Malu Bertanya, Sesat Di Jalan

1 Raja-raja 22:7

Tetapi Yosafat bertanya: "Tidak adakah lagi di sini seorang nabi TUHAN, supaya dengan perantaraannya kita dapat meminta petunjuk?"

Malu bertanya, sesat di jalan.  Kalimat tersebut sering kita dengarkan dan kita percayai.  Memang ada benarnya dalam kehidupan ini.  Misalkan saja untuk mencari alamat baru, kita perlu bertanya kepada orang yang lebih mengetahui.  Tujuan dari bertanya, agar anda tidak tersesat di jalan dan membuang waktu sia-sia untuk mencari sendiri.

Semboyan ini jugalah yang dipegang oleh raja Yosafat.  Raja Yosafat yang merupakan raja Yehuda merencanakan untuk menyerang Ramot-Gilead bersama dengan raja Israel Ahab.  Tetapi sebelum bertempur, Yosafat menyempatkan diri untuk meminta petunjuk Tuhan.  Yosafat ingin mengetahui apakah Tuhan mengijinkan Ia untuk maju berperang ataukah tidak.  Sebagai seorang raja, Yosafat memiliki kekuatan pasukan, senjata dan kekuasaan.  Jika dilihat kekuatan secara materi, strategi, keahlian para pasukan berkuda tidak diragukan lagi untuk siap berperang.  Tetapi Yosafat memandang kekuatan itu tidak menjamin kemenangan dalam peperangan.  Sebab yang ia percayai adalah kemenangan itu berasal dari Tuhan.

Bagaimana dengan kehidupan anda? Sudahkah anda mencari kehendak Tuhan dalam hidup anda.  Sebelum anda berperang dengan segala masalah kehidupan, sudahkan anda bertanya kepada Tuhan?  Kita perlu merendahkan diri dan mengutamakan kehendak Tuhan dalam hidup kita.  Jalan kehidupan merupakan misteri, hanya Tuhan yang mengetahui.  Mintalah petunjuk kepada Tuhan, bertanyalah kepada-Nya senantiasa agar anda tidak tersesat.  Malu bertanya kepada Tuhan, maka anda akan sesat di jalan.

Tuhan selalu ada untuk memberikan jawaban setiap pertanyaan anda.