Siasat si Iblis
Membuat manusia
meragukan TUHAN.
Iblis memiliki
karakter yang buruk sekali, salah satu karakter dari si Iblis adalah
pendusta. Yesus menyatakan hal tersebut
di dalam Yohanes 8:44, “Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin
melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak
semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak
ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya
sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.”
Kita harus mengerti
terlebih dahulu karakter Iblis, sehingga kita tahu bagaimana kita harus
bertindak melawan dia. Yesus menyatakan
Iblis sebagai :
Pembunuh Manusia.
Pendusta – bapa
dari segala pendusta. Berasal dari kata
Yunani Pseusma, “perkataan dusta, kebohongan.”
Karakter yang
ketiga ini yang akan kita bahas hari ini.
Iblis penuh dengan kebohongan/perkataan-perkataan dusta. Iblis selalu berusaha membuat manusia
mempercayai perkataannya/idenya/gagasannya atau pun pikirannya dan meragukan kebaikan-kebaikan
Tuhan.
Apa yang Iblis
lakukan untuk membuat manusia meragukan Tuhan?
Ada beberapa hal
yang akan kita pelajari bersama :
Meragukan
Kebenaran dari Firman TUHAN dalam hidup kita.
Iblis selalu
berusaha untuk membuat manusia meragukan akan perkataan-perkataan/Firman
Tuhan. Dalam beberapa persitiwa kita
bisa melihat bagaimana Iblis berusaha untuk membuat manusia meragukan kebenaran
dari Firman Tuhan. Iblis berusaha
memberikan pertanyaan-pertanyaan yang menjebak manusia itu sendiri untuk
membenarkan apa yang Iblis katakan dan meragukan apa yang Tuhan katakan.
Kejadian 3:1-5 , Peristiwa jatuhnya manusia ke dalam dosa
menjadi pelajaran bagi kita untuk melihat siasat Iblis untuk meragukan Tuhan.
Pada ayat 1, “Adapun
ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh
TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah
berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya,
bukan?"
Salah satu strategi
Iblis adalah membalikan fakta dari kebenaran Firman Tuhan, dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan yang menjebak. Ia
berkata bahwa Tuhan berfirman jika semua pohon dalam taman ini tidak boleh
dimakan buanya. Padahal Allah berfirman
dalam Kejadian 2:16-17, “Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini
kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya
dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat
itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya,
pastilah engkau mati." Sebagian
versi bahasa Inggris menerjemahkan kalimat pertama iblis ini dengan “apakah
Allah sungguh-sungguh berkata,’...’?” (NIV/RSV)
Iblis berusaha membuat
manusia meragukan Firman Tuhan tentang perintah yang pernah Tuhan katakan kepada
mereka. Tujuan Iblis adalah untuk
membuat manusia tersebut melihat kembali apakah Tuhan benar-benar berkata
demikian atau tidak. Selain itu untuk
mengenal sejauh mana pemahaman Hawa terhadap kebenaran Firman yang Tuhan katakana
kepadanya.
Tetapi strategi
yang pertama ini sangat efektif, karena ternyata Hawa memiliki pemahaman yang
kurang tepat tentang perintah Tuhan tersebut.
Dalam Kejadian 3:2-3, “Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu:
"Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi
tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: JANGAN
KAMU MAKAN ATAUPUN RABA BUAH ITU, NANTI KAMU MATI." Hawa tidak mengingat dengan baik apa yang
pernah Tuhan perintahkan kepada mereka tentang makan buah pohon-pohonan dalam
taman eden. Tuhan hanya mengatakan, Jika
mereka makan buah terebut maka mereka akan mati, tetapi Tuhan tidak pernah berkata
Jika mereka makan atau raba mereka akan mati,
Disini terlihat bahwa, Hawa kurang memahami dan menyimpan kebenaran
firman Tuhan itu dengan baik. Sehingga
Iblis memiliki celah untuk lebih jauh lagi menipu Hawa dengan kebohongan-kebohongannya.
Kadangkala Iblis
akan lebih mudah menyerang kita, ketika kita salah dalam memahami kebenaran
firman Tuhan, Apalagi jika kita tidak
pernah membaca Alkitab dan menyimpan perkataan-perkataan Tuhan dalam hati kita,
maka kita akan lebih mudah lagi jatuh di dalam dosa.
Firman Tuhan itu
seperti sebuah tameng yang akan menahan serangan panah-panah dusta Iblis dalam
hidup kita. Jika kita benar-benar
memahami dengan baik firman Tuhan tersebut, maka Iblis tidak akan mampu menipu
kita dan kita tidak akan pernah meragukan kebenaran firman Tuhan.
Iblis tidak
berhenti pada strategi yang pertama, Iblis mencoba lagi untuk membuat manusia
kembali meragukan Firman Tuhan dengan perkataannya yang ke-2, dalam Kejadian
3:4-5, “Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali
kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu
memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah,
tahu tentang yang baik dan yang jahat."
Dengan perkataan
ini Iblis ingin membuat manusia itu berpikir bahwa Tuhan telah menutupi sesuatu
terhadap manusia. Iblis berusaha
menjadikan dirinya lebih benar dari pada Tuhan, dengan mengatakan bahwa, ketika
manusia itu memakan buah pohon yang di tengah-tengah taman itu mereka tidak
akan mati. Tuhan sedang berbohong kepada
mereka dengan berkata bahwa mereka akan mati ketika mereka makan buah tersebut. Mengapa Allah berbohong? Menurut Iblis karena
Tuhan tidak ingin manusia itu menjadi sama seperti Allah. Iblis menanamkan pikiran kepada hawa bahwa
Allah sedang mempermainkan mereka. Allah
menganggap bahwa manusia itu adalah manusia yang bodoh yang tidak tahu tentang
yang baik dan yang jahat. Jadi supaya
manusia tidak mengetahui tentang apa yang baik dan jahat, maka Allah melarang
mereka untuk memakan buah tersebut, dengan ancaman jika mereka memakan buah
tersebut, mereka akan mati nantinya.
Strategi ini
ternyata berhasil, karena pada ayat yang ke 6, “Perempuan itu melihat,
bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula
pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari
buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama
dengan dia, dan suaminyapun memakannya.”
Hawa menyetujui
pernyataan Iblis dan dengan demikian ia telah meragukan kebenaran dari firman
Tuhan. Hal ini dapat kita lihat ketika
Hawa menyatakan bahwa “…buah pohon itu baik untuk dimakan…” Padahal Tuhan
mengatakan buah itu tidak baik untuk dimakan oleh mereka. Hal ini menunjukkan bahwa manusia meragukan
apa yang Tuhan katakan dan menyetujui apa yang Iblis katakana. Dengan demikian manusia bukan menjadi seperti
Allah, tetapi manjadi sepeti Iblis yang
tidak mempercayai kebenaran firman Tuhan.
Kadangkala Iblis
juga menyerang kita dengan hal yang demikian pada masa ini. Ia berkata, tidak apa-apa kamu tidak membaca
Alkitab dan lebih banyak bermain game, membaca komik, dll. Kamu tidak perlu membaca Alkitab atau pergi
ke gereja, itu hal yang sia-sia. Lebih
baik menikmati kesenangan di rumah atau dengan teman-teman. Ini adalah pikiran-pikiran Iblis dan ketika
kita menyetujui hal tersebut, maka kita akan menjadi sama seperti Iblis. Kita akan jatuh dalam dosa dan mati secara
rohani, yaitu dipandang tidak berguna dihadapan Allah/tidak berkenan lagi
dihadapan Allah.
Sehingga akan hidup
di luar taman eden, atau hidup dalam kutukan atau tidak diberkati Tuhan. Tetapi jika kita bertobat dan memohon ampun,
maka Tuhan akan mengasihi kita dan mengampuni semua kesalahan kita.
Hati-hati sebab
Iblis selalu berusaha membuat kita meragukan kebenaran firman Tuhan dengan
jalan menipu kita. 1 Timotius 2:14,
“Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan
jatuh ke dalam dosa.” LAI:TB menerjemahkan ayat ini dengan “tergoda”, padahal
kata Yunani di ayat ini seharusnya diterjemahkan dengan kata “tertipu” atau
“tersesatkan”. Mayoritas versi Inggris juga memakai “tertipu”. Biarlah kejatuhan Hawa dan Adam memberikan
kita pelajaran untuk tidak meragukan kebenaran firman Tuhan, sebab II
Tim,3:16 berkata, “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat
untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan
untuk mendidik orang dalam kebenaran.”
Hal ini juga pernah
Iblis lakukan terhadap Yesus didalam Matius 4:3, 6, Iblis mencobai Yesus
dengan berkata, “Jika Engkau Anak Allah…” Iblis berusaha supaya Yesus menguji kembali
firman Tuhan yang Allah Bapa katakan kepada-Nya di dalam Matius 3:17, “lalu
terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang
Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
Karena jika Yesus menguji pernyataan Allah Bapa, maka Yesus telah
meragukan kebenaran firman Tuhan tersebut.
Tetapi Yesus tidak pernah tertipu oleh dusta Iblis, sehingga Ia menang
di dalam pencobaan tersebut dan menunjukkan bahwa Ia percaya pada apa yang
Allah Bapa firmankan.
Bagaimana agar
tidak tertipu oleh setan :
1. Renungkanlah firman
Tuhan dan bacalah selalu firman Tuhan, agar kita tahu apa yang Tuhan kehendaki
dan tidak mudah tertipu oleh godaan Iblis.
2. Percayalah kepada
firman Tuhan sebagai satu-satunya kebenaran yang Mutlak/kebenaran di atas
segala sesuatu. Perisai Iman sebagai
tameng untuk menahan serang Iblis.
3. Lawanlah Iblis dengan
kebenaran-kebenaran firman Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar