25 September 2011

Metafora Zefanya 1:4


Metafora
Ada tiga ayat dalam kitab Zefanya 1 yang berbentuk metaphor ayat-ayat itu antara lain terdapat dalam Zefanya 1:4,12,18.  Ada dua bentuk dari bahasa kiasan pendek metaphor yaitu bentuk antropomorpisme dan antropopatisme.  Zefanya 1:4 melukiskan Allah dengan bentuk antropomorpisme atau “istilah yang digunakan untuk menunjuk bentuk atau organ mausia yang dipakai untuk melukis Allah.”[1]   Zefanya 1:4, “Aku akan mengacungkan tangan-Ku terhadap Yehuda dan terhadap segenap penduduk Yerusalem. Aku akan melenyapkan dari tempat ini sisa-sisa Baal dan nama para imam berhala.  Kalimat “Aku akan mengacungkan tangan-Ku terhadap Yehuda” berasal dari kalimat bahasa Ibrani וְנָטִ֤יתִי יָדִי֙ עַל־יְהוּדָ֔ה transliterasi Wenati’ti yadi al-Yehuda.  Kata kerja וְנָטִ֤יתִי Wenati’ti berasal dari kata dasar Natah.   KJV mengartikan Kalimat וְנָטִ֤יתִי יָדִי֙ Wenati’ti yadi dengan kalimat And I will streatch out My hand yang mempunyai arti “Dan Aku akan mengulurkan atau mengacungkan tangan-Ku”.  Zefanya menggunakan kalimat antropomorpisme “Aku akan mengacungkan tangan-Ku” di dalam kitabnya untuk menggambarkan tindakan Allah atas dosa Yehuda.  Acungan tangan TUHAN dalam ayat ini sebagai tanda bahwa TUHAN sekarang telah menjadi lawan mereka.  Ia yang sebelumnya selalu berpihak kepada Yehuda dan melindungi mereka seperti seorang anak, sekarang telah berbalik menjadi Allah yang murka.  Ia hendak memukul umat-Nya karena perbuatan mereka yang berdosa dengan tujuan agar mereka jera dan bertobat dari perbuatan dosa mereka (Keluaran 15:12; II Raja-raja 21:13;Yesaya 14:26,27).  Ketika Yehuda hidup dalam dosa berarti mereka telah menjadikan Allah seteru mereka (Ratapan 2:17; Yakobus 4:4).
Selain methapor bentuk antropormorpisme ada juga metafora yang berbentuk antropopatisme atau “istilah yang digunakan untuk menunjuk kepada perasaan, kegemaran dan keinginan manusia yang dipakai untuk melukis Allah.”[2]
Zefanya 1:12, “Pada waktu itu Aku akan menggeledah Yerusalem dengan memakai obor dan akan menghukum orang-orang yang telah mengental seperti anggur di atas endapannya dan yang berkata dalam hatinya: TUHAN tidak berbuat baik dan tidak berbuat jahat!”  Kalimat “Aku akan menggeledah” berasal dari bahasa Ibrani אֲחַפֵּ֥שׂ אֶת־יְרוּשָׁלִַ֖ם transliterasi ahapes et-yerusyalim dan dalam KJV mengartikannya dengan kalimat I will search yang berarti “Aku akan mencari”.  Mencari berarti “berusaha mendapatkan (menemukan, memperoleh)”[3], Zefanya menggunakan kiasan methapor bentuk antropopatisme untuk menggambarkan keinginan TUHAN dalam bentuk yang sama dengan tindak manusia, yaitu TUHAN akan menggeledah Yerusalem,  kalimat ini menunjukkan sikap Allah yang serius dalam bertindak dengan mencari semua orang yang telah berbuat dosa di Yerusalem dan di mana pun mereka berada, mereka tidak dapat bersembunyi.
Zefanya 1:18, “Mereka tidak dapat diselamatkan oleh perak atau emas mereka pada hari kegemasan TUHAN, dan seluruh bumi akan dimakan habis oleh api cemburu-Nya; sebab kebinasaan, malah kebinasaan dahsyat diadakan-Nya terhadap segenap penduduk bumi.”  Kalimat yang mengandung antropopatisme adalah “api cemburu-Nya”, dalam hal ini Zefanya hendak menyatakan bahwa TUHAN adalah Allah yang memiliki perasaan cemburu oleh karena umat-Nya Yehuda telah berpaling dari Dia.  Api cemburu yang dirasakan Tuhan mendorong-Nya untuk menghukum segala kejahatan umat-Nya.  “Kecemburuan Allah adalah suatu konsep PL yang lazim dikenal.  Hanya Allah sendiri yang boleh dan harus disembah.  Dan dengan segala gelora semangat kekasih yang terhalangi,  Dia melawan ketidaksetiaan umat-Nya yang berdosa.  Kecemburuan Allah menyatakan ke dalaman kasih-Nya itulah sebabnya bahwa Dia ingin memiliki bagi diri-Nya umat-Nya seutuhnya.”[4]  Namun kecemburuan yang dimiliki oleh Allah tidak bisa disamakan dengan emosi yang ada pada manusia, sebab api cemburu dari Allah digerakan oleh rasa kasih-Nya yang besar kepada umat kesayangan-Nya.


[1] Hasan Sutanto, Hermeneutik: Prinsip dan Metode Penafsiran Alkitab (Malang: SAAT, 1998), 248.
[2] Hasan Sutanto, Hermeneutik: Prinsip dan Metode Penafsiran Alkitab (Malang : SAAT, 1998), 248.
[3] Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pusatbahasa.diknas.go.id. “cari”; diakses 31 Maret 2011; tersedia di http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php
[4] Tafsiran Masa Kini II Ayub-Maleakhi (Jakarta: OMF, 1985), 704.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika anda ingin belajar bahasa Yunani, terlebih dahulu anda harus memiliki font Yunani di dalam PC/Laptop anda untuk dapat membaca tulisan, kalimat, dan kata-kata di dalam konten "Belajar Yunani".
Font Yunani dapat anda download di :

Jika anda ingin belajar Ibrani silahkan download font Ibrani di :