27 Maret 2011

Anda digunakan untuk pekerjaan siapa?

Lukas 22:6
"Ia menyetujuinya, dan mulai dari waktu itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus kepada mereka tanpa setahu orang banyak."


Anda digunakan untuk pekerjaan siapa?  Hanya dua gambaran tentang pekerjaan yang ada di dunia ini, pekerjaan yang baik dan pekerjaan yang jahat - tidak ada pekerjaan yang setengah baik dan setengah jahat.  Hanya ada 1 pribadi yang dapat menggunakan kita untuk pekerjaan yang baik yaitu TUHAN.  Hanya ada 1 pribadi yang selalu ingin kita melakukan pekerjaan-pekerjaan yang jahat dan penuh dengan dosa yaitu Iblis. Dalam Lukas 22:3-6, Iblis telah merasuki Yudas dan menggunakan ia untuk pekerjaannya (ay.3).  
    Pekerjaan Iblis selalu bertentangan dengan Allah - karena Iblis memiliki sifat yang selalu ingin memberontak kepada Allah sejak semula.  Lukas mencatat bukti-bukti bahwa Yudas telah bersepakat dengan imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah untuk menyerahkan Yesus.  Yudas mendapatkan uang pelancar tiga puluh keping perak dalam misi penangkapan Yesus tersebut.  Menjadi pertanyaan adalah mengapa Yudas dapat dengan mudah digunakan oleh Iblis untuk melakukan pekerjaannya?  Padahal Yudas adalah orang yang dekat dengan Yesus, Ia adalah salah satu diantara 12 murid Yesus atau rasul, Ia selalu bersama Yesus untuk melayani orang banyak, dan Ia adalah seorang bendahara yang memegang sejumlah kas dalam pelayanan Yesus.  Namun kedekatan Yudas secara fisik tidak selalu menjamin kedekatannya secara rohani dengan Tuhan Yesus.  Yudas tidak sepenuh hati mengasihi Tuhan Yesus dan mengikuti pengajaran Yesus, meskipun ia adalah orang yang dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi rasul.  Yudas adalah salah satu orang yang ingin digunakan Tuhan Yesus dalam pekerjaan pelayanan-Nya, tetapi Yudas tidak mempersiapkan hatinya untuk masuk ke dalam pekerjaan Allah.  Yudas tidak sungguh-sungguh menanggapi panggilan Tuhan tersebut.  Yudas tidak benar-benar mempersiapkan hatinya untuk belajar dari Yesus.  Ketidaksiapan Yudas secara rohani digunakan oleh Iblis untuk mengambil kesempatan dalam diri Yudas.  Akhir yang tragis adalah Yudas mengkhianati Yesus dengan menyerahkan Yesus kepada imam-imam (47-48).  Yudas telah digunakan Iblis untuk melakukan pekerjaannya.  Bahkan Yudas telah menjadi otak dari penangkapan Yesus di taman Getsemani.
     Ini menjadi sebuah kisah yang selalu mengingatkan kita, tidak selalu orang yang kelihatannya dekat secara fisik dengan Tuhan adalah orang yang benar-benar mengasihi Tuhan.  Orang yang benar-benar mengasihi Tuhan adalah orang yang bukan hanya dekat secara fisik, tetapi secara rohani dekat dan intim dengan Allah.  Karena itu perlu kita berjaga-jaga atas hidup kita dan tetap tersadar agar Iblis tidak dapat mengambil kesempatan dalam diri kita.  Allah rindu untuk menggunakan kita di dalam pekerjaan pelayanan-Nya, hanya orang yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhanlah yang akan Tuhan gunakan dalam pelayanan-Nya.

"Kedekatan secara FISIK dengan TUHAN tidak menjamin kedekatan secara ROHANI dengan TUHAN"

26 Maret 2011

Bukankah Ia ini anak Yusuf?

Lukas 4:22
"Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: bukankah Ia ini anak Yusuf?"

Yesus sedang berada di kampung halaman-Nya yaitu Nazaret tempat ia dibesarkan dari sejak kecil-Nya (ay.1).  Pada hari sabat Yesus pergi ke rumah Ibadat dan hari itu Ia diberi kesempatan untuk membaca kitab Yesaya 61:1-2.  Setelah membaca kitab tersebut Yesus mulai mengajar mereka kata-Nya : "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya" (ay. 21).  Yesus menunjuk kepada diri-Nya sebagai Juruselamat yang akan membebaskan manusia dari tawanan dosa.  Namun banyak dari mereka membenarkan kata-kata Yesus dan ada juga yang heran dengan kata-kata-Nya seakan-akan mereka tidak mempercayai kata-kata indah yang disampaikan oleh Yesus.  Sehingga diantara mereka ada yang berkata : bukankah Ia ini anak Yusuf?  Pertanyaan ini menunjuk kepada keberadaan Yesus yang hanyalah anak manusia biasa dari seorang tukang kayu di daerah itu yaitu Yusuf.  Sehingga diantara mereka mungkin tidak mempercayai apa yang Yesus katakan tersebut.  Mereka meragukan bahwa Yesus mampu memberikan kebebasan kepada mereka.  Kadangkala kita sering berpendapat demikian dalam hidup kita kepada kepribadian Yesus.  Kita sering memperlakukan Yesus sebagai anak Yusuf saja atau (dalam bahasa sehari-hari) kita meragukan kuasa Yesus dalam hidup kita dan kadang kita memperlakukan Yesus hanya sebagai manusia biasa yang sebenarnya tidak dapat membebaskan saya dari keterpurukan dan masalah hidup saya?"  Hal ini dapat kita lihat dari cara hidup kita - ketika kita telah malas untuk menyerahkan masalah kita pada Tuhan dalam doa dan memilih untuk menyelesaikannya dengan cara yang lain, maka dengan tidak sadar kita telah meragukan Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat kita.  Ketika kita lebih memilih untuk bersandar kepada kekuatan kita sendiri - tanpa bersandar dan berserah pada-Nya, sebenarnya kita juga sedang meragukan Dia sebagai Tuhan dan dengan demikian kita sama dengan orang-orang di rumah ibadat (Luk.4:22) yang berkata, "bukankah Ia ini anak Yusuf?"
kadang kita meragukan firman Tuhan dalam hidup kita - kita meragukan perkataan Yesus.  Pandangan kita hanya terbatas kepada Yesus sebagai anak Yusuf, padahal Yesus itu adalah TUHAN dan Juruselamat kita.  Segala yang Ia katakan itu ya dan amin, Ia adalah firman yang hidup itu yang datang untuk membebaskan kita dari tawanan dosa-dosa.  Ia mau kita memandang Ia sebagai Tuhan kita satu-satu-Nya dan berserah sepenuhnya kepada Dia.
Ingat, kita harus memandang Yesus bukan hanya sebagai anak Yusuf, tetapi sebagai anak tunggal Allah yang diserahkan kepada dosa untuk menebus kita dari utang dosa kita.

YESUS ANAK YUSUF TETAPI  IA JUGA ADALAH ANAK TUNGGAL ALLAH








Menunggu Waktu Yang Baik

Lukas 4:13
"Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik."

Sebuah pertarungan yang seru terjadi di padang gurun 2000 tahun lalu, ketika Yesus diperhadapkan dengan pencobaan-pencobaan secara manusiawi oleh Iblis ketika Ia hidup dalam dunia ini.  Pertarungan ini dimenangkan oleh Yesus dengan point 3-0 (3 untuk Yesus dan 0 untuk Iblis), sebab iblis tidak mampu menembus pertahanan Yesus untuk membuat ia tergoda dan jatuh dalam dosa.  Namun Lukas mencatat kalimat yang menarik diakhir pasal 10:13, "...menunggu waktu yang baik."  Dalam terjemahan lain mengatakan, "Sesudah itu iblis berhenti mencobai Yesus dengan berbagai cara dan menunggu sampai ada kesempatan yang lebih baik."  Iblis tidak pernah mengatakan kata "menyerah" kepada Yesus atau mengangkat bendera putih sebagai tanda menyerah kepada Tuhan Yesus, walaupun sebenarnya dia telah kalah.  Iblis dikatakan hanya undur sementara waktu untuk mencari cara-cara lain mencobai Tuhan Yesus dan menunggu-nunggu waktu yang tepat untuk menyerang kembali.  Hal yang sama juga dilakukan oleh Iblis kepada setiap orang percaya.  Iblis menunjukkan sikap pantang menyerah untuk terus mencari cara mencobai orang percaya dan membuatnya jatuh dalam dosa, sehingga hidup jauh dari persekutuan dengan Allah.   Jangan senang dahulu jika kita telah menang dalam satu atau dua pencobaan, karena Iblis masih menunggu waktu untuk menyerang kembali.  Karena itu tidak ada kata berhenti untuk berjaga-jaga dari serangan Iblis.  1 Petrus 5:8, "Sadarlah dan berjaga-jagalah lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya."  Iblis selalu bersiap untuk mencari waktu untuk menerkam kita di dalam pencobaan-pencobaan.  Waktu seperti apa yang tepat bagi Iblis untuk menyerang kita? waktu yang tepat buat Iblis untuk menyerang kita adalah waktu dimana kita orang percaya terlelap di dalam kerohanian kita.  Sehingga tidak salah jika Yesus menegur Petrus dan berkata kepadanya di taman getsemani  dalam Matius 26:40, "...Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."  Salah satu cara melawan Iblis dengan pencobaannya adalah membangun benteng relasi hubungan yang intim dengan Tuhan di dalam doa dan praktek hidup dari firman Tuhan.
Ingat jangan sampai kita tertidur atau terlelap sedikit pun, jangan biarkan padam hubungan yang dekat dengan Tuhan.   Tetap jaga hidup kita dari segala serangan Iblis, ketahuilah ia menunggu waktu yang tepat untuk menyerang kita.  Karena itu teman-teman tetaplah sadar dan waspada terhadap serangan-serangan Iblis.  
JANGAN BIARKAN IBLIS 
MEMILIKI WAKTU YANG BAIK UNTUK MENYERANG KITA

25 Maret 2011

Siapakah Sesamaku Manusia?

Lukas 10:27
"Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: 
"Dan siapakah sesamaku manusia?"

Penggalan pertanyaan diatas adalah pertanyaan dari Ahli Taurat kepada Tuhan Yesus.  Tujuan dari pertanyaan ini adalah agar Tuhan Yesus memberikan pandangan-Nya tentang siapakah sesama manusia yang layak untuk dikasihi?  Ahli Taurat dalam cerita ini berusaha untuk mengetahui batasan di dalam memberikan kasih kepada sesama.  Sebab orang Yahudi adalah orang yang hidupnya sirkuler artinya hidupnya adalah pusat dari orang-orang disekitarnya, ia dikelilingi oleh kerabat dekatnya, kemudian keluarga, semua keturunan orang Yahudi dan semua orang yang telah ditobatkan dan masuk dalam Yudaisme.  Jadi lingkaran ini ada hubungannya dengan keperntingan diri sendiri dan etnosentrisme.  Lingkaran ini dijaga dengan sangat hati-hati untuk menjamin mereka yang ada dalam lingkaran ini dalam keadaan baik dan menolak untuk memberikan bantuan kepada mereka yang berada di luar lingkaran yang ada ini.  Mereka menganggap orang-orang yang ada dalam lingkaran hidupnya saja yang layak untuk dikasihi, sedangkan di luar dari itu tidak layak (termasuk orang samaria).  Padahal dalam Alkitab KJV terdapat kata "neighbor (=Sesama) memiliki arti timbal balik dengan pengertian kau saudaraku dan aku adalah saudaramu.  Ahli Taurat ini hanya membatasi kasihnya kepada mereka yang ada lingkaran hidupnya dan menganggap orang lain bukan sebagai saudaranya atau sesama manusia.  Sehingga ia bertanya pada Tuhan siapakah sesamaku manusia?, tetapi Tuhan tidak menjawab langsung dan memberikan perumpamaan orang samaria yang baik hati.
Pada akhir cerita Yesus memberikan pertanyaan kepada Ahli taurat ini : "Siapakah diantara ketiga orang ini yang merupakan sesama dari orang yang dirampok?" Jawab Ahli Taurat adalah "orang ketiga."  Yesus berkata : "Pergilah dan Perbuatlah demikian."
Betapa sering kita juga dalam hidup ini bertanya : "siapakah sesamaku manusia?"  Padahal Yesus menyatakan kasih itu tidaklah terbatas pada kalangan kita sendiri, keluarga kita, orang yang kita kenal, atau sesuku saja - tetapi kasih akan sesama itu adalah kasih kepada  semua manusia yang membutuhkan kasih Allah yang ada dalam kita dan tidak membatasi kasih itu.  Kasih akan sesama manusia harus dilandasi oleh kasih akan Allah terhadap diri kita.
Masihkah kita bertanya : "Siapakah sesamaku manusia?"

16 Maret 2011

PEDAGANG JERUK

Pedagang jeruk manis, silahkan coba. Setelah mencicipi jeruk tsb, seorang bapak beli 2 kg. Di perjalanan ia mengambil jeruk & memakannya. Betapa kaget & marah karena jeruk yg dia beli sangat kecut. Dia datang ke penjual sambil marah :”kamu nipu saya, jeruk ini sangat kecut beda dengan yg ditawarkan”..si penjual menjawab dengan tenang “bapak ini baru beli 2 kg saja sudah marah2, saya yg sudah beli 2 kw kecut semuanya saja tidak marah”….. ??
Saat hadapi masalah, kita merasa bahwa masalah kitalah yang paling berat, susah & sedih tapi kalau kita “melihat keluar” masih banyak orang yg lebih menderita & sengsara daripada kita.

Siapakah dewa BAAL itu?

Baal arti dasarnya adalah tuan, dan di dalam keagamaan bisa
 diterjemahkan Tuhan atau tuhan. 

Di hadapan TUHAN Israel, Baal artinya ilah, dewa, berhala d.l.l, nanti kita akan mengerti kenapa disebut begitu. Salah seorang cucu Raja Saul dari anaknya Yonathan diberi nama Meribaal, artinya “perusak berhala”. Dewa Baal adalah bosnya seluruh dewa-dewa (bandingkan dengan Asytoret sebagai bosnya seluruh dewi-dewi). Bangsa Asyur, Babel, sebagian Persia dan lain lain adalah bangsa-bangsa yang mempertuhankan Dewa Baal.

Dan ilah yang satu ini menjadi ilah yang sepanjang sejarah Israel, dari sejak Musa ke Yesus, sepanjang jaman mereka terus menghiasi kehidupan orang yang berseberangan dengan TUHAN.
Baru-baru ini saya bertemu dengan seorang Yahudi di diaspora, ia memakai kalung emas berlogo ikan, itu mengingatkan saya tentang dewa Dagon, dewa ikan laki-laki, dan itu sedikit menginformasikan bahwa memang dewa Baal masih menjadi idola.
Terkadang sebutan Baal hanyalah sebutan kepada seluruh dewa-dewa pada suatu daerah yang ditemui oleh orang Israel, sebab bisa jadi dewa-dewa itu banyak tetapi disebut saja Baal, karena di beberapa tempat di Alkitab Baal sering dituliskan secara jamak (bandingkan antara ELOHIM-jamak dengan EL-tunggal).
Sebelum Taurat dan hukum-hukum Israel diberikan sepertinya mereka ini sudah lebih dulu memiliki hukum-hukum keagamaan, dan ritual-ritual.
Baal dibuatkan mezbah (bait suci), ada patung-patungnya (salah satu contoh yang di atas), ada pakaian-pakaian khusus kepada imam-imamnya, ada banyak hal yang bisa diucapkan, bahkan ada ritual-ritual. Salah satu yang dapat disebut adalah mempersembahkan anak bayi, umumnya dibakar.
Dewa Baal yang jamak itu antara lain (menurut rangkuman Kamus Smith):
1. Baal Berith = Dewa Perjanjian
2. Baal Zebub, atau Beelzebull = Dewa Lalat
3. Baal Peor = Tu(h)an permulaan
4. Baal Gad = Dewa Keberuntungan
5. Baal Haamon = Dewa Kesejahteraan
6. Baal Meon = Dewa Rumah
7. Baal Zephron = Dewa Utara
dan lain lain…
Jadi kalau ada orang yang ingin mendapatkan harta dan selalu beruntuk maka ia akan menyembah Dewa Haaman atau Dewa Gad, jika ada yang mau memasuki rumah baru maka mereka akan menyembah Dewa Meon, dan seterusnya dan sebaliknya. Artinya dewa-dewa itu berdiri sendiri, tidak esa.
Itu dapat kita lihat ketika seorang Raja Israel berperang kepada umat Baal ini. Ketika umat Baal ini dikalahkan di pegunungan mereka berkata: “Mari kita serang Israel di lembah, mungkin Israel menyembah Dewa Gunung”.
Atau ada juga suku-suku tertentu yang dilawan Yosua yang berkata : “Dewanya Israel hebat di gurun, tetapi belum tentu di air”. Mereka cenderung memandang TUHAN ISRAEL dengan kacamata dewa-dewa mereka, dan itu juga sering terjadi sampai sekarang, orang-orang yang tidak mengenal YESUS cenderung memandang YESUS dari sudut pandang allahnya masing-masing.
Bangsa Israel bukannya tidak diberi kesaksian oleh TUHAN, baik dari Mesir sampai mereka tinggal di Tanah Perjanjian, bahwa EL yang di gurun adalah EL yang di laut, EL yang di gunung adalah EL yang di lembah, EL yang menghukum adalah EL yang mengasihi, EL yang memberkati adalah EL yang kudus…. EL adalah ELOHIM Yang ESA, sangat bertolak belakang dengan Baal.
Dan dapat kita sebut perbedaan mencolok lainnya adalah ketika Bait Suci dibangun oleh Salomo di Yerusalem. Di Bait Suci ini tidak ada satupun patung dari sesembahan Israel ditempatkan, bandingkan dengan bait-bait Baal yang selalu menempatkan jenis-jenis Baal yang bersesuaian dengan peranannya. Kehadiran TUHAN disimbolkan dengan Bait Suci itu, sebagai tempat peribadatan semata.
Hanya satu yang dapat kita sebut kenapa Dewa-dewa ini begitu kental dengan Israel dan sangat tidak sanggup mereka hanguskan adalah karena Dewa-dewa ini terlihat dengan mata, sementara TUHAN tidak terlihat, IA dapat dilihat dengan mata rohani, sementara dewa-dewa dapat dilihat dengan mata jasmani.
Apa yang dapat dilihat mata telanjang lebih cepat diraih ketimbang apa yang dapat dilihat mata rohani kita.
Seorang Nabi terkenal, Nabi Elia, sebagai simbol dari penghukuman oleh TUHAN atas Baal dapat mengingatkan kita bagaimana dewa Baal hanya dewa bisu yang tidak berkuasa.
Seorang Nabi lain, Daniel juga bisa mengingatkan kita tentang pola kesombongan penyembah dewa Baal, seorang raja meneriaki Daniel begini: “Dewa mana yang sanggup menolong engkau Daniel?”, ia mengucapkan itu ketika Daniel dihukum dengan cara di bakar di Babel. Dan api itu sendiri meski sangat panas tidak dapat menghanguskan tubuh nabi itu, karena TUHAN Yang Perkasa melindungi mereka.
Dewa Baal, meski lemah dan tak berdaya di hadapan TUHAN, tetapi oleh mata jasmaniah disenangi dan disembah, dan bukan tanpa alasan itu disembah, bicara teori dan ritual mereka hebat dan perkasa, bayangkan beberapa kekaisaran kuno mendewakan Baal dan berhasil menghancurkan Israel dimana TUHAN memilihnya sebagai umat.”[1]

PERBEDAAN ANTARA MEMBACA SEKILAS DAN MEMAHAMI FIRMAN TUHAN

Ada perbedaan besar antara mempelajari firman Tuhan dengan penuh ketekunan dan hanya membaca sekilas tanpa merenungkan isinya.
Pada suatu Minggu pagi, pendeta muda ini berdiri di mimbar berkata kepada jemaatnya bahwa ia tidak percaya mempelajari Alkitab itu sangatlah penting. Ia mengatakan bahwa yang perlu ia lakukan hanyalah berdoa sebelum ibadah dan tidak terlalu memikirkan topik yang akan dikhotbahkan pada hari itu. Ia menjelaskan bahwa ia hanya akan mengkhotbahkan ayat apa pun yang ditemukannya dalam Alkitab, lalu menaati apa pun yang dibacanya, meskipun hal itu tidak masuk akal baginya. Lalu, dengan mata tertutup dan jemaat gelisah menyaksikannya, ia membuka Alkitab. Ayat pertama yang ditunjuk oleh jarinya adalah, “…. lalu pergi dari situ dan menggantung diri” (Mat. 27:5)
Pendeta itu berkata kepada jemaatnya dengan sedikit gugup sekarang, Ketika ia membuka lagi Alkitabnya secara acak dan jarinya menunjuk ke satu ayat, pendeta ini mulai berkeringat dingin ketika membaca ayat yang telah dijanjikan untuk ditaatinya termasuk ayat pertama yang telah dibacanya. Ayat kedua yang ditunjuk jarinya adalah Lukas 10:37, “Kata Yesus kepadanya: ‘Pergilah, dan perbuatlah demikian!’”
*) Disadur dari Steven Broooks/Working With Angels/Penerbit ANDI
Sumber: Renugan Pagi, Februari 2010

14 Maret 2011

BELAJAR UNTUK MENGETAHUI KATA BENDA DAN KATA KERJA


Contoh kalimat :
oJ Qeoς krivnei eJkaston neanian.
Untuk mengetahui yang mana kata benda, kita harus melihat kata yang disertai dengan kata sandang dalam satu kalimat, dalam kalimat diatas kata yang disertai oleh kata sandang “oJ”adalah kata “Qeoς”.  Berarti kita telah mendapatkan satu kata benda yaitu “Qeoς”.  Tetapi dalam kalimat diatas masih terdapat kata benda lain yang tidak disertai oleh kata sandang yaitu kata “eJkaston dan neanian”.  Lalu bagaimana kita dapat mengetahuinya satu kata benda yang tidak diikuti oleh kata sandang? Kita dapat mengetahuinya dari akhiran kata benda tersebut.  Rumusnya seperti ini : pada umumnya akhiran dari kata benda sama dengan kata sandang.  Jadi jika kita menemukan satu kata yang akhirannya sama dengan salah satu kata sandang (Maskulin, Feminim atau Neuter) maka itu merupakan kata benda.  Contohnya : kata “neanian” akhirannya adalah “- an” dan ini sama dengan kata sandang feminim akusatif tunggal “tan”  sedangkan kata “eJkaston”  memiliki akhiran “ton” dan ini merupakan kata sandang maskulin akusatif tunggal.  Dengan demikian dalam kalimat diatas terdapat tiga kata benda.  
Sedangkan untuk mengetahui kata kerja kita hanya perlu melihat awalan dan akhiran dari satu kata dalam kalimat, jika kata itu memiliki akhiran yang tidak ada dalam kata sandang – maka kemungkinan besar itu adalah kata kerja.  Jika pada awal kata terdapat huruf “ej” maka kemungkinan besar itu juga adalah kata kerja.   Jadi kata kerja dalam kalimat diatas adalah kata “krivnei” ini adalah kata kerja bentuk present indikatif aktif orang ketiga, dari kata dasar “krinw”.

Kegagalan

Kegagalan sebenarnya adalah realitas hidup yang pasti dialami setiap orang yang ingin berjuang.  Sangat jarang, bahkan tidak ada orang yang berhasil tanpa melewati serangkaian kegagalan lebih dahulu.  Dalam sebuah acara yang disiarkan oleh salah satu stasiun televisi olahraga yaitu ESPN, seorang pemain basket mengisahkan perjalanan hidupnya di dunia olahraga.  “Lebih dari 3000 kali saya diberi kepercayaan untuk melepaskan tembakkan ke jaring lawan, namun saya gagal melakukannya.  Saya diberi 26 kali kepercayaan untuk melakukan tembakkan terakhir yang menentukan pada saat pertandingan final, dan saya juga gagal.  Saya juga pernah menyebabkan tim saya, Chicago Bulls, mengalami lebih dari 300 kali kekalahan.  Meski demikian saya masih saja dijuluki sebagai pemain basket terbaik di sepanjang masa.” Ternyata Michael Jordan, pebasket sehebat iru pernah mengalami kegagalan yang begitu banyak.  Kegagalan bukan alasan untuk kitaberhenti untuk mencoba dan mencoba.  Perjuangan untuk melawan dosa dan kuasa Iblis adalah perjuangan yang terus-menerus harus kita lakukan selama kita hidup.  Kegagalan harusnya membuat kita lebih lagi bersandar kepada TUHAN.

KATA SANDANG FEMINIM


Kata sandang terdiri dari tiga kelamin yaitu Maskulin, Feminim dan Neuter.  Kali ini adalah bentuk kata sandang feminim:

Tunggal
Jamak
Nominatif
hJ
aiJ
Akusatif
thn
taς
Genitif
thς
twn
Datif
th/
taiς

Secara umum ketika kita membaca Alkitab dalam bahasa Yunani kita akan melihat berbagai macam kata sandang dan jika kita menemukan kata sandang yang berbentuk seperti di atas yang mendahului atu kata, maka kata tersebut merupakan kata benda berkelamin feminim.  Kata sandang juga memberikan kemudahan dalam menganalisis kata benda.  Jika kata sandangnya berbentuk “hJ” berarti kata tersebut berkasus nominatif, tunggal, feminim,  dari deklensi – 1 (karena sebagian besar kelamin feminim terdapat di deklensi -1).
Contoh kalimat : hJ ajrgh tou Qeou
Kata sandang “hJ” menunjukkan bahwa kata “ajrgh” adalah kata feminim, bentuk nominative, tunggal dari deklensi 1.  Sedangkan “tou” merupakan kata sandang bentuk genitif yang menjelaskan bahwa kata “Qeou” adalah kata berkelamin maskulin, tunggal, deklensi – 2.  Perlu diketahui bahwa kata sandang selalu mengikuti jenis kata bendanya.  Sangat bermanfaat untuk mengetahui kata sandang.

KATA SANDANG

Dalam bahasa Yunani terdapat bentuk kata sandang.  Kata sandang ini biasanya menyertai  satu kata dalam bahasa Yunani untuk menunjukkan bahwa kata tersebut dalam bentuk subjek, objek, kata kepemilikan atau kata keterangan.  Kata sandang terdiri dari tiga kelamin yaitu Maskulin, Feminim dan Neuter.  Dalam penulisannya kata sandang harus selalu sesuai dengan kata benda yang disertainya dalam hal kelamin, Jumlah dan Kasus.

KATA SANDANG MASKULIN


Kasus
Tunggal
Jamak
Nominatif       

oJ
oiJ
Akusatif         

tovvvn
touς
Genitif            

tou
twn
Datif               

tw/
toiς

Contohnya : oJ ojikoς tou ajnqrwpou (artinya : Rumah orang itu)
Kata sandang “oJ” menunjukkan bahwa kata “ojikoς” merupakan subjek dari kalimat dan “tou” merupakan kasus genitif yang menunjukkan bahwa kata “ajnqrwpou” merupakan objek kalimat.  Dan bentuk kalimat ini adalah tunggal, maka digunakan kata sandang yang tunggal.

13 Maret 2011

ANALISIS KATA BENDA DALAM BAHASA YUNANI


Penjelasan Umum
Kata benda (noun) merupakan sebuah substantif.  Untuk menganalisa sebuah kata benda dalam bahasa Yunani, terlebih dahulu kita harus mengetahui bahwa satu kata benda Yunani mempunyai unsur gramatikal (tata bahasa) yang terdiri dari Deklensi, Gender, Number, Kasus.  Ketika kita ingin menganalisis kata benda Yunani (menyelidiki pengertian yang lebih dalam dari kata Yunani) maka kita perlu melihat unsure yang membentuk kata benda tersebut.
1.      Deklensi
Dalam gramatikal Yunani kata benda digolongkan ke dalam tiga deklensi, pola perubahan yang membentuk kata benda mengikuti pola perubahan number dan kasus.  Sebagai contoh : ανθρωπος, `manusia', adalah kata benda maskulin berakhiran -ος yang termasuk dalam kelompok deklensi kedua.[1]  Penggolongan kata benda dalam deklensi:
Deklensi

Akhiran kata benda

I

_η, _ης, _ια, _ρα, _(konsonan selain μ)α, _ας

II

_ος (maskulin, feminin atau ganda), _ον

III

_μα, _ηρ, _ωρ, _ων, _ις, _ευς, _υς, _ος (neuter)

Ada juga kata benda yang non-deklensi, tetapi jumlah katanya tidak terlalu banyak.  Kata benda non-deklensi  biasa digunakan untuk nama pribadi seseorang (proper noun). Kata benda non deklensi merupakan kata benda yang tidak mengalami perubahan bentuk kata.
2.      Gender
Dalam gramatikal Yunani terdapat tiga jenis gender yaitu Maskulin, Feminim, dan Neuter.  Gender dalam bahasa Yunani, kadang memiliki kaitan yang sangat erat dengan jenis kelamin.  Dilihat dari pengelompokan gender kata benda berdasarkan deklensinya, kebanyakan kata benda deklensi pertama bergender feminin, kebanyakan kata benda deklensi kedua bergender maskulin, dan kelompok kata benda deklensi ketiga lebih banyak diisi oleh kata-kata bergender neuter. Selain itu terdapat juga beberapa kata benda yang bergender ganda: maskulin/feminin atau maskulin/neuter, meskipun jumlahnya sedikit.[2]
3.      Number
Gramatikal Yunani memiliki dua kategori number, yaitu tunggal (singular) dan jamak (plural).  Dalam sebuah klausa Yunani subjek kalimat dan predikat kalimat selalu sama dalam hal number.  Apabila subjek bernumber tunggal maka predikat akan mengikuti dengan number tunggal.
Dalam beberapa hal terdapat pengecualian.
a.       Khususnya kata benda yang bergender neuter :
10:3 .... και τα προβατα της φωνης αυvτου αvκουει ....
....dan domba-domba mendengarkan suaranya ....”[3]
b.      kata benda tunggal yang bersifat kolektif (secara bersama; secara gabungan) biasanya memiliki predikat kata kerja jamak contohnya οχλος `orang banyak', λαος `bangsa'.
4.      Kasus (Case)
Kasus dalam gramatikal Yunani dibagi dalam  5 kasus yaitu : Nominatif, Vokatif, Akusatif, Genitif dan datif.  Kasus-kasus ini memberikan pengertian yang jelas tentang kedudukan satu kata Yunani dalam sebuah klausa, karena bahasa Yunani tidak seperti bahasa Indonesia yang selalu berpola SPOK (subjek, predikat, objek, keterangan) untuk membentuk sebuah klausa.  Pola bentuk kata Yunani dalam sebuah klausa tidak ditempatkan secara tepat dan beraturan.  Maka untuk memudahkan mencari susunan kata yang tepat untuk membentuk klausa, maka case (kasus) memberikan makna kepada setiap kata benda dalam klausa.  Pengertian beberapa kasus dalam bahasa Yunani :
1.      Case Nominatif
Kasus Nominatif merupakan kasus yang menyatakan subjek pada kata Yunani dalam sebuah klausa.  Selain itu ada beberapa fungsi lain dari nominative :
a.       Menyatakan subjek pada sebuah kata dalam  klausa.
b.      Menyatakan predicate nominative.  Dimana subjek diperbandingkan dengan predikat atau subjek memiliki keadaan yang ditunjukkan oleh predikat.
c.       Menyatakan Aposisi[4].  Dimana nominative menguraikan penjelasan yang lebih detail tentang subjek nominative.
d.      Menyatakan nomina (hanya nama) tanpa aspek kata kerja dalam klausa.
e.       Tujuan langsung dalam klausa, hampir sama seperti fungsi yang terdapat dalam Vokatif.
f.       Berhubungan atau mengenai waktu. Dimana Nominatif mengambil fungsi yang menyatakan tentang waktu.
2.      Case Vokatif
Kasus vokatif digunakan sebagai alamat langsung atau direct address (dari bahasa Latin vocāre `memanggil'), meskipun fungsi ini dapat juga dilakukan dengan kasus nominatif (lihat contoh 19:3 di atas). Kasus vokatif bersama dengan kasus nominatif disebut kasus langsung (direct case). Perbedaan keduanya pada bentuk kata hanya muncul pada kata tunggal, itu pun tidak semuanya, yakni hanya pada kata benda maskulin deklensi kedua tunggal dan pada beberapa kata benda deklensi ketiga tunggal. Kasus-kasus di luar kasus nominatif dan vokatif disebut kasus tak langsung (oblique case).[5]
3.      Case Akusatif
Penggunaan kasus akusatif yang paling umum adalah sebagai obyek langsung bagi kata kerja transitif. Selain itu masih ada sedikitnya tiga fungsi lainnya.
a. Obyek langsung (bagi kata kerja transitif)
b. Obyek ganda (sebuah kata kerja dengan beberapa obyek dalam kasus akusatif)
c. Cara (menyerupai fungsi kata keterangan)
d. Waktu atau ruang (mengenai panjang waktu atau jangkauan ruang)
4.      Case Genitif
Kasus genitif mempunyai fungsi yang sangat luas. Tidak kurang dari sepuluh fungsi ditemukan dalam PB.
a. Kualitas, definisi, deskripsi
b. Bagian
c. Kepemilikan, sumber, asal
d. Aposisi
e. Genitif obyektif
f. Genitif subyektif
g. Perbandingan
h. Nilai atau harga
i. Waktu atau ruang (untuk menyatakan sesuatu terjadi dalam waktu/ruang tersebut)
j. Obyek
5.      Case Datif
Seperti kasus-kasus yang lain, kasus datif juga memiliki berbagai fungsi.
a. Respek (asosiasi, kepemilikan, lingkungan)
b. Obyek tidak langsung
c. Obyek langsung
d. Alat, agen, penyebab atau cara
e. Waktu atau ruang (untuk menyatakan titik waktu atau lokasi tertentu)



Deklensi adalah perubahan ke arah yg lebih kecil, lemah, atau rendah.
[1]http://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=17&res=yoppi
[2] http://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=18&res=yoppi
Klausa “satuan gramatikal yg berupa kelompok kata, sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat dan berpotensi menjadi kalimat”
[4] Ungkapan yg berfungsi menambah atau menjelaskan ungkapan sebelumnya dl kalimat yg bersangkutan.  http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php
[5] http://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=22&res=yoppi
Jika anda ingin belajar bahasa Yunani, terlebih dahulu anda harus memiliki font Yunani di dalam PC/Laptop anda untuk dapat membaca tulisan, kalimat, dan kata-kata di dalam konten "Belajar Yunani".
Font Yunani dapat anda download di :

Jika anda ingin belajar Ibrani silahkan download font Ibrani di :