Tahukah anda siapakah pendiri menara Babel dan manusia pertama yang mula-mula berkuasa
di bumi?
Kejadian 10:8-9,
“Kush
memperanakkan Nimrod; dialah yang
mula-mula sekali orang yang berkuasa di bumi; ia seorang pemburu yang gagah
perkasa di hadapan TUHAN, sebab itu
dikatakan orang: “seperti Nimrod, seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan
TUHAN. Mula-mula kerajaannya terdiri
dari Babel, erekh, dan Akhad, semuanya di tanah Sinear. Dari negeri itu ia
pergi ke Asyur, lalu mendirikan Niniwe, Rehobot-Ir, Kalah dan Resen di antara
Niniwe dan Kalah; itulah kota besar.”
“And
Cush begot Nimrod: he began to be a mighty one in the earth.
(KJV)”
Nimrod adalah anak dari Kush dan
cucu dari Ham. Kush memiliki beberapa saudara yaitu, Seba, Hawila, Sabta, Raema
dan Santekha.
Jika kita membaca Kejadian
10:8-10 kita akan menemukan beberapa keterangan tentang pribadi Nimrod;
1.
Nimrod
adalah orang pertama yang berkuasa di bumi ini.
2.
Nimrod
adalah seorang pemburu yang gagah perkasa.
3.
Nimrod
adalah pendiri menara Babel.
Nimrod adalah manusia yang mula-mula memiliki kekuasaan yang besar. Dalam bahasa Ibrani dituliskan “גּבּור”
Gibbor yang berarti “Pemenang atau orang yang kuat (Strong Man)”. Gibbor dalam bahasa Ibrani diistilahkan
sebagai orang yang ‘berkuasa dan memerintah dengan kekerasan’.[1] Dia menaklukan semua suku-suku dengan
kekerasan untuk memperoleh kekuasaan. Kemungkinan
dia adalah seorang yang memiliki karakter seorang pemimpin yang otoriter dan
pantang menyerah. Dia mendirikan
kota-kota kerajaannya di tanah Sinear dan memperluasnya sampai ke Asyur. Kekuasaannya makin tidak dapat ditandingi
oleh siapapun pada masa itu dan ditakuti oleh semua kerajaan, kota-kota dan
suku-suku.
Nimrod adalah seorang pemburu yang berkuasa. Nimrod bukan hanya
sekedar berkuasa, tetapi juga menjadi seorang pemburu yang gagah perkasa. Kemungkinan kemampuannya dalam berburu
membuat dia menjadi seorang yang kuat di dalam memimpin kerajaannya dan melebarkan
kekuasaannya. Seperti seorang pemburu
yang gagah perkasa ia mencari kota-kota untuk dikalahkan dan dijajah.
Nimrod pendiri Babel.[2] Pembangunan menara Babel merupakan sebuah
pembangunan besar di bawah kepemimpinan Nimrod.
Mereka merancangkan sebuah kota dan menara yang puncaknya sampai ke
langit.
Kejadian 11:2-4,
“Maka berangkatlah mereka ke
sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana. Mereka berkata seorang kepada yang lain;
“Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik.” Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu
dan t’er gala-gala sebagai tanah liat.
Juga kata mereka: “Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan
sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama,
supaya kita jangan terserak ke bumi.”
Nimrod dengan kekuasaannya dan kehebatannya sebagai manusia telah
berusaha untuk melawan Allah. Nimrod
dapat disamakan dengan keturunan-keturunan Kain yang telah meninggalkan Allah. Babel sebuah kerajaan di tanah Sinear menjadi
saksi tentang kejahatan manusia yang mencoba untuk melawan kehendak Tuhan dan
kekuasaan Tuhan.
Kejadian 11:9,
“Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota
itu disebut Babel, karena disitulah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi
dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi.”
Pembangunan menara Babel telah melanggar perintah TUHAN. (1) Medirikan sebuah kota yang menaranya
menjulang sampai ke langit. Hal itu
menunjukkan sebuah keinginan untuk mengejar kesatuan dengan keinginan untuk
menciptakan sebuah kota yang aman dengan kekuatan mereka sendiri. (2) Mereka membangun menara Babel untuk
mendedikasikan diri mereka dan menunjukkan kemampuan mereka sebagai manusia
tanpa Allah (Kej. 11:4). (3) Dengan terbangunnya kota menara Babel
mereka tidak akan terserak atau pun terpisah (Kej.11:4). Tindakan ini menyalahi perintah Tuhan untuk
“Beranakcuculah dan penuhilah bumi…” (Kej 1:28; 9:1,10).
Pengajaran tentang Nimrod mengingatkan kita kembali bahwa keberhasilan
yang dicapai dengan mengandalkan kekuatan manusia akan menciptakan kehancuran
bagi kehidupan kita sendiri. Sebab tanpa
Tuhan segala keberhasilan kita akan sia-sia.
Tetapi jika kita mengerjakan segala sesuatu dengan mengandalkan Tuhan,
maka kita akan diberkati oleh Tuhan. Kekuatan
dan kemampuan yang diberikan Tuhan kepada Nimrod telah disalah gunakan untuk
kepentingan diri sendiri. Bagaimana
dengan anda saat ini? Sudahkah anda
menggunakan kehidupan anda dengan benar dihadapan Tuhan?
Sumber :
Penulis (Franky Baganu).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar