YEREMIA 29:7
Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.Sumber : philipmantofa |
Latar belakang konteks penulisan Yeremia 29
Konteks ayat yang kita baca tadi merupakan situasi dimana bangsa Yehuda telah berada dalam pembuangan di negara Babel. Kemudian Yeremia menuliskan surat itu untuk ditujukan kepada seluruh bangsa Yehuda dan diserahkan kepada Nebukadnezar.
Raja Yoyakhin yang merupakan anak dari raja Yoyakhim, menyerahkan seluruh kerajaan Yehuda ketangan raja Nebukadnezar pada tanggal 16 maret 597 SM. 3 bulan pasca kematian ayahnya raja Yoyakhim pada bulan desember 598 SM.
Konteks Yeremia 29:1-3 dituliskan bagi mereka yang berada pada pembuangan tahap kedua kemungkinan antara 597-590an SM. Sebab dijelaskan pada ayat 2 yaitu setelah Yekhonya (Yoyakhin) keluar atau menyerah dan itu terjadi pada tahun 597 SM.
Kondisi orang-orang buangan pada masa itu, hampir sama seperti yang dapat kita baca faktanya dalam Daniel 1 ketika pembuangan pada tahap yang pertama. Bahwa orang-orang yang dibuang ke Babel dimanfaatkan oleh negara Babel untuk pekerjaan-pekerjaan bagi kesejahteraan negara tersebut. Ada yang didik dengan baik untuk bekerja di istana raja, ada yang menjadi pengrajin, ada yang menjadi tentara, dan ada juga yang menjadi budak. Intinya orang Yehuda dan Israel menjadi tawanan dan dipaksa bekerja untuk BABEL.
Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.
Isi pesan yang kita lihat adalah pada ayat yang ke – 7 yaitu “usahakanlah kesejahteraan kota....” jika merujuk pada kalimat ini maka kita akan melihat bahwa kesejahteraan seperti apakah yang harus diusahakan oleh seorang tawanan?
ketika mereka berada sebagai tawanan bekerja bagi BABEL, maka mereka benar-benar harus “MENGUSAHAKAN” bahwa kesejahteraan itu harus terwujud bagi kota itu. Bekerja bukan sebagai orang “TAWANAN” tapi bekerja sebagai “WARGA NEGARA BABEL” yang mencita-citakan kesejahteraan.
KESEJAHTERAAN SEPERTI APA? Kalimat IBRANI dalam ayat ke 7 menuliskannya dengan kata “SYALOM” yang berarti keadaan damai tanpa perang, tenang dan sejahtera. Orang Yehuda harus berupaya dengan sekuat tenaga mereka untuk tidak memberontak, untuk hidup damai dengan warga babel, dan menerima keadaan mereka sebagai hukuman Tuhan yang harus dijalani. SYALOM seperti itu yang harusnya mereka hadirkan bagi kota ini. Dalam keadaan terpuruk sekalipun mereka harus tetap MENGHADIRKAN SYALOM bagi kota dimana TUHAN menempatkan mereka.
Berdoalah untuk kota itu... kalimat ini merupakan sebuah perintah juga untuk mengetahui bahwa kesejahteraan dihadirkan dari dua sisi yaitu oleh usaha manusia dan perkenan Tuhan atas kota tersebut. Penyerbuan BABEL pada tahap kedua, menghancurkan BAIT ALLAH dan menjarah seluruh perabotan dalam rumah TUHAN. Tidak ada tempat lagi untuk mereka berdoa, tidak ada lagi BAIT ALLAH untuk mereka beribadah. Namun Tuhan tetap menyuruh mereka berdoalah bagi kota itu. Seburuk apapun perlakuan PENDUDUK KOTA itu terhadap dirimu, kamu harus tetap BERDOA bagi kesejahteraan mereka.