakan tidak terlalu kuat?
Jemaat di Filadelfia bukanlah jemaat yang
besar dan kuat. Bisa dikatakan bahwa
mereka tidak memiliki kekuatan ekonomi gereja untuk mendanai kegiatan PI,
tetapi mereka tetap berusaha bagaimana caranya dengan apa yang ada pada mereka,
mereka gunakan untuk melakukan pelayanan pemberitaan Injil Tuhan. Mereka dibatasi oleh kekuasaan romawi pada
waktu itu untuk memberitakan Injil, mereka berada di bawah tekanan dari
kekuasaan Negara Romawi. Namun dengan
kekuasaan yang tidak banyak mereka berusaha untuk tetap memberitakan Injil yang
disertai oleh kuasa Tuhan. Tidak terlalu
kuat, namun mereka taat kepada perintah Tuhan untuk melayani.
Mengapa Jemaat Filadelfia ini tetap taat
meskipun mereka tidak terlalu kuat?
Karena mereka memiliki konsep iman yang
benar tentang siapa Yesus dalam hidup mereka.
Yesus adalah pemegang otoritas atas dunia ini, apapun yang menghalangi
di dalam pelayanan tidak boleh mematikan iman mereka/kita kepada Tuhan, bahwa
Dia sanggup untuk membukakan pintu bagi kita untuk melayani Dia. Rintangan akan tetap ada dalam melayani, tetapi
Tuhan akan tetap menyertai kita asalkan (syarat) kita menuruti firman-Nya.
Demikian juga dengan kita ditempat ini, kita
bukanlah gereja yang besar dan kuat.
Kita bukan gereja yang memiliki dana yang besar untuk menginjili. Kita tidak memiliki kemampuan untuk
menyampaikan Injil Tuhan dengan baik.
Tetapi dari semua kelemahan dan kekurangan itu, tidak boleh serta merta
membuat kita membuang kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita. Dengan kekuatan yang tidak seberapa yang kita
miliki kita harus tetap taat untuk menggunakan kesempatan yang Tuhan berikan
kepada kita untuk melayani Dia.
Dalam menaati Tuhan, kita membutuhkan iman
yang benar-benar kuat kepada Tuhan.
2. Perlawanan dari
orang Yahudi
Wahyu 3:9, “Lihatlah, beberapa orang dari
jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang
sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu.
Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan
mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.”
Jemaat Filadelfia juga mengalami rintangan
dari orang-orang Yahudi yang ada di kota itu.
Orang-orang ini menentang semua kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh
jemaat Filadelfia. Mereka berusaha
menekan mereka dengan berbagai cara untuk mengehentikan segala tindakan
pemberitaan Injil Kristus. Jika kita
renungkan dengan baik, perlawanan dari orang Yahudi ini sebenarnya merupakan perlawanan
dari Jemaah Iblis, seperti yang di ungkapkan oleh Yesus dalam ayat 9. Iblis berusaha membuat rintangan demi
rintangan dalam kehidupan orang percaya, agar mereka lemah dan merasa bahwa
tidak ada peluang lagi untuk memberitakan Injil, Sehingga mereka hanya berdiam diri dan melewatkan
kesempatan yang Tuhan berikan dengan alasan tidak adanya jalan untuk
memberitakan Injil di kota itu.
Orang2 Yahudi pada zaman itu berusaha untuk
mengeluarkan orang percaya dari sinagoge, menyebarkan berita dusta, mempenjarakan
mereka dan melakukan penganiayaan agar berita tentang Yesus tidak
disampaikan. Ancaman-ancaman seperti ini
mereka tunjukan kepada jemaat filadelfia.
Tetapi jemaat Filadelfia dalam kekuatan yang
tidak seberapa berusaha untuk tetap taat dan percaya pada Yesus. Sehingga Tuhan memuji mereka pada ay.10, “karena
engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku…” Jemaat ini telah
terbukti dengan setia taat kepada Tuhan meskipun mereka di perhadapkan dengan
perlawanan Iblis melalui orang-orang Yahudi.
Demikian juga dengan kita saat ini, walaupun
banyak ancaman-ancaman di dalam kepercayaan kita sebagai orang Kristen, kita
tidak boleh mundur dari pelayanan kita untuk menyatakan Injil Tuhan. Banyak rintangan memang yang akan kita
hadapi, namun kita tidak boleh melihat kepada rintangan itu. Kita harus memiliki iman yang kuat untuk
tidak menyangkal nama Tuhan, tetapi mempercayai Yesus sebagai pemegang atas
segala sesuatu di dunia ini. Jika Yesus
yang membuka pintu tidak ada seorang pun yang dapat menutupnya. Jika Yesus yang membuka kesempatan kepada
kita untuk melayani tidak ada seorang pun dapat menutup kesempatan tersebut. Meskipun banyak rintangan, Tuhan akan tetap
memberikan kekuatan kepada kita untuk melaluinya.
Kita harus terlebih taat kepada Tuhan dan
menjalankan setiap perintah-Nya dengan kepercayaan bahwa Tuhan akan selalu
melindungi kita dari segala macam perbuatan Iblis. Dengan kekuatan kita yang tidak seberapa,
mari kita tetap taat dengan bergantung sepenuhnya kepada kekuatan TUHAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar