Kemarahan Dosa yang Menghancurkan
Kemarahan adalah salah satu emosi
yang paling biasa dan paling merusak yang dikenal manusia. Kemarahanlah yang pertama merusak keluarga,
yang menyebabkan pembunuhan pertama ketika Kain menjadi marah dan membunuh
adiknya, Habel.
Kejadian 4:5-7 tetapi Kain
dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat
panas, dan mukanya muram. Firman TUHAN
kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau
berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di
depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa
atasnya."
Sejak saat itu kemarahan mulai
merusak jutaan manusia di dunia ini, perkawinan, persahabatan, persaudaraan dan
hubungan lainnya. Dalam pandangan
Alkitab kemarahan ada dalam berbagai bentuk, mungkin kita tidak menganggap diri
kita sebagai orang yang pemarah, padahal ada 16 deskripsi dalam Alkitab yang
menggambarkan kemarahan, antara lain :
Kepahitan, kedengkian, Tuntutan,
iri hati, ketersinggungan, ketidaktoleransian, kritikan, pembalasan dendam,
kegusaran, kebencian, hasutan, kecemburuan, serangan, gossip, sindiran tajam,
tidak memaafkan. Jika salah satu atau
lebih dari hal diatas pernah terjadi dalam hidup kita berarti kita termasuk
orang-orang yang memiliki kemarahan tetapi tidak kita sadari.
Efesus 4:31, “Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian
dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.” Segala dosa yang merusak kehidupan kita harus
dibuang dari kehidupan kita.
Pengertian kata ‘buang’ adalah ‘lempar;
lepaskan; keluarkan’ hal-hal tersebut dari dalam hidup kita. Terkadang kita lebih suka menyimpannya dan
menikmati dosa-dosa tersebut. Tetapi
kita harus menyadari bahwa segala dosa tersebut adalah virus yang secara
perlahan-lahan akan merusak kehidupan kita.
Karena itu, buang, lempar, keluarkan, dan lepaskan segala belenggu dosa
itu dari hidup kita. Mari kita perbaiki
hidup kita dan bersihkan diri kita dari luka masa lalu. Janganlah kita memiliki hobby “menyimpan
dosa”, tetapi milikilah hobby “membuang dosa-dosa” lama dan hidup dalam
kekudusan Tuhan.
GBU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar