13 Maret 2011

ANALISIS KATA BENDA DALAM BAHASA YUNANI


Penjelasan Umum
Kata benda (noun) merupakan sebuah substantif.  Untuk menganalisa sebuah kata benda dalam bahasa Yunani, terlebih dahulu kita harus mengetahui bahwa satu kata benda Yunani mempunyai unsur gramatikal (tata bahasa) yang terdiri dari Deklensi, Gender, Number, Kasus.  Ketika kita ingin menganalisis kata benda Yunani (menyelidiki pengertian yang lebih dalam dari kata Yunani) maka kita perlu melihat unsure yang membentuk kata benda tersebut.
1.      Deklensi
Dalam gramatikal Yunani kata benda digolongkan ke dalam tiga deklensi, pola perubahan yang membentuk kata benda mengikuti pola perubahan number dan kasus.  Sebagai contoh : ανθρωπος, `manusia', adalah kata benda maskulin berakhiran -ος yang termasuk dalam kelompok deklensi kedua.[1]  Penggolongan kata benda dalam deklensi:
Deklensi

Akhiran kata benda

I

_η, _ης, _ια, _ρα, _(konsonan selain μ)α, _ας

II

_ος (maskulin, feminin atau ganda), _ον

III

_μα, _ηρ, _ωρ, _ων, _ις, _ευς, _υς, _ος (neuter)

Ada juga kata benda yang non-deklensi, tetapi jumlah katanya tidak terlalu banyak.  Kata benda non-deklensi  biasa digunakan untuk nama pribadi seseorang (proper noun). Kata benda non deklensi merupakan kata benda yang tidak mengalami perubahan bentuk kata.
2.      Gender
Dalam gramatikal Yunani terdapat tiga jenis gender yaitu Maskulin, Feminim, dan Neuter.  Gender dalam bahasa Yunani, kadang memiliki kaitan yang sangat erat dengan jenis kelamin.  Dilihat dari pengelompokan gender kata benda berdasarkan deklensinya, kebanyakan kata benda deklensi pertama bergender feminin, kebanyakan kata benda deklensi kedua bergender maskulin, dan kelompok kata benda deklensi ketiga lebih banyak diisi oleh kata-kata bergender neuter. Selain itu terdapat juga beberapa kata benda yang bergender ganda: maskulin/feminin atau maskulin/neuter, meskipun jumlahnya sedikit.[2]
3.      Number
Gramatikal Yunani memiliki dua kategori number, yaitu tunggal (singular) dan jamak (plural).  Dalam sebuah klausa Yunani subjek kalimat dan predikat kalimat selalu sama dalam hal number.  Apabila subjek bernumber tunggal maka predikat akan mengikuti dengan number tunggal.
Dalam beberapa hal terdapat pengecualian.
a.       Khususnya kata benda yang bergender neuter :
10:3 .... και τα προβατα της φωνης αυvτου αvκουει ....
....dan domba-domba mendengarkan suaranya ....”[3]
b.      kata benda tunggal yang bersifat kolektif (secara bersama; secara gabungan) biasanya memiliki predikat kata kerja jamak contohnya οχλος `orang banyak', λαος `bangsa'.
4.      Kasus (Case)
Kasus dalam gramatikal Yunani dibagi dalam  5 kasus yaitu : Nominatif, Vokatif, Akusatif, Genitif dan datif.  Kasus-kasus ini memberikan pengertian yang jelas tentang kedudukan satu kata Yunani dalam sebuah klausa, karena bahasa Yunani tidak seperti bahasa Indonesia yang selalu berpola SPOK (subjek, predikat, objek, keterangan) untuk membentuk sebuah klausa.  Pola bentuk kata Yunani dalam sebuah klausa tidak ditempatkan secara tepat dan beraturan.  Maka untuk memudahkan mencari susunan kata yang tepat untuk membentuk klausa, maka case (kasus) memberikan makna kepada setiap kata benda dalam klausa.  Pengertian beberapa kasus dalam bahasa Yunani :
1.      Case Nominatif
Kasus Nominatif merupakan kasus yang menyatakan subjek pada kata Yunani dalam sebuah klausa.  Selain itu ada beberapa fungsi lain dari nominative :
a.       Menyatakan subjek pada sebuah kata dalam  klausa.
b.      Menyatakan predicate nominative.  Dimana subjek diperbandingkan dengan predikat atau subjek memiliki keadaan yang ditunjukkan oleh predikat.
c.       Menyatakan Aposisi[4].  Dimana nominative menguraikan penjelasan yang lebih detail tentang subjek nominative.
d.      Menyatakan nomina (hanya nama) tanpa aspek kata kerja dalam klausa.
e.       Tujuan langsung dalam klausa, hampir sama seperti fungsi yang terdapat dalam Vokatif.
f.       Berhubungan atau mengenai waktu. Dimana Nominatif mengambil fungsi yang menyatakan tentang waktu.
2.      Case Vokatif
Kasus vokatif digunakan sebagai alamat langsung atau direct address (dari bahasa Latin vocāre `memanggil'), meskipun fungsi ini dapat juga dilakukan dengan kasus nominatif (lihat contoh 19:3 di atas). Kasus vokatif bersama dengan kasus nominatif disebut kasus langsung (direct case). Perbedaan keduanya pada bentuk kata hanya muncul pada kata tunggal, itu pun tidak semuanya, yakni hanya pada kata benda maskulin deklensi kedua tunggal dan pada beberapa kata benda deklensi ketiga tunggal. Kasus-kasus di luar kasus nominatif dan vokatif disebut kasus tak langsung (oblique case).[5]
3.      Case Akusatif
Penggunaan kasus akusatif yang paling umum adalah sebagai obyek langsung bagi kata kerja transitif. Selain itu masih ada sedikitnya tiga fungsi lainnya.
a. Obyek langsung (bagi kata kerja transitif)
b. Obyek ganda (sebuah kata kerja dengan beberapa obyek dalam kasus akusatif)
c. Cara (menyerupai fungsi kata keterangan)
d. Waktu atau ruang (mengenai panjang waktu atau jangkauan ruang)
4.      Case Genitif
Kasus genitif mempunyai fungsi yang sangat luas. Tidak kurang dari sepuluh fungsi ditemukan dalam PB.
a. Kualitas, definisi, deskripsi
b. Bagian
c. Kepemilikan, sumber, asal
d. Aposisi
e. Genitif obyektif
f. Genitif subyektif
g. Perbandingan
h. Nilai atau harga
i. Waktu atau ruang (untuk menyatakan sesuatu terjadi dalam waktu/ruang tersebut)
j. Obyek
5.      Case Datif
Seperti kasus-kasus yang lain, kasus datif juga memiliki berbagai fungsi.
a. Respek (asosiasi, kepemilikan, lingkungan)
b. Obyek tidak langsung
c. Obyek langsung
d. Alat, agen, penyebab atau cara
e. Waktu atau ruang (untuk menyatakan titik waktu atau lokasi tertentu)



Deklensi adalah perubahan ke arah yg lebih kecil, lemah, atau rendah.
[1]http://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=17&res=yoppi
[2] http://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=18&res=yoppi
Klausa “satuan gramatikal yg berupa kelompok kata, sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat dan berpotensi menjadi kalimat”
[4] Ungkapan yg berfungsi menambah atau menjelaskan ungkapan sebelumnya dl kalimat yg bersangkutan.  http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php
[5] http://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=22&res=yoppi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika anda ingin belajar bahasa Yunani, terlebih dahulu anda harus memiliki font Yunani di dalam PC/Laptop anda untuk dapat membaca tulisan, kalimat, dan kata-kata di dalam konten "Belajar Yunani".
Font Yunani dapat anda download di :

Jika anda ingin belajar Ibrani silahkan download font Ibrani di :