18 Maret 2012

PEMBUNUHAN BERENCANA OLEH KAIN



Kejadian 4:1-16 Menceritakan tentang tindakan Kain yang melakukan pembunuhan kepada Habel adiknya.  Pembunuhan yang dilakukan oleh Kain adalah pembunuhan yang telah ia rencanakan dengan baik.  Ayat 8, “Kata Kain kepada Habel, adiknya: “Marilah kita pergi ke padang.” Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu lalu membunuh dia.”  Kain mengajak Habel untuk pergi ke padang dan Kain memukul dan membunuh Habel.  Asumsi dasar dari ayat 8 adalah Kain telah merencanakan pembunuhan terhadap adiknya.
Kain dan Habel tumbuh bersama-sama dan mereka hidup dalam pengajaran iman yang diajarkan oleh Adam dan Hawa.  Tetapi dalam perjalanan iman mereka bersama Tuhan, Kain telah kehilangan imannya kepada Tuhan.  Hal ini terbukti dari sikap mereka berdua dalam beribadah kepada TUHAN.  Habel mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, sedangkan Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanahnya kepada Tuhan.  Pdt. Abraham Park dalam buku “Silsilah di kitab Kejadian” mengatakan, “Habel memiliki iman kepada Allah, maka dengan kesungguhan hati dia mempersembahkan hasil pertamanya, yaitu miliknya yang paling berharga.  Akan tetapi, pada korban persembahan Kain tidak disebutkan kata “sulung (Kej. 4:3-5).  Allah selalu menguduskan hasil pertama dan anak laki-laki pertama sebagai milik-Nya.  Akan tetapi, pada korban persembahan Kain tidak disebutkan kata “sulung.”  Karena hal itu, maka TUHAN tidak mengindahkan korban persembahan Kain sedangkan korban persembahan Habel di terima oleh TUHAN.   Dengan demikian TUHAN menegur secara langsung sikap Kain melalui korban persembahan yang tidak diterima oleh TUHAN.  Tetapi bukannya memperbaiki sikapnya yang salah, hati Kain malah menjadi panas dan mukanya muram (ayat 5),  dosa telah menguasai hatinya.  Ayat 7, “…dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.”  Kain tidak mampu mengalahkan godaan dari dosa dan dengan diam-diam merencanakan untuk membunuh saudaranya sendiri.
Kisah pembunuhan Kain mengajarkan kepada kita bahwa dosa membawa kehancuran dalam kehidupan kita.  Bahkan hati yang dikuasai oleh dosa dapat menuntun kita untuk membunuh saudara sendiri.  Tuhan sebenarnya tidak tinggal diam dengan keadaan Kain pada waktu itu.  Tetapi Tuhan sudah memberikan teguran dan nasehat kepada Kain untuk memperbaiki sikapnya dan meneladani adiknya.  Namun, Kain tidak mengindahkan teguran itu dan jatuh di dalam dosa pembunuhan.
Bagaimana dengan kehidupan kita?  Anda mungkin tidak melakukan dosa pembunuhan.  Tetapi dosa akan selalu menjadi penghalang dan penghancur hubungan kita dengan Tuhan (Yesaya 59).  Oleh karena itu, kita perlu untuk terus menjaga kehidupan kita, menguji hati kita dan bertobat ketika menyadari kesalahan kita.  Ketika Tuhan menegur kita, mari dengan rendah hati kita memperbaiki kehidupan kita.  Dosa jika tidak cepat diatasi, maka dosa itu akan terus merambat dan merusak sendi-sendi kehidupan rohani dan jasmani kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika anda ingin belajar bahasa Yunani, terlebih dahulu anda harus memiliki font Yunani di dalam PC/Laptop anda untuk dapat membaca tulisan, kalimat, dan kata-kata di dalam konten "Belajar Yunani".
Font Yunani dapat anda download di :

Jika anda ingin belajar Ibrani silahkan download font Ibrani di :