25 Oktober 2010

Reformasi Kehidupan

Tema                              : Reformasi Hidup
Teks                               : Roma 12:1-2
12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

PENDAHULUAN

Ada 1 peristiwa yang luar biasa yang memprakarsai lahirnya Gereja Protestan di dunia ini.  Kejadian itu berlangsung sekitar abad pertengahan 31 oktober 1517, dengan seorang tokoh reformasi yang terkenal dikalangan gereja yaitu Marthin Luther.  Reformasi terjadi diakibatkan Gereja Roma Katolik yang mengeluarkan Indulgensi, yaitu surat pengampunan dosa.  Dosa-dosa jemaat akan dihapuskan oleh Allah dengan syarat mereka harus membayar surat pengampunan dosa tersebut.  Tentu saja Marthin Luther tidak setuju dengan hal demikian karena hal tersebut bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh Alkitab.  Hanya Yesus yang dapa mengampuni dosa manusia, dosa tidak dapat dihapuskan dengan cara membayarnya dengan uang.  Hal inilah yang mendorong Marthin Luther untuk menuliskan 95 dalil dan menempelkannya di depan pintu Gereja Kastil di Wittwnberg Jerman 31 oktober 1517. 

Seharunya kita memiliki sikap yang sama dengan Marthin Luther, dimana ketika dunia ini begitu sarat dengan dosa, dan mengkompromikan dosa… kita harus menunjukkan suatu reformasi hidup di dalam Tuhan.  Kita harus menunjukkan ketidaksetujuan kita pada cara hidup dunia.  Kita harus mereformasikan hidup kita sebagai wujud bahwa kita menentang dosa, dan hidup dalam kebenaran Tuhan.
Reformasi hidup harus terjadi dalam kehidupan kita anak-anak Allah.
Apakah sikap yang harus kita lakukan untuk menunjukkan REFORMASI HIDUP?
Ada bebarapa hal yang harus kita lakukan, agar terjadi reformasi kehidupan dalam diri kita :
I.  Mempersembahkan hidup (ayat 1)
Apa yang dimaksudkan dengan persembahan hidup oleh Paulus?
Mempersembahkan tubuh – Untuk menyembahkan tubuh kita sebagai korban.
Menyembahkan tubuh itu berarti = memberikan dengan penuh hormat tubuh kita sebagai korban untuk Tuhan.  Tubuh itu menyangkut seluruh kehidupan kita yang harus kita persembahkan kepada Tuhan sebagai persembahan yang hidup yaitu yang benar-benar nyata untuk Tuhan.  Yang kudus, yaitu mengkhususkan hidup kita untuk Tuhan – benar-benar hidup kita hanya mau digunakan untuk pekerjaan dan pelayanan bagi Tuhan.  Yang berkenan, yaitu mempersembahkan hidup kita sebagai persembahan yang menyenangkan hati Tuhan. 
Kebanyakan anak remaja masa kini bukan mempersembahkan hidupnya bagi Tuhan, tetapi mempersembahkan bagi dirinya sendiri, mempersembahkan hidupnya bagi kekasihnya.  Kehidupannya pun dipersembahkan kepada dunia dengan cara = Tidak mau melayani, tidak suka berdoa, tidak mau Taat kepada firman Tuhan, dll.  Karena tidak mengeri dengan baik tujuan hidup mereka di dalam Tuhan. 
Kita harus mengerti bahwa Tuhan menebus kita dari maut dosa – kepada satu tujuan yaitu reformasi hidup dengan cara memberikan hidup yang baru ini kepada Tuhan untuk dipakai bagi kemuliaan nama-Nya
Siapakah manusia terjenius yang pernah dimiliki dunia? Da Vinci? John Stuart Mills? Atau Albert Einstein seperti yang selama ini diperkirakan orang? Ketiganya memang dianggap jenus-jenius besar yang telah memberikan banyak pengaruh terhadap bidangnya masing-masing. Tapi gelar manusia terjenius yang pernah dimiliki dunia rasanya tetap layak diberikan kepada William James Sidis. Siapakah ia? Mengapa namanya tenggelam dan kurang dikenal walau angka IQnya mencapai kisaran 250 – 300?
Keajaiban Sidis diawali ketika dia bisa makan sendiri dengan menggunakan sendok pada usia 8 bulan. Pada usia belum genap 2 tahun, Sidis sudah menjadikan New York Times sebagai teman sarapan paginya. Semenjak saat itu namanya menjadi langganan headline surat kabar : menulis beberapa buku sebelum berusia 8 tahun, diantaranya tentang anatomy dan astronomy. Pada usia 11 tahun Sidis diterima di Univ. Harvard sebagai murid termuda. Harvardpun kemudian terpesona dengan kejeniusannya ketika Sidis memberikan ceramah tentang Jasad Empat Dimensi di depan para professor matematika.
Lebih dasyat lagi : Sidis mengerti 200 jenis bahasa di dunia dan bisa menerjamahkannya dengan amat cepat dan mudah. Ia bisa mempelajari sebuah bahasa secara keseluruhan dalam sehari !!!! Keberhasilan William Sidis adalah keberhasilan sang Ayah, Boris Sidis yang seorang Psikolog handal berdarah Yahudi. Boris sendiri juga seorang lulusan Harvard, murid psikolog ternama William James (Demikian ia kemudian memberi nama pada anaknya) Boris memang menjadikan anaknya sebagai contoh untuk sebuah model pendidikan baru sekaligus menyerang sistem pendidikan konvensional yang dituduhnya telah menjadi biang keladi kejahatan, kriminalitas dan penyakit. Siapa yang sangka William Sidis kemudian meninggal pada usia yang tergolong muda, 46 tahun – sebuah saat dimana semestinya seorang ilmuwan berada dalam masa produktifnya. Sidis meninggal dalam keadaan menganggur, terasing dan amat miskin. Ironis.
Orang kemudian menilai bahwa kehidupan Sidis tidaklah bahagia. Popularitas dan kehebatannya pada bidang matematika membuatnya tersiksa. Beberapa tahun sebelum ia meninggal, Sidis memang sempat mengatakan kepada pers bahwa ia membenci matematika – sesuatu yang selama ini telah melambungkan namanya. Dalam kehidupan sosial, Sidis hanya sedikit memiliki teman. Bahkan ia juga sering diasingkan oleh rekan sekampus. Tidak juga pernah memiliki seorang pacar ataupun istri. Gelar sarjananya tidak pernah selesai, ditinggal begitu saja. Ia kemudian memutuskan hubungan dengan keluarganya, mengembara dalam kerahasiaan, bekerja dengan gaji seadanya, mengasingkan diri.
Ia berlari jauh dari kejayaan masa kecilnya yang sebenarnya adalah proyeksi sang ayah. Ia menyadarinya bahwa hidupnya adalah hasil pemolaan orang lain. Namun, kesadaran memang sering datang terlambat. Mengharukan memang usaha Sidis. Ada keinginan kuat untuk lari dari pengaruh sang Ayah, untuk menjadi diri sendiri. Walau untuk itu Sidis tidak kuasa.
Pers dan publik terlanjur menjadikan Sidis sebagai sebuah berita. Kemanapun Sidis bersembunyi, pers pasti bisa mencium. Sidis tidak bisa melepaskan pengaruh sang ayah begitu saja. Sudah terlanjur tertanam sebagai sebuah bom waktu, yang kemudian meledakkan dirinya sendiri.
Seperti Wiliam Sidis Hidup kita akan sia-sia jika kita tidak mengetahui tujuan hidup kita, hidup ini akan sia-sia ketika kita tidak mempersembahkannya kepada Tuhan untuk dipakai dalam pelayanan di Gereja, dan dimanapun.  Percuma kepintaran yang kita miliki, percuma kecantikan, kegagahan, kekuatan, kehebatan kita jika kita tidak mempersembahkannya kepada Tuhan.  Tetapi ketika kita mempersembahkan kemampuan yang kita miliki kepada Tuhan, maka Tuhan akan memakai kita dengan luar biasa untuk memberkati banyak orang.
Pertanyaannya? Masih keraskah hatimu sampai saat ini untuk menyerahkan hidupmu benar-benar melayani Tuhan? Banyak pelayanan yang dapat kita lakukan di dalam gereja dan diluar gereja.  Tunjukkan bahwa kita telah mereformasi hidup kita di dalam Tuhan, bahwa hidup ini milik Tuhan dan dipersembahkan untuk pekerjaan Tuhan.
II.  Tidak Serupa dengan dunia (ayat 2)
Reformasi hidup ditunjukkan dengan cara hidup yang berbeda dengan dunia ini.  Mengapa kita harus berbeda dengan dunia?  Ya jika kita sama dengan dunia maka kita tidak jauh beda hidupnya dengan orang yang tidak mengenal Tuhan.  Kita adalah orang-orang yang telah mengenal Tuhan, yang telah ditebus Tuhan --- maka itu kita harus hidup berbeda degan dunia ini.  Sebab dunia ini sudah kacau balau, apa yang salah dianggap benar, dan apa yang benar sudah dianggap salah oleh mereka… dunia ini benar-benar terbalik.  Orang tidak mau lagi datang ke gereja, malahan lebih senang ke Warnet, Ke Mall, Ke Pantai. Ke tempat2 hiburan… Tidak mau lagi berdoa kepada Tuhan, tetapi lebih senang ngobrol dengan teman2 ketimbang ngobrol dengan Tuhan.
Dunia berusaha dengan keras membentuk kita menjadi serupa dengan dirinya --- melalui berbagai macam kenikmatan dan tawaran-tawaran dosa yang membuat kita semakin jauh dari Tuhan dan tidak lagi mau melakukan kebenaran firman Tuhan.  Semua perbuatan dunia bertentangan dengan Tuhan dan ketika kita serupa dengan dunia maka kita bertentangan dengan Tuhan.
Kamis, 21 Mei 2009/09:26:52 WIB
Tingkat Kejahatan Mengalami Kenaikan
Reporter: ayi
Bogor, (Pakuan).- Tingkat kejahatan di Indonesia mengalami kenaikan 6% tiap tahunnya. Persentase itu masih di bawah angka kejahatan di sejumlah negara lainnya. Namun, yang menjadi permasalahan adalah, perluasan lembaga pemasyarakatan (lapas) di Indonesia hanya 2% tiap tahunnya. Jadi, jelas peningkatan kejahatan dan tempat penampungan pelaku kejahatan tidak sebanding.

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Departemen Kehakiman dan Hak Azasi Manusia (Depke HAM) Jawa Barat Dr. H. Indra mengatakan, akibat tidak sebandingnya peningkatan angka kejahatan dan perluasan lapas, maka yang terjadi di seluruh lapas yang ada Indonesia mengalamai over kapasitas. Daya tampung lapas di Indonesia sebenarnya untuk 50.000 penghuni, tapi sekarang sudah ditempati 132.000 penghuni.

Menurut Indra, pemerintah terus berupaya melakukan perluasan di sejumlah lapas. Namun, perluasan lapas di Indonesia tiap tahunnya hanya mencapai 2%. Jadi belum sebanding dengan peningkatan angka kejahatan yang sudah mencapai 6%. Sekarang penghuni lapas di Indonesia sudah melebihi kapasitas, jumlahnya mencapai 82.000 orang.
Lihat dunia dan setiap mereka yang serupa dengan dunia semakin hari semakin tidak benar secara moral dan tingkah laku mereka.  Hidup menentang Tuhan --- Banyak orang yang bertoleransi dan kompromi dengan dosa sehingga merusak diri mereka.  Kita harus mereformasi hidup kita, mengubah hidup kita menjadi hidup yang serupa dengan Tuhan ditengah dunia yang jahat.  Dunia ini butuh orang-orang yang memberikan dampak/pengaruh baik bagi mereka, bukan orang-orang yang sama dengan mereka.
Lihat diri kita sekarang? Apakah di dalam diri kita rupa Kristus semakin nyata? Ataukah rupa Dunia yang nyata?
Koreksi diri kita sendiri… bagaimana tingkah laku kita selama ini, apakah sama dengan teman-teman yang non Kristen? Sama-sama mengeluarkan kata-kata kotor, mata yang sama melihat pornografi, hati yang sama yang membenci melayani Tuhan, telinga yang tidak mau mendengar nasehat orang tua, dan kaki yang berat untuk pergi beribadah?
Ingat kita dipanggil untuk mengalami REFORMASI HIDUP … Perubahan hidup itu harus nyata di dalam diri kita dengan mempersembahkan hidup kita kepada Tuhan dan menjadi serupa dengan Tuhan.

Reformasi Kehidupan

Tema                              : Reformasi Hidup
Teks                               : Roma 12:1-2
12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

PENDAHULUAN

Ada 1 peristiwa yang luar biasa yang memprakarsai lahirnya Gereja Protestan di dunia ini.  Kejadian itu berlangsung sekitar abad pertengahan 31 oktober 1517, dengan seorang tokoh reformasi yang terkenal dikalangan gereja yaitu Marthin Luther.  Reformasi terjadi diakibatkan Gereja Roma Katolik yang mengeluarkan Indulgensi, yaitu surat pengampunan dosa.  Dosa-dosa jemaat akan dihapuskan oleh Allah dengan syarat mereka harus membayar surat pengampunan dosa tersebut.  Tentu saja Marthin Luther tidak setuju dengan hal demikian karena hal tersebut bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh Alkitab.  Hanya Yesus yang dapa mengampuni dosa manusia, dosa tidak dapat dihapuskan dengan cara membayarnya dengan uang.  Hal inilah yang mendorong Marthin Luther untuk menuliskan 95 dalil dan menempelkannya di depan pintu Gereja Kastil di Wittwnberg Jerman 31 oktober 1517. 

Seharunya kita memiliki sikap yang sama dengan Marthin Luther, dimana ketika dunia ini begitu sarat dengan dosa, dan mengkompromikan dosa… kita harus menunjukkan suatu reformasi hidup di dalam Tuhan.  Kita harus menunjukkan ketidaksetujuan kita pada cara hidup dunia.  Kita harus mereformasikan hidup kita sebagai wujud bahwa kita menentang dosa, dan hidup dalam kebenaran Tuhan.
Reformasi hidup harus terjadi dalam kehidupan kita anak-anak Allah.
Apakah sikap yang harus kita lakukan untuk menunjukkan REFORMASI HIDUP?
Ada bebarapa hal yang harus kita lakukan, agar terjadi reformasi kehidupan dalam diri kita :
I.  Mempersembahkan hidup (ayat 1)
Apa yang dimaksudkan dengan persembahan hidup oleh Paulus?
Mempersembahkan tubuh – Untuk menyembahkan tubuh kita sebagai korban.
Menyembahkan tubuh itu berarti = memberikan dengan penuh hormat tubuh kita sebagai korban untuk Tuhan.  Tubuh itu menyangkut seluruh kehidupan kita yang harus kita persembahkan kepada Tuhan sebagai persembahan yang hidup yaitu yang benar-benar nyata untuk Tuhan.  Yang kudus, yaitu mengkhususkan hidup kita untuk Tuhan – benar-benar hidup kita hanya mau digunakan untuk pekerjaan dan pelayanan bagi Tuhan.  Yang berkenan, yaitu mempersembahkan hidup kita sebagai persembahan yang menyenangkan hati Tuhan. 
Kebanyakan anak remaja masa kini bukan mempersembahkan hidupnya bagi Tuhan, tetapi mempersembahkan bagi dirinya sendiri, mempersembahkan hidupnya bagi kekasihnya.  Kehidupannya pun dipersembahkan kepada dunia dengan cara = Tidak mau melayani, tidak suka berdoa, tidak mau Taat kepada firman Tuhan, dll.  Karena tidak mengeri dengan baik tujuan hidup mereka di dalam Tuhan. 
Kita harus mengerti bahwa Tuhan menebus kita dari maut dosa – kepada satu tujuan yaitu reformasi hidup dengan cara memberikan hidup yang baru ini kepada Tuhan untuk dipakai bagi kemuliaan nama-Nya
Siapakah manusia terjenius yang pernah dimiliki dunia? Da Vinci? John Stuart Mills? Atau Albert Einstein seperti yang selama ini diperkirakan orang? Ketiganya memang dianggap jenus-jenius besar yang telah memberikan banyak pengaruh terhadap bidangnya masing-masing. Tapi gelar manusia terjenius yang pernah dimiliki dunia rasanya tetap layak diberikan kepada William James Sidis. Siapakah ia? Mengapa namanya tenggelam dan kurang dikenal walau angka IQnya mencapai kisaran 250 – 300?
Keajaiban Sidis diawali ketika dia bisa makan sendiri dengan menggunakan sendok pada usia 8 bulan. Pada usia belum genap 2 tahun, Sidis sudah menjadikan New York Times sebagai teman sarapan paginya. Semenjak saat itu namanya menjadi langganan headline surat kabar : menulis beberapa buku sebelum berusia 8 tahun, diantaranya tentang anatomy dan astronomy. Pada usia 11 tahun Sidis diterima di Univ. Harvard sebagai murid termuda. Harvardpun kemudian terpesona dengan kejeniusannya ketika Sidis memberikan ceramah tentang Jasad Empat Dimensi di depan para professor matematika.
Lebih dasyat lagi : Sidis mengerti 200 jenis bahasa di dunia dan bisa menerjamahkannya dengan amat cepat dan mudah. Ia bisa mempelajari sebuah bahasa secara keseluruhan dalam sehari !!!! Keberhasilan William Sidis adalah keberhasilan sang Ayah, Boris Sidis yang seorang Psikolog handal berdarah Yahudi. Boris sendiri juga seorang lulusan Harvard, murid psikolog ternama William James (Demikian ia kemudian memberi nama pada anaknya) Boris memang menjadikan anaknya sebagai contoh untuk sebuah model pendidikan baru sekaligus menyerang sistem pendidikan konvensional yang dituduhnya telah menjadi biang keladi kejahatan, kriminalitas dan penyakit. Siapa yang sangka William Sidis kemudian meninggal pada usia yang tergolong muda, 46 tahun – sebuah saat dimana semestinya seorang ilmuwan berada dalam masa produktifnya. Sidis meninggal dalam keadaan menganggur, terasing dan amat miskin. Ironis.
Orang kemudian menilai bahwa kehidupan Sidis tidaklah bahagia. Popularitas dan kehebatannya pada bidang matematika membuatnya tersiksa. Beberapa tahun sebelum ia meninggal, Sidis memang sempat mengatakan kepada pers bahwa ia membenci matematika – sesuatu yang selama ini telah melambungkan namanya. Dalam kehidupan sosial, Sidis hanya sedikit memiliki teman. Bahkan ia juga sering diasingkan oleh rekan sekampus. Tidak juga pernah memiliki seorang pacar ataupun istri. Gelar sarjananya tidak pernah selesai, ditinggal begitu saja. Ia kemudian memutuskan hubungan dengan keluarganya, mengembara dalam kerahasiaan, bekerja dengan gaji seadanya, mengasingkan diri.
Ia berlari jauh dari kejayaan masa kecilnya yang sebenarnya adalah proyeksi sang ayah. Ia menyadarinya bahwa hidupnya adalah hasil pemolaan orang lain. Namun, kesadaran memang sering datang terlambat. Mengharukan memang usaha Sidis. Ada keinginan kuat untuk lari dari pengaruh sang Ayah, untuk menjadi diri sendiri. Walau untuk itu Sidis tidak kuasa.
Pers dan publik terlanjur menjadikan Sidis sebagai sebuah berita. Kemanapun Sidis bersembunyi, pers pasti bisa mencium. Sidis tidak bisa melepaskan pengaruh sang ayah begitu saja. Sudah terlanjur tertanam sebagai sebuah bom waktu, yang kemudian meledakkan dirinya sendiri.
Seperti Wiliam Sidis Hidup kita akan sia-sia jika kita tidak mengetahui tujuan hidup kita, hidup ini akan sia-sia ketika kita tidak mempersembahkannya kepada Tuhan untuk dipakai dalam pelayanan di Gereja, dan dimanapun.  Percuma kepintaran yang kita miliki, percuma kecantikan, kegagahan, kekuatan, kehebatan kita jika kita tidak mempersembahkannya kepada Tuhan.  Tetapi ketika kita mempersembahkan kemampuan yang kita miliki kepada Tuhan, maka Tuhan akan memakai kita dengan luar biasa untuk memberkati banyak orang.
Pertanyaannya? Masih keraskah hatimu sampai saat ini untuk menyerahkan hidupmu benar-benar melayani Tuhan? Banyak pelayanan yang dapat kita lakukan di dalam gereja dan diluar gereja.  Tunjukkan bahwa kita telah mereformasi hidup kita di dalam Tuhan, bahwa hidup ini milik Tuhan dan dipersembahkan untuk pekerjaan Tuhan.
II.  Tidak Serupa dengan dunia (ayat 2)
Reformasi hidup ditunjukkan dengan cara hidup yang berbeda dengan dunia ini.  Mengapa kita harus berbeda dengan dunia?  Ya jika kita sama dengan dunia maka kita tidak jauh beda hidupnya dengan orang yang tidak mengenal Tuhan.  Kita adalah orang-orang yang telah mengenal Tuhan, yang telah ditebus Tuhan --- maka itu kita harus hidup berbeda degan dunia ini.  Sebab dunia ini sudah kacau balau, apa yang salah dianggap benar, dan apa yang benar sudah dianggap salah oleh mereka… dunia ini benar-benar terbalik.  Orang tidak mau lagi datang ke gereja, malahan lebih senang ke Warnet, Ke Mall, Ke Pantai. Ke tempat2 hiburan… Tidak mau lagi berdoa kepada Tuhan, tetapi lebih senang ngobrol dengan teman2 ketimbang ngobrol dengan Tuhan.
Dunia berusaha dengan keras membentuk kita menjadi serupa dengan dirinya --- melalui berbagai macam kenikmatan dan tawaran-tawaran dosa yang membuat kita semakin jauh dari Tuhan dan tidak lagi mau melakukan kebenaran firman Tuhan.  Semua perbuatan dunia bertentangan dengan Tuhan dan ketika kita serupa dengan dunia maka kita bertentangan dengan Tuhan.
Kamis, 21 Mei 2009/09:26:52 WIB
Tingkat Kejahatan Mengalami Kenaikan
Reporter: ayi
Bogor, (Pakuan).- Tingkat kejahatan di Indonesia mengalami kenaikan 6% tiap tahunnya. Persentase itu masih di bawah angka kejahatan di sejumlah negara lainnya. Namun, yang menjadi permasalahan adalah, perluasan lembaga pemasyarakatan (lapas) di Indonesia hanya 2% tiap tahunnya. Jadi, jelas peningkatan kejahatan dan tempat penampungan pelaku kejahatan tidak sebanding.

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Departemen Kehakiman dan Hak Azasi Manusia (Depke HAM) Jawa Barat Dr. H. Indra mengatakan, akibat tidak sebandingnya peningkatan angka kejahatan dan perluasan lapas, maka yang terjadi di seluruh lapas yang ada Indonesia mengalamai over kapasitas. Daya tampung lapas di Indonesia sebenarnya untuk 50.000 penghuni, tapi sekarang sudah ditempati 132.000 penghuni.

Menurut Indra, pemerintah terus berupaya melakukan perluasan di sejumlah lapas. Namun, perluasan lapas di Indonesia tiap tahunnya hanya mencapai 2%. Jadi belum sebanding dengan peningkatan angka kejahatan yang sudah mencapai 6%. Sekarang penghuni lapas di Indonesia sudah melebihi kapasitas, jumlahnya mencapai 82.000 orang.
Lihat dunia dan setiap mereka yang serupa dengan dunia semakin hari semakin tidak benar secara moral dan tingkah laku mereka.  Hidup menentang Tuhan --- Banyak orang yang bertoleransi dan kompromi dengan dosa sehingga merusak diri mereka.  Kita harus mereformasi hidup kita, mengubah hidup kita menjadi hidup yang serupa dengan Tuhan ditengah dunia yang jahat.  Dunia ini butuh orang-orang yang memberikan dampak/pengaruh baik bagi mereka, bukan orang-orang yang sama dengan mereka.
Lihat diri kita sekarang? Apakah di dalam diri kita rupa Kristus semakin nyata? Ataukah rupa Dunia yang nyata?
Koreksi diri kita sendiri… bagaimana tingkah laku kita selama ini, apakah sama dengan teman-teman yang non Kristen? Sama-sama mengeluarkan kata-kata kotor, mata yang sama melihat pornografi, hati yang sama yang membenci melayani Tuhan, telinga yang tidak mau mendengar nasehat orang tua, dan kaki yang berat untuk pergi beribadah?
Ingat kita dipanggil untuk mengalami REFORMASI HIDUP … Perubahan hidup itu harus nyata di dalam diri kita dengan mempersembahkan hidup kita kepada Tuhan dan menjadi serupa dengan Tuhan.
Jika anda ingin belajar bahasa Yunani, terlebih dahulu anda harus memiliki font Yunani di dalam PC/Laptop anda untuk dapat membaca tulisan, kalimat, dan kata-kata di dalam konten "Belajar Yunani".
Font Yunani dapat anda download di :

Jika anda ingin belajar Ibrani silahkan download font Ibrani di :