Nasib 10 Pengintai
yang menyampaikan kabar buruk tentang negeri Kanaan
Masih
ingatkah kita tentang kisah Musa melepas ke12 pengintai untuk mengamati/mengintai
negeri Kanaan. Keduabelas pengintai itu
adalah laki-laki yang telah dipilih dari keduabelas suku yang berjumlah 603.550
orang. Hal itu berdasarkan perintah
Tuhan kepada Musa. Mereka yang dipilih
adalah pemimpin-pemimpin dan kepala-kepala dari setiap suku yang ada (Bil. 13:2-3). Dengan demikian mereka yang terpilih untuk
mengintai adalah orang-orang yang memiliki pengaruh sangat besar terhadap
suku-suku mereka. Sehingga apapun hasil
yang mereka dapatkan dan mereka sampaikan akan berdampak besar terhadap suku
mereka.
Kedua belas
pengintai tesebut adalah :
1. Dari suku Ruben: Syamua bin
Zakur;
2. Dari suku Simeon: Safat bin Hori;
3. Dari suku Yehuda: Kaleb bin
Yefune;
4. Dari suku Isakhar: Yigal bin
Yusuf;
5. Dari suku Efraim: Hosea bin Nun/Yosua;
6. Dari suku Benyamin: Palti bin
Rafu;
7. Dari suku Zebulon: Gadiel bin
Sodi;
8. Dari suku Yusuf, yakni dari suku
Manasye: Gadi bin Susi;
9. Dari suku Dan: Amiel bin Gemali;
10. Dari suku Asyer: Setur bin
Mikhael;
11. Dari suku Naftali: Nahbi bin
Wofsi;
12. Dari suku Gad: Guel bin Makhi.
Selain
Kaleb dan Yosua dari suku Yehuda dan Efraim, ke-10 pemimpin yang lainnya
menyampaikan kabar yang buruk dan membuat Israel bersungut-sungut melawan Musa
(Bil. 13:30-13; 14:1-3). Mereka membuat segenap umat itu putus asa
serta menangis (Ul.1:28). Tahukah kita apa yang terjadi kepada 10
pengintai yang menyampaikan kabar yang membuat bangsa Israel berdosa?
Bilangan 14:36-37, Adapun orang-orang yang telah
disuruh Musa untuk mengintai negeri itu, yang sudah pulang dan menyebabkan
segenap umat itu bersungut-sungut kepada Musa dengan menyampaikan kabar busuk
tentang negeri itu, orang-orang itu mati, kena tulah di hadapan TUHAN.
Ke-10
orang pengintai tersebut mati serentak pada keesokan harinya terkena tulah “di
hadapan TUHAN”. Sungguh tragis akhir
dari kehidupan ke-10 pengintai tersebut, mereka mengalami ‘tulah”. Tulah berarti kemalangan yg disebabkan oleh
kutuk, krn perbuatan yg kurang baik thd Tuhan, orang lain(orang suci,dsb), atau
krn perbuatan melanggar larangan.
Sedangkan dalam bahasa Ibrani menuliskan kata ‘maggêphâh” yang
berarti, ‘plague, slaughter, stroke” atau dalam makna singkatnya, mereka
mengalami sesuatu hukuman yang dahsyat.
Sehingga
dari kisah ke-10 pengintai tersebut kita bisa belajar bahwa setiap perkataan
kita harus kita pertanggung jawabkan di hadapan Tuhan. Apalagi ketika perkataan kita membuat orang
banyak berdosa, bahkan perkataan tersebut merendahkan kuasa Tuhan atas hidup
kita.
Dimana
pun kita berada, mari kita mengeluarkan perkataan-perkataan yang memberkati dan
menguatkan orang lain. Sama seperti yang
dilakukan oleh ke-2 pengintai (Kaleb dan Yosua), jangan malah kita mematahkan
semangat orang lain dan membuat mereka putus asa. Sebagai anak Tuhan kita harus menjadi pemicu
semangat orang lain melalui perkataan dan perbuatan kita. Always be Impact…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar