31 Maret 2012

KISAH KAIN MEMBANGUNAN KOTA 'HENOKH'


Henokh merupakan keturunan pertama dari Kain.  Jika kita membaca  Kejadian 4:17, “Kain bersetubuh dengan isterinya dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Henokh; kemudian Kain mendirikan suatu kota dan dinamaninya kota itu Henokh, menurut nama anaknya.”


Nama Henokh juga terdapat dari garis keturunan ketujuh Set, sebagai seorang yang layak diteladani kehidupan rohaninya bersama Tuhan.  Akan tetapi tidak demikian dengan Henokh dari garis keturunan Kain.  Henokh adalah orang yang tidak saleh dan menjadi milik dunia.

Henok merupakan anak laki-laki pertama yang dianugerahkan Tuhan kepada Kain dan buah dari humanisme.  Henokh berarti ‘dedikasi’, ‘prakarsa’, ‘guru’.  Jika kita lihat Kain memberikan nama Henokh kepada kota yang telah dibangunnya.  Kain sebagai orang tua telah melakukan kesalahan dengan meninggalkan Tuhan.  Sebagai seorang ayah, Kain berusaha untuk memamerkan kekuatannya dalam membangun kota dan menamakan kota tersebut berdasarkan nama anaknya.  Dengan nama Henokh, Kain coba untuk menyatakan dedikasi yang tinggi terhadap kemampuan dirinya tanpa pertolongan Allah.  Kain dan anaknya memulai kehidupan yang jauh dari Tuhan, membangun kota tanpa mengandalkan Tuhan, dan membesarkan anaknya tanpa pengenalan akan Tuhan.

Kota dalam bahasa Ibrani berarti ‘ir’, kata ‘ir’ termasuk dalam golongan kata ‘feminim’ sehingga tak jarang dalam bahasa Indonesia kita sebut ‘ibu kota’ dan tidak ada ‘bapak kota’.  Membangun sebuah kota menunjukkan tujuan untuk membangun sebuah masyarakat dan komunitas sosial.  Sebuah kota seperti seorang ibu di mana anak-anaknya mengharapkan perlindungan, kedamaian dan memperoleh keamanan.  Kemungkinan besar Kain pun membangun kota dengan tujuan tersebut, yaitu untuk memberikan rasa aman, kedamaian, kesejahteraan kepada keturunannya.  Tetapi hal itu tidak didapatkan dalam kota ‘Henokh’ sebab mereka tidak melibatkan Tuhan sebagai sumber kebenaran dan kebaikan di dalam pembangunannya.
Dalam KJV, ‘…and called the name of the city, after the name of his son, Enoch.”  Kain telah memanggil dan memberi nama kota tersebut ‘Henokh’.  Hal tersebut untuk menyatakan sebuah ‘dedikasi’, ‘prakarsa’ dirinya yang humanisme, serta sebuah harapan akan suatu kota yang berdedikasi dalam keadailan, kesejahteraan dan keamanan terhadap semua penduduknya.  Tetapi hal itu tidak terjadi dalam kehidupan mereka dan malahan kota tersebut menjadi kota yang berdedikasi besar untuk perbuatan dosa, kejahatan, pembunuhan, korupsi, kecurangan dan lain-lain.  Kain dengan ‘dedikasinya yang tinggi’ tidak akan pernah mampu menyaingi TUHAN dalam mebangun kehidupan yang sejahtera.

Bagaimana dengan kehidupan anda?
Apakah anda membangun sesuatu atau memulai sesuatu dengan atau tanpa Tuhan?
Apakah anda mendedikasikan keberhasilan anda untuk TUHAN atau diri anda sendiri?
Mari belajar dari kesalahan kehidupan KAIN dan memperbaiki kehidupan kita menjadi lebih baik lagi.


Sumber : Penulis (Frengky Baganu) dan Abraham Park ‘Silsilah Kotab Kejadian’ (69).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika anda ingin belajar bahasa Yunani, terlebih dahulu anda harus memiliki font Yunani di dalam PC/Laptop anda untuk dapat membaca tulisan, kalimat, dan kata-kata di dalam konten "Belajar Yunani".
Font Yunani dapat anda download di :

Jika anda ingin belajar Ibrani silahkan download font Ibrani di :