PASKAH : Pembenaran Yuridis TUHAN terhadap orang berdosa.
Kata ‘membenarkan’ Dalam bahasa Ibrani adalah kata ‘hitsdik’. Kata tersebut menjelaskan tentang keadaan
seseorang yang sejalan dengan tuntutan hukum.
Misalkan saja di dalam Ulangan 25:1
Apabila ada perselisihan di antara beberapa orang, lalu
mereka pergi ke pengadilan, dan mereka diadili dengan dinyatakan (wqyduhw) siapa yang benar dan
siapa yang salah.
"If there is a dispute between men, and they come to
court, that [the judges] may judge them, and they justify the righteous and
condemn the wicked,
Arti kata ini lebih bersifat hokum, karena menyangkut kepada
mengadili yang salah dan membebaskan yang benar.
Kata pembenaran, berasal dari bahasa latin ‘justificare’
yang merupakan kata gabungan dari kata ‘justus’ dan ‘facare’ dan berarti
menjadikan benar. Dalam bahasa belanda
menggunakan kata ‘rechtvaardigmaking’ dengan pengertian bahwa pembenaran
sebenarnya tidak menunjukan suatu perubahan yang dikerjakan pada diri manusia.
Kata membenarkan dalam pengertian Alkitab memberikan suatu
hubungan objektif, yaitu keadaan sebagai orang benar, dengan suatu keputusan
pengadilan.
Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara :
1.
Dengan cara menjelaskan keadaan subjektif
sesungguhnya dari orang itu (untuk mengadili orang yang benar dan orang yang
salah).
2.
Dengan cara memberikan kebenaran kepada
seseorang yaitu dengan memperhitungkan orang itu sebagai orang benar walaupun
pada dasarnya orang itu tidak benar.
Dalam perjanjian baru istilah pembenaran dituliskan dengan
kata kerja ‘dikaio-o’ , kata kerja ini ‘menyatakan bahwa seseorang benar’. Kata itu juga dipakai untuk menunjuk suatu
pernyataan pribadi bahwa sifat moral seseorang sesuai menurut hukum.
Kata lain dari ‘dikaio-o’ adalah kata benada ‘dikaiosis’,
kata ini hanya ada dua dalam Perjanjian Baru, Yaitu dalam :
Roma 4:25, “yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena
pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.”
Roma 5:18, “Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran
semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran
semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.”
Kata ini menunjukan tindakan Tuhan yang menyatakan bahwa
manusia bebas dari kesalahan dan dapat diterima oleh-Nya. Keadaan dihasilkan ditunjukkan oleh kata
dikaiosune.
Paskah adalah pembuktian bahwa TUHAN membenarkan orang yang
percaya dan mengorbankan anak-Nya untuk menanggung segala dosa. Kasih Allah membenarkan orang yang berdosa
melalui sebuah ‘PENGORBANAN’. Melalui
Yesus, setiap orang yang percaya dipandang benar dihadapan Allah, sebab Yesus
telah menebus kita dari hukuman dosa.
Syukurilah bahwa anda yang berdosa telah dinyatakan benar
melalui Yesus Kristus, anak Alllah.
(sumber: Penulis (frengky) dan Luis Berkhof 'Teologi sistematik 6'.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar