Zakharia dan Elisabet
Lukas 1:5-7
Pada zaman Herodes, raja Yudea,
adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga
berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet. Keduanya adalah benar di
hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan
tidak bercacat. Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan
keduanya telah lanjut umurnya.
Zakharia dan Elizabeth adalah dua
pasangan suami isteri yang benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala
perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat.
Alkitab mencatat bahwa hidup
mereka BENAR di hadapan Allah. Benar
artinya, “sesuai sebagaimana adanya (seharusnya); betul; tidak salah sedikitpun.” Sehingga dapat kita katakan bahwa Zakharia
dan Elizabet adalah orang-orang yang hidupnya sesuai dengan kehendak TUHAN pada
waktu itu. Selain benar, mereka juga
hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan. Dikatakan dalam KJV, “…walking in all the
commandments and ordinances of the Lord blameless.” Kata “WALKING” menjelaskan bahwa ketika
mereka hidup mereka berjalan dijalan TUHAN, atau mereka menjalani hidup mereka
sesuai dengan perintah dan ketetapan Tuhan. Mereka menjalani hidup mereka “TANPA CACAT”
atau dalam bahasa Yunani “amemptos” dalam bahasa Inggris berarti, “blameless,
faultless, unblamable” yang berarti Suci, sempurna, dan tidak bercela. Sungguh luar biasa, bahkan dalam usia mereka yang
sudah tua dan pergumulan dengan kemandulan Elizabet, tidak pernah mengganggu
semangat mereka untuk tetap hidup secara sempurna dihadapan Allah. Kedua pasangan ini memberikan teladan yang
luar biasa kepada kita.
Bagaimana dengan kita, adakah
sesuatu yang menghalangi kita untuk mengejar kesempurnaan hidup di dalam TUHAN?
Siapa yang mengatakan bahwa kita tidak bisa hidup suci, sempurna atau tanpa
cacat? Alkitab sendiri mencatat bahwa banyak tokoh-tokoh Alkitab yang bisa
hidup suci dan sempurna di hadapan Allah.
Hanya saja kadang kita lebih dahulu merasa pesimis sebelum melakukannya.
Karena itu, apapun keterbatasan
yang kita miliki dan masalah apapun yang kita alami, sebenarnya tidak boleh
menghalangi semangat kita untuk tetap berjuang mencapai hidup yang suci dan
mempertahankannya. Hidup yang tidak bercela,
memang tidak mudah, tetapi setiap orang yang mengambil jalan tersebut dan
berjuang untuk mencapainya, Tuhan selalu memberikan kekuatan dan
kemampuan. Paulus menjelaskan dalam Roma
12:2, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa
yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Langkah-langkah yang jelas telah dituliskan
oleh Paulus untuk dapat hidup berkenan dan sempurna di hadapan Allah. langkah lebih sederhana adalah dengan
mengatakan TIDAK pada Dosa dan melakukan kebenaran firman TUHAN serta hidup
bergaul dengan Tuhan dalam Doa dan penyembahan.