ARTIKEL PENGERTIAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
Halo saya Frengki
Baganu Pengajar, Pelayan dan Pembisnis yang senang menulis. Berikut ini adalah
tulisan saya tentang Pendidikan Agama Kristen. Semoga membantu. Jika anda mengambilnya harap anda mencantumkan bahwa ini hasil karya saya atau Ijin terlebih dahulu. Terima Kasih
Secara sepintas, pendidikan Kristen dapat
saja diartikan sebagai “pendidikan yang Kristen”. Dengan kata lain, pendidikan
Kristen adalah pendidikan yang bercorak, berdasar dan berorientasi Kristiani.[1] Pendidikan Kristen
memiliki pengertian yang sangat luas dan tergantung pada konteksnya. Robert W. Pazmino
mengatakan bahwa,
Pendidikan Kristen merupakan “usaha bersengaja dan
sistematis, ditopang oleh upaya rohani dan manusiawi untuk mentransmisikan
pengetahuan, nilai-nilai, sikap-sikap, keterampilan-keterampilan dan tingkah
laku yang bersesuaian atau konsisten dengan iman Kristen, dalam rangka
mengupayakan perubahan, pembaharuan dan reformasi pribadi-pribadi, kelompok
bahkan struktur oleh kuasa Roh Kudus, sehingga peserta didik hidup sesuai
dengan kehendak Allah sebagaimana dinyatakan oleh Alkitab, terutama dalam Yesus
Kristus”.[2]
Sedangkan Robert R. Boehlke memberikan
pengertian Pendidikan Agama Kristen sebagai berikut,
Pendidikan Agama
Kristen adalah pemupukan akal orang-orang percaya dan anak-anak mereka dengan
Firman Allah di bawah bimbingan Roh Kudus melalui sejumlah pengalaman belajar
yang dilaksanakan gereja, sehingga dalam diri mereka dihasilkan pertumbuhan
rohani yang bersinambung yang diejawantahkan semakin mendalam melalui pengabdian
diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus berupa tindakan-tindakan kasih
terhadap sesamanya.[3]
C. L. J. Sherrill menuliskan juga pengertian
tentang Pendidikan Agama Kristen dengan pengertian demikian PAK adalah
pendidikan yang bertujuan memperkenalkan Alkitab kepada pelajar, sehingga
mereka siap menjumpai dan menjawab Allah, memperlancar komunikasi secara
mendalam antarpribadi tentang keprihatinan insani serta mempertajam kemampuan
menerima fakta bahwa mereka dikuasai kekuatan dan kasih Allah yang memperbaiki,
menebus, dan menciptakan kembali.[4]
Menurut Warner C. Graedorf,
PAK adalah proses
pengajaran dan pembelajaran yang berdasarkan Alkitab, berpusat pada Kristus,
dan bergantung kepada Roh Kudus, yang membimbing setiap pribadi pada semua
tingkat pertumbuhan melalui pengajaran masa kini ke arah pengenalan dan
pengalaman rencana dan kehendak Allah melalui Kristus dalam setiap aspek
kehidupan, dan melengkapi mereka bagi pelayanan yang efektif, yang berpusat
pada Kristus sang Guru Agung dan perintah yang mendewasakan pada murid.[5]
Dengan beberapa pengertian tersebut dapat
dimengerti secara umum bahwa Pendidikan Agama Kristen berpusat pada Alkitab
sebagai materi pembelajaran dan Yesus sebagai pusat pemberitaannya serta
mengalami perubahan adalah tujuannya. Rasul Paulus mengidentifikasi pendidikan
sebagai proses pendewasaan atau peneguhan iman. Setelah menerima Kristus,
mereka harus berakar dalam Kristus, dibangun di atas Kristus, supaya iman
mereka semakin teguh.[6]
Kolose 2:6-7, “Kamu telah menerima Kristus
Yesus Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia, Hendaklah
kamu berakar di dalam dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah
teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah
dengan syukur”.
