Konsep diri Mefiboset
Konsep diri atau yang sering dikenal dengan Gambaran diri
sangatlah pentign bagi seseorang. Jika
seseorang memiliki gambaran diri yang benar tentang siapa diri, sudah pasti dia
memiliki kehidupan yang taratur dan terarah di masa depannya. Hal itu juga yang dikemukan oleh Joyce Meyer
(seorang hamba Tuhan wanita asal amerika), “Gambaran diri yang buruk
mempengaruhi seluruh hidup kita dan mempengaruhi masa depan kita.” (Joyce
Meyer:Cara Sukses Menajadi Diri Sendiri, 27).
Banyak contoh dalam Alkitab, tentang tokoh-tokoh yang
memiliki gambaran diri yang buruk terhadap dirinya sendiri. Gambaran diri adalah cara pandang (point of
view) seseorang terhadap dirinya sendiri.
2 Samuel 9:6-8
Dan Mefiboset bin Yonatan bin Saul masuk menghadap Daud, ia
sujud dan menyembah. Kata Daud: "Mefiboset!" Jawabnya: "Inilah
hamba tuanku." Kemudian berkatalah
Daud kepadanya: "Janganlah takut, sebab aku pasti akan menunjukkan kasihku
kepadamu oleh karena Yonatan, ayahmu; aku akan mengembalikan kepadamu segala
ladang Saul, nenekmu, dan engkau akan tetap makan sehidangan dengan
aku." Lalu sujudlah Mefiboset dan
berkata: "Apakah hambamu ini, sehingga engkau menghiraukan anjing mati seperti aku?"
Mefiboset, dia adalah anaknya Yonathan, sahabat Karib dari
Daud. Mefiboset memandang dirinya
sebagai “gambaran anjing mati.” Gambaran
diri yang buruk dan tidak berpikir secara benar mengenai siapa sebenarnya
dirinya. Bukannya melihat dirinya
sebagai ahli waris atas warisan ayahnya (Yonathan) dan kakeknya (Saul), ia
bahkan melihat dirinya sebagai orang yang ditolak. Ia merasa dirinya tidak berguna dan
menyamakan dirinya dengan gambaran seekor binatang. Padahal dia adalah cucu dari raja Saul
sebelumnya dan anak dari Yonathan, seharusnya dia memandang dirinya sebagai
seorang yang terhormat sebagai keturunan dari raja Israel pertama.
Dari sebagian kisah singkat mefiboset, kita bisa melihat
bagaiman hancurnya gambaran diri mefiboset.
Hal itu sangat mempengaruhi seluruh hidupnya dan orang lain
disekitarnya. Kadangkala kita juga
memiliki gambaran yang demikian. Kita
memandang diri kita tidak berguna, kita
pesimis dan merasa bahwa diri kita hanyalah seekor binatang. Jika hal ini terjadi pada kita, maka kita
sudah salah menilai diri kita. Allah
menciptakan kita sesuai dengan gambaran dan rupanya (Kejadian 1:26) dan jika
kita salah memandang diri kita, berarti kita juga sudah salah memandang
Pencipta kita.
Ingatlah, kita adalah anak-anak Raja Yesus Kristus, kita
berhak memiliki segala yang Yesus janjikan (Apa yang memang menjadi hak kita
sebagai anak TUHAN) kepada kita sebagai anak raja. Jangan pernah salah memandang diri anda
sendiri, anda adalah seorang yang terhormat dan terpandang, yang seharusnya
menjadi teladan bagi orang disekitar anda, sebab anda adalah anak Raja. Karena itu, hiduplah sebagai seorang yang
memandang dirinya sebagai anak seorang raja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar