23 Agustus 2011

JANJI YANG MENYEGARKAN

JANJI YANG MENYEGARKAN
Nats       : YOSUA 1:6-9
Ada sebuah artikel yang bercerita demikian Joanie Yoder :
Saat saya masih kecil, Ibu sering membiarkan saya mengaduk-aduk kotak kancingnya ketika saya menjalani proses pemulihan setelah sakit. Saya selalu gembira saat menemukan beberapa kancing tua yang saya kenal, dan mengingat pakaian yang dulunya dihiasi kancing-kancing itu. Saya terutama senang saat Ibu mengambil salah satu kancing tua yang terabaikan itu dan memanfaatkannya lagi.
Sama seperti pengalaman di atas, saat sedih, saya sering membuka-buka Alkitab dan mengingat kembali janji-janji yang saya kenal dan telah menguatkan saya.  Dan saya selalu memperoleh dorongan semangat melalui janji-janji yang sebelumnya tidak saya perhatikan.  Saya teringat pagi yang suram di saat terakhir penderitaan suami saya.  Saya mencari-cari firman Allah untuk mendukung saya menghadapi situasi yang menyakitkan bagi kami.  Janji Allah begitu penting bagi kehidupan Joanie Yoder, ia merasakan kekuatan yang baru ketika merenungkan kembali janji-janji Allah yang Allah ucapkan di dalam Alkitab.  Saya pun demikian percaya bahwa janji Allah sangat-sangat menguatkan saya ketika saya sudah mulai lemah dan putus asa.
Seberapa pentingkah janji Allah ketika kita menjalani kehidupan ini? Sangat-sangat penting - dalam segala situasi yang kita alami baik buruknya keadaan kita janji Allah tidak pernah berubah.  Ada beribu-ribu janji Allah di dalam Alkitab – janji-janji itu seharusnya memberikan kita kesegaran, kekuatan dan rasa aman saat kita menjalani kehidupan yang makin berat ini.
Sudahkah kita mengalami janji-janji Allah dalam kehidupan kita?  mari koreksi diri kita, seharusnya kita bukan menjadi orang Kristen yang hanya tahu ada janji Allah di dalam Alkitab dan hanya melihat janji Allah itu terjadi pada orang lain—tetapi kita harusnya mengalami janji Allah itu di dalam diri kita sendiri.
Saya sangat-sangat PERCAYA bahwa janji Allah itu akan selalu menyegarkan/menguatkan bagi setiap kita yang percaya pada janji-Nya.
Mungkin kita datang ke gereja ini dengan membawa berbagai macam masalah dan beban.  Tetapi saya mau mengatakan satu hal bahwa ada kekuatan, ada kesegaran dan ada rasa aman di dalam perenungan akan Janji –janji TUHAN ketika kita menjalani hidup kita di dunia ini dan ketika kita dalam keadaan yang begitu lemah.
Ada beberapa janji Allah yang sangat menyegarkan dan menguatkan bagi kita orang yang berdosa dalam menjalani kehