07 September 2011

BERGANTUNG KEPADA TUHAN


MARKUS 9:14-27
BERGANTUNG KEPADA TUHAN
Dalam cerita Alkitab yang kita baca ada seorang ayah dengan anaknya yang sakit.  Anaknya menderita sakit sudah sejak lama.  Anak ini merupakan anak satu-satunya dari ayah ini.  Dan Alkitab menuliskan bahwa anak tersebut mengalami penyakit yang disebabkan oleh roh jahat.  Sehingga ayah ini membawa anaknya kepada murid-murid Yesus untuk bisa disembuhkan dari penyakitnya (Matius 17:16;Lukas 9:40).  Tetapi Murid-murid Yesus tidak dapat menyembuhkan anak tersebut dari penyakitnya.  Sehingga dalam Markus 9:14-15 dikatakan bahwa, banyak orang sedang mengerumuni murid-murid Yesus dan beberapa ahli taurat mempersoalkan sesuatu dengan mereka.  Orang banyak itu sedang mempertanyakan mengapa murid-murid Yesus sudah tidak menyebuhkan orang yang sakit, seperti yang pernah mereka lakukan sebelumnya bersama Yesus.  Kemungkinan murid-murid ini sudah mulai kebingungan sebab mereka tidak mampu menjawab mengapa mereka tidak dapat lagi mengusir setan dari orang sakit.
Selain itu, Yesus sedang tidak bersama-sama dengan mereka, karena Yesus bersama Petrus, Yakobus dan Yohanes sedang pergi ke atas gunung (G. Hermon) untuk berdoa di sana.  Tetapi beberapa saat kemudian Yesus pun turun gunung dan melihat banyak orang yang mengerumuni murid-murid-Nya.  Lalu dengan cepat ayah yang memiliki anak yang sakit itu membawa anaknya kepada Tuhan Yesus untuk disembuhkan dan memberitahukan bahwa murid-murid-Nya tidak dapat menyembuhkan anak itu.

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa murid-murid Yesus tidak dapat menyembuhkan anak tersebut?
Padahal beberapa hari sebelumnya mereka sudah banyak melakukan mujizat, mengusir setan dan penyembuhan kepada orang yang sakit (Markus 6:12-13)?  Mereka sudah diberi kuasa oleh TUHAN (Markus 3:14-15;6:6b-7) untuk memberitakan Injil dan mengusir setan.
Mengapa pada hari itu sepertinya mereka tidak memiliki kuasa untuk mengusir setan dan menyembuhkan satu orang anak saja yang sakit?
Apa yang terjadi dengan murid-murid Yesus?
Pertanyaan itu juga ditanyakan murid-murid kepada Yesus, mengapa mereka tidak mampu mengusir setan? Lalu Yesus berkata “karena kamu kurang percaya” (Matius 17:19-20a).  Dalam bahasa Yunani dikatakan, “Karena kecilnya imanmu.”  Iman mereka terlalu kecil? Apa yang terjadi dengan murid-murid Yesus, padahal mereka hidup dekat dengan TUHAN.  Mereka setia bersama-sama dengan TUHAN, mereka selalu bersama TUHAN kemana-mana untuk memberitakan Injil dan menyebuhkan orang-orang yang sakit. 
Mengapa pada hari itu Yesus berkata demikian kepada murid-Nya sendiri? Karena kecilnya imanmu sehingga kamu tidak dapat mengusir setan itu dari seorang anak?  Berarti pada waktu itu, ketika mereka hendak mengusir setan dan menyembuhkan anak tersebut, murid-murid tidak bergantung sepenuhnya kepada TUHAN.
Walaupun secara fisik mereka hidup dekat dengan Yesus, namun pada waktu itu mereka tidak sungguh-sungguh bergantung pada Yesus. 
Secara khusus TUHAN Yesus mengungkapkan hal tersebut di dalam Markus 9:28-29.  Mereka tidak bergantung kepada TUHAN, karena mereka tidak hidup di dalam doa atau komunikasi yang teratur dengan TUHAN.
Sebuah tafsir Alkitab berkata demikian, “Yang dimaksudkan oleh Yesus bukanlah bahwa roh-roh jahat jenis itu hanya dapat diusir apabila didahului dengan doa.  Sebaliknya dalam ayat ini Yesus menyatakan suatu prinsip: di mana iman kurang, doa pun akan kurang.  Di mana ada banyak doa, yang dilandaskan pada penyerahan sungguh-sungguh kepada Allah dan Firman-Nya, maka kadar iman pun akan semakin besar.  Seandainya para murid secara tetap dan teratur berdoa, seperti yang dilakukan oleh Yesus, maka mereka dapat berhasil menangani kasus tersebut.”
Apakah murid-murid kurang berdoa, sehingga iman mereka begitu kecil dan dikatakan mereka kurang percaya?
Ya.  Tuhan Yesus sendiri yang mengatakannya.  Sudah Jelas, bahwa mereka tidak hidup lagi di dalam doa yang teratur kepada TUHAN.  Kemungkinan besar, karena Yesus naik ke atas gunung dan banyaknya orang yang ingin dilayani, sehingga mereka terlalu sibuk melayani dan lupa untuk berdoa kepada TUHAN. 
Kurangnya komunikasi dengan TUHAN membuat kurangnya iman mereka kepada TUHAN.  Kurangnya kehidupan di dalam doa menunjukkan betapa kurangnya kita bergantung kepada TUHAN.
Karena hidup yang bergantung pada TUHAN dapat dinyatakan dengan senatiasa berdoa.
Murid-murid Yesus bukan orang biasa, mereka adalah 12 rasul TUHAN, tetapi mereka tidak akan dapat melayani orang lain dengan baik, tanpa hidup di dalam doa.
Perenungan dari kisah ini mengajarkan kita, bahwa kuasa TUHAN tidak akan pernah nyata di dalam kehidupan kita tanpa kita bergantung sepenuhnya kepada TUHAN di dalam doa-doa kita.
Jangan sampai kesibukan membuat kita melupakan kehidupan kita di dalam doa kepada TUHAN.  Kesibukan dalam pelayanan, dalam membuka usaha, dan dalam hal-hal yang lain, tidak boleh membuat kita menyepelekan doa.
Doa yang dimaksudkan dalam ayat ini bukan “kegiatan untuk berdoa/mendoakan” “proseukhomai” dalam artian kita berdoa seperti biasa saja yang kita lakukan dalam ibadah-ibadah doa atau pun berdoa makan, tidur, bangun.  Tetapi “berdoa” dalam ayat ini adalah “proseukhe” artinya doa atau tempat berdoa.  Dengan pengertian hubungan yang lebih dekat dan pribadi dengan TUHAN secara tekun/terus menerus tak putus-putusnya setiap hari, hal ini lebih mendekati kepada waktu-waktu kita untuk bersaat teduh (membaca F.T, Memuji TUHAN, berdoa) secara pribadi dengan TUHAN.  Yesus melakukan doa (Hubungan Pribadi dengan TUHAN) tersebut dengan pergi ke bukit untuk berdoa (kegiatannya) dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah (Lukas 6:12).  (BIS) Pada waktu itu Yesus naik ke sebuah bukit untuk berdoa. Di situ Ia berdoa kepada Allah sepanjang malam.  Ketika kita menganggap hubungan dengan Allah begitu penting untuk kita, maka sepanjang hari kita akan selalu ingin bersekutu dengan-Nya.

Bukan hanya rasul-rasul itu yang memiliki kuasa untuk mengusir setan, bukan cuma Hamba Tuhan yang bisa usir setan, tetapi semua orang yang percaya kepada Yesus diberikan kuasa.  Semua orang yang hidupnya bergantung kepada TUHAN, tidak ada yang mustahil baginya (Markus 9:23).  Mengapa demikian, karena kuasa untuk menyembuhkan dan mengusir setan itu berasal dari TUHAN Yesus, bukan kuasa kita.  Kita akan mampu menyatakan kuasa itu, jika hidup kita benar-benar disiplin di dalam hubungan pribadi dengan TUHAN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika anda ingin belajar bahasa Yunani, terlebih dahulu anda harus memiliki font Yunani di dalam PC/Laptop anda untuk dapat membaca tulisan, kalimat, dan kata-kata di dalam konten "Belajar Yunani".
Font Yunani dapat anda download di :

Jika anda ingin belajar Ibrani silahkan download font Ibrani di :