08 September 2011

Siasat si Iblis : Membuat manusia meragukan TUHAN.


Siasat si Iblis
Membuat manusia meragukan TUHAN. 
Iblis memiliki karakter yang buruk sekali, salah satu karakter dari si Iblis adalah pendusta.  Yesus menyatakan hal tersebut di dalam Yohanes 8:44, “Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.”
Kita harus mengerti terlebih dahulu karakter Iblis, sehingga kita tahu bagaimana kita harus bertindak melawan dia.  Yesus menyatakan Iblis sebagai :
Pembunuh Manusia.
Tidak hidup dalam kebenaran – di dalam dia tidak ada kebenaran.
Pendusta – bapa dari segala pendusta.  Berasal dari kata Yunani Pseusma, “perkataan dusta, kebohongan.”
Karakter yang ketiga ini yang akan kita bahas hari ini.  Iblis penuh dengan kebohongan/perkataan-perkataan dusta.  Iblis selalu berusaha membuat manusia mempercayai perkataannya/idenya/gagasannya atau pun pikirannya dan meragukan kebaikan-kebaikan Tuhan.
Apa yang Iblis lakukan untuk membuat manusia meragukan Tuhan?
Ada beberapa hal yang akan kita pelajari bersama :
Meragukan Kebenaran dari Firman TUHAN dalam hidup kita.
Iblis selalu berusaha untuk membuat manusia meragukan akan perkataan-perkataan/Firman Tuhan.  Dalam beberapa persitiwa kita bisa melihat bagaimana Iblis berusaha untuk membuat manusia meragukan kebenaran dari Firman Tuhan.  Iblis berusaha memberikan pertanyaan-pertanyaan yang menjebak manusia itu sendiri untuk membenarkan apa yang Iblis katakan dan meragukan apa yang Tuhan katakan.
Kejadian 3:1-5 , Peristiwa jatuhnya manusia ke dalam dosa menjadi pelajaran bagi kita untuk melihat siasat Iblis untuk meragukan Tuhan.
Pada ayat 1, “Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
Salah satu strategi Iblis adalah membalikan fakta dari kebenaran Firman Tuhan, dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang menjebak.  Ia berkata bahwa Tuhan berfirman jika semua pohon dalam taman ini tidak boleh dimakan buanya.  Padahal Allah berfirman dalam Kejadian 2:16-17, “Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."  Sebagian versi bahasa Inggris menerjemahkan kalimat pertama iblis ini dengan “apakah Allah sungguh-sungguh berkata,’...’?” (NIV/RSV)
Iblis berusaha membuat manusia meragukan Firman Tuhan tentang perintah yang pernah Tuhan katakan kepada mereka.  Tujuan Iblis adalah untuk membuat manusia tersebut melihat kembali apakah Tuhan benar-benar berkata demikian atau tidak.  Selain itu untuk mengenal sejauh mana pemahaman Hawa terhadap kebenaran Firman yang Tuhan katakana kepadanya.
Tetapi strategi yang pertama ini sangat efektif, karena ternyata Hawa memiliki pemahaman yang kurang tepat tentang perintah Tuhan tersebut.  Dalam Kejadian 3:2-3, “Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: JANGAN KAMU MAKAN ATAUPUN RABA BUAH ITU, NANTI KAMU MATI."  Hawa tidak mengingat dengan baik apa yang pernah Tuhan perintahkan kepada mereka tentang makan buah pohon-pohonan dalam taman eden.  Tuhan hanya mengatakan, Jika mereka makan buah terebut maka mereka akan mati, tetapi Tuhan tidak pernah berkata Jika mereka makan atau raba mereka akan mati,  Disini terlihat bahwa, Hawa kurang memahami dan menyimpan kebenaran firman Tuhan itu dengan baik.  Sehingga Iblis memiliki celah untuk lebih jauh lagi menipu Hawa dengan kebohongan-kebohongannya.
Kadangkala Iblis akan lebih mudah menyerang kita, ketika kita salah dalam memahami kebenaran firman Tuhan,  Apalagi jika kita tidak pernah membaca Alkitab dan menyimpan perkataan-perkataan Tuhan dalam hati kita, maka kita akan lebih mudah lagi jatuh di dalam dosa. 
Firman Tuhan itu seperti sebuah tameng yang akan menahan serangan panah-panah dusta Iblis dalam hidup kita.  Jika kita benar-benar memahami dengan baik firman Tuhan tersebut, maka Iblis tidak akan mampu menipu kita dan kita tidak akan pernah meragukan kebenaran firman Tuhan.
Iblis tidak berhenti pada strategi yang pertama, Iblis mencoba lagi untuk membuat manusia kembali meragukan Firman Tuhan dengan perkataannya yang ke-2, dalam Kejadian 3:4-5, “Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
Dengan perkataan ini Iblis ingin membuat manusia itu berpikir bahwa Tuhan telah menutupi sesuatu terhadap manusia.  Iblis berusaha menjadikan dirinya lebih benar dari pada Tuhan, dengan mengatakan bahwa, ketika manusia itu memakan buah pohon yang di tengah-tengah taman itu mereka tidak akan mati.  Tuhan sedang berbohong kepada mereka dengan berkata bahwa mereka akan mati ketika mereka makan buah tersebut.  Mengapa Allah berbohong? Menurut Iblis karena Tuhan tidak ingin manusia itu menjadi sama seperti Allah.  Iblis menanamkan pikiran kepada hawa bahwa Allah sedang mempermainkan mereka.  Allah menganggap bahwa manusia itu adalah manusia yang bodoh yang tidak tahu tentang yang baik dan yang jahat.  Jadi supaya manusia tidak mengetahui tentang apa yang baik dan jahat, maka Allah melarang mereka untuk memakan buah tersebut, dengan ancaman jika mereka memakan buah tersebut, mereka akan mati nantinya.
Strategi ini ternyata berhasil, karena pada ayat yang ke 6, “Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.”
Hawa menyetujui pernyataan Iblis dan dengan demikian ia telah meragukan kebenaran dari firman Tuhan.  Hal ini dapat kita lihat ketika Hawa menyatakan bahwa “buah pohon itu baik untuk dimakan”  Padahal Tuhan mengatakan buah itu tidak baik untuk dimakan oleh mereka.  Hal ini menunjukkan bahwa manusia meragukan apa yang Tuhan katakan dan menyetujui apa yang Iblis katakana.  Dengan demikian manusia bukan menjadi seperti Allah, tetapi manjadi sepeti Iblis  yang tidak mempercayai kebenaran firman Tuhan.
Kadangkala Iblis juga menyerang kita dengan hal yang demikian pada masa ini.  Ia berkata, tidak apa-apa kamu tidak membaca Alkitab dan lebih banyak bermain game, membaca komik, dll.  Kamu tidak perlu membaca Alkitab atau pergi ke gereja, itu hal yang sia-sia.  Lebih baik menikmati kesenangan di rumah atau dengan teman-teman.  Ini adalah pikiran-pikiran Iblis dan ketika kita menyetujui hal tersebut, maka kita akan menjadi sama seperti Iblis.  Kita akan jatuh dalam dosa dan mati secara rohani, yaitu dipandang tidak berguna dihadapan Allah/tidak berkenan lagi dihadapan Allah.
Sehingga akan hidup di luar taman eden, atau hidup dalam kutukan atau tidak diberkati Tuhan.  Tetapi jika kita bertobat dan memohon ampun, maka Tuhan akan mengasihi kita dan mengampuni semua kesalahan kita.
Hati-hati sebab Iblis selalu berusaha membuat kita meragukan kebenaran firman Tuhan dengan jalan menipu kita.  1 Timotius 2:14, “Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.” LAI:TB menerjemahkan ayat ini dengan “tergoda”, padahal kata Yunani di ayat ini seharusnya diterjemahkan dengan kata “tertipu” atau “tersesatkan”. Mayoritas versi Inggris juga memakai “tertipu”.  Biarlah kejatuhan Hawa dan Adam memberikan kita pelajaran untuk tidak meragukan kebenaran firman Tuhan, sebab II Tim,3:16 berkata, “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.”
Hal ini juga pernah Iblis lakukan terhadap Yesus didalam Matius 4:3, 6, Iblis mencobai Yesus dengan berkata, “Jika Engkau Anak Allah” Iblis berusaha supaya Yesus menguji kembali firman Tuhan yang Allah Bapa katakan kepada-Nya di dalam Matius 3:17, “lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."  Karena jika Yesus menguji pernyataan Allah Bapa, maka Yesus telah meragukan kebenaran firman Tuhan tersebut.  Tetapi Yesus tidak pernah tertipu oleh dusta Iblis, sehingga Ia menang di dalam pencobaan tersebut dan menunjukkan bahwa Ia percaya pada apa yang Allah Bapa firmankan.
Bagaimana agar tidak tertipu oleh setan :
1.      Renungkanlah firman Tuhan dan bacalah selalu firman Tuhan, agar kita tahu apa yang Tuhan kehendaki dan tidak mudah tertipu oleh godaan Iblis.
2.     Percayalah kepada firman Tuhan sebagai satu-satunya kebenaran yang Mutlak/kebenaran di atas segala sesuatu.  Perisai Iman sebagai tameng untuk menahan serang Iblis.
3.     Lawanlah Iblis dengan kebenaran-kebenaran firman Tuhan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika anda ingin belajar bahasa Yunani, terlebih dahulu anda harus memiliki font Yunani di dalam PC/Laptop anda untuk dapat membaca tulisan, kalimat, dan kata-kata di dalam konten "Belajar Yunani".
Font Yunani dapat anda download di :

Jika anda ingin belajar Ibrani silahkan download font Ibrani di :