25 September 2011

Genre Nubuatan Zefanya 1


Genre Perjanjian Lama: Corak Ragam Sastra
Nubuatan
            Kitab Zefanya merupakan golongan dari kitab nubuatan, secara garis besar Zefanya menempatkan pembahasan yang lebih banyak tentang kedatangan hari TUHAN atas Yehuda dan seluruh dunia di dalam kitabnya.  Nubuat adalah wahyu yang diturunkan dari Allah kepada para nabi untuk disampaikan kepada manusia.  “Kepentingan penafsiran nubuat bukan saja karena jumlah ayat-ayat yang bersifat nubuat sangat banyak, tetapi juga karena ayat-ayat demikian sulit ditafsir dan sering menimbulkan perdebatan yang sangat sengit.”[1]
Corak Ragam Sastra Nubuatan
            Ada beberapa corak ragam sastra nubuatan antara lain, nubuat bencana, nubuat keselamatan dan ungkapan kecelakaan.  Di antara ketiga corak ragam sastra ini kitab Zefanya 1 termasuk dalam nubuat bencana.  A. A. Sitompul dan Ulrich Beyer mengatakan,
Genre yang paling umum di antara nabi-nabi adalah nubuat bencana.  Dalam bentuk ini, seorang nabi mengumumkan dekatnya bencana dimasa mendatang kepada individu atau bangsa.  Formula bahasa biasanya berisi suatu pesan “Demikianlah firman Tuhan”, suatu nubuat bencana.  “petunjuk tentang situasi” ini menyatakan masalah yang terjadi di masa depan, dan bencana itu datangnya dari TUHAN.  Sebutan “sebab itu” (Ibrani Laken) secara umum menjelaskan bagian dari nubuatan tersebut.[2]

            Dalam Zefanya 1 ada tiga kali perkataan “demikianlah firman TUHAN”, Perkataan itu terdapat dalam Zefanya 1:2,3,10.  Hal ini menunjukkan bahwa pesan dari nubuatan Zefanya adalah nubuat tentang terjadinya bencana atas Yehuda dan seluruh bumi oleh karena dosa.
            Tugas kenabian Zefanya untuk menyampaikan nubuat tentang bencana terdapat dalam Zefanya 1:1, “Firman TUHAN yang datang kepada Zefanya bin Kusyi bin Gedalya bin Amarya bin Hizkia dalam zaman Yosia bin Amon, raja Yehuda.”  Ayat ini juga menguatkan dan menegaskan posisi Zefanya sebagai pemegang otoritas nabi yang diutus oleh TUHAN.  Nubuat yang disampaikan Zefanya merupakan bencana besar yang akan menghampiri bangsa Yehuda dan seluruh bumi.
            Situasi yang terjadi pada masa itu mendorong TUHAN untuk menunjukkan sikap-Nya terhadap Yehuda melalui berita tentang kedatangan hari TUHAN.  Petunjuk tentang situasi yang sedang berlangsung dari kehidupan umat Tuhan diungkapkan Nabi Zefanya di dalam Zefanya 1:4-6.  Situasi yang berlangsung pada waktu itu menunjukkan bahwa bangsa Yehuda telah melakukan penyembahan Baal, penyembahan kepada tentara langit, penyembahan kepada dewa Milkom, dan meminta petunjuk kepada imam-imam dari berhala.
            Nubuat Zefanya tidak sepenuhnya tertuju kepada Yehuda di masa depan, tetapi juga tertuju pada masa depan dari bumi.  Zefanya menuliskan nubuatan tentang masa depan bumi dalam beberapa bagian kitabnya khususnya dalam kitab Zefanya 1 terdapat 4 ayat yaitu Zefanya 1:2-3, 17-18.  Sedangkan nubuat untuk keadaan Yehuda di masa depan Nabi Zefanya menuliskannya pada kitab Zefanya 1:4-6, 7b-13.  Kedua nubuat ini terangkum dalam satu seruan Zefanya, yaitu “hari TUHAN yang sudah dekat”.  Hari TUHAN yang merupakan hari penghukuman dan penyelamatan dari TUHAN akan berlangsung bagi Yehuda pada masa itu dan seluruh bumi pada masa yang akan datang.
Ciri Nubuatan Zefanya 1 Secara Umum
            Zefanya 1 secara umum memiliki ciri nubuat yang berulang-ulang atau pararel.  Hal ini terlihat dari perbandingan ayat-ayat di dalam nubuatan Zefanya dengan nabi-nabi yang lain.  Nubuat tentang dekatnya hari TUHAN dalam kitab Zefanya 1:7, 14 memiliki persamaan yang sangat dekat dengan nubuat yang disampaikan oleh Nabi Yoel dalam Yoel 1:15;2:1;3:14 dan Nabi Yesaya dalam  Yesaya 13:6.  Selain itu nubuat dalam Zefanya 1:15 tentang hari TUHAN sebagai hari kegemasan, hari kegelapan dan kesuraman memiliki kemiripan juga dengan nubuat Yesaya 13:9-10 dan Amos 5:18-20.  Nubuat dalam Zefanya 1:2-3 sangat mirip dengan Yehezkiel 14:17 dan Kejadian 6:7, “Berfirmanlah TUHAN, “Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.”  Nubuat-nubuat ini bersifat pararel dan semua nubuat ini melukiskan tentang bentuk dari hari TUHAN yang akan datang atas bumi.


[1] Hasan Sutanto, Hermeneutik: Prinsip dan Metode Penafsiran Alkitab (Malang: SAAT, 1998), 298.
[2] A. A. sitompul dan Ulrich Beyer, Metode Penafsiran Alkitab (Malang: BPK Gunung Mulia, 1998), 147.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika anda ingin belajar bahasa Yunani, terlebih dahulu anda harus memiliki font Yunani di dalam PC/Laptop anda untuk dapat membaca tulisan, kalimat, dan kata-kata di dalam konten "Belajar Yunani".
Font Yunani dapat anda download di :

Jika anda ingin belajar Ibrani silahkan download font Ibrani di :