Sedangkan pengertian
dari PAK disekolah adalah,
PAK di sekolah adalah salah satu bentuk pendidikan Agama
Kristen, di samping Katekisasi Sidi, Sekolah Minggu, PWG (Pembinaan Warga
Gereja), sehingga seharusnya juga merupakan tanggung jawab gereja. PAK di
sekolah Kristen ataupun sekolah negeri dan swasta lainnya, belumlah cukup bila
diperlakukan sekedar sebagai satu bidang studi atau pengetahuan saja. Tujuan
PAK bukan hanya sekedar pengenalan atau pengetauan tentang suatu agama
melainkan agar peserta didik beriman kepada Tuhan bahkan mencapai pribadi yang
dewasa dan utuh. Oleh karena itu, PAK yang dilakukan di kelas perlu diikuti
dengan kegiatan lain yang bersifat mengasuh, memelihara dan membina, baik
dilingkungan sekolah maupun luar sekolah.[7]
Menurut
B. S. Sidjabat bahwa,
PAK harus pula kita
pahami secara seksama kedudukannya sebagai pendidikan dan pengajaran agama atau
tepatnya iman Kristen. Landasannya, cara kerjanya, serta misinya harus berakar
dari nilai-nilai iman Kristiani, sebagaimana di ajarkan Alkitab dan tradisi
gereja. Sebab itu, dalam mengembangkan PAK para pengelolanya perlu tetap
berakar dan berdasar dalam kehidupan, yang berpusat pada pribadi Yesus Kristus
dan digerakkan oleh dinamika dari Pribadi Roh yang Maha Kudus. Yesus sendiri,
dalam kitab Injil dikenal sebagai Guru Agung, yang selain memperkenalkan Allah
kepada manusia, serta mengerjakan oleh diri-Nya apa yang sangat penting bagi
dunia, juga memberikan teladan hidup keguruan dan kependidikan bagi murid-murid-Nya.
Kepada Dialah PAK mengarahkan dan menyandarkan diri dalam mengembankan tugas.[8]
Selaras
dengan sasaran pendidikan, PAK bukan hanya mengarah pada penguasaan pengetahuan
dan keterampilan, tetapi kepada perilaku dan kepribadian yang matang, sasaran
akhirnya adalah seorang pribadi yang memiliki integritas diri, mampu
menggunakan imannya dalam menjawab tantangan hidup dan mampu memanusiakan
sesamanya dengan berbagai kehidupan yang sejahtera yang dikaruniakan Allah
kepada manusia.[9]
[1]B. S. Sidjabat, Strategi Pendidikan Kristen (Yogyakarta:
ANDI, 2000), 27.
[2]Robert W. Pazmino, Foundational Issues in Christian Education
seperti dikutip oleh B. S. Sidjabat, Strategi
Pendidikan Agama Kristen (Yogyakarta: ANDI, 2000), 26.
[3]Robert R. Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikiran & Praktek
Pendidikan Agama Kristen (Jakarta: Gunung Mulia, 2013), 413.
[4]C. L. J. Sherrill, Adult Education seperti dikutip oleh
Paulus Lilik Kristianto, Prinsip &
Praktik Pendidikan Agama Kristen (Yogyakarta: ANDI, 2006), 3.
[5]Paulus Lilik Kristanto, Prinsip
dan Praktek PAK Penuntun bagi Mahasiswa Teologi dan PAK, Pelayan Gereja,
Guru Agama dan keluarga Kristen (Yogyakarta : ANDI, t.t.), 4.
[7] Jedida T.
Posumah-Santoso, Artikel Pendidikan Agama
Kristen di Sekolah: Suatu Bidang Studi atau Asuhan Iman Kristen, Penyunting
Andar Ismail, Ajarlah Mereka Melakukan
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006), 152-164.
[9]Posumah, Artikel Pendidikan Agama Kristen di Sekolah:
Suatu Bidang Studi atau Asuhan Iman Kristen, Penyunting Andar Ismail, Ajarlah Mereka Melakukan, 158.