MENGHADAPI MASA DEPAN BUKAN DENGAN KEKUATIRAN

Matius 6:33

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Kekuatiran sudah jelas dialami oleh setiap orang.  Siapapun pasti selalu dan pernah mengalaminya.

Kekuatiran memiliki dampak positif dalam diri kita, sebagai bentuk keprihatinan/perhatian atas sesuatu yang akan terjadi.  Misalkan saja ketika anda hendak melakukan perjalanan dan cuaca sedang mendung, maka anda memiliki kekuatiran bahwa anda akan kehujanan saat melakukan perjalanan.  Oleh karena itu anda pun akan membawa payung atau jas hujan untuk menjaga diri anda dari hujan yang mungkin akan turun dan mungkin juga tidak. Jadi kemungkinannya masih 50%.  Tetapi karena anda kuatir maka anda berusaha untuk menenangkan diri anda yang kuatir dengan cara menyediakan payung atau jas hujan.

Kekuatiran juga memiliki dampak negatif bagi diri kita.  Hal ini dijelaskan oleh Tuhan dalam Matius 6:25-34.  Yesus memberikan perintah yang negatif yaitu "Janganlah hendaknya kamu kuatir."  Kekuatiran yang dimaksudkan oleh Tuhan adalah kekuatiran yang membuat anda menjadikan Tuhan ditempat kedua di dalam hidup anda.

Kekuatiran yang membuat anda tidak lagi menganggap Tuhan sebagai Bapa yang sanggup memelihara hidup anda.  Kekuatiran yang membuat anda memberikan seluruh kehidupan anda untuk bekerja memenuhi kebutuhan anda tanpa memperdulikan siapa sumber dari kehidupan anda.

Maka itu Yesus mengatakan dalam Matius 6:32, Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.  Semua orang yang tidak mengenal Allah akan memfokuskan hidupnya dalam bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya tanpa memperdulikan hubungan dengan Tuhan.

Sehingga Tuhan mengingatkan kembali agar anda dan saya tidak boleh membiarkan kekuatiran akan kehidupan yang akan datang menguasai hati kita.

Yesus menjelaskan bahwa hubungan anda dan Tuhan adalah hubungan antara Bapa dan anak.  Sehingga dengan jelas Yesus mengatakan "Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?" Bapa sangat mengasihi kita dan Dia lebih mengetahui apa yang kita butuhkan dalam hidup ini.  Sehingga cara yang benar dalam menghadapi masa depan adalah dengan menjadikan Tuhan sebagai Raja dalam hidup kita dan dengan tetap berjalan dalam firman kebenaran-Nya (Yeremia 17:7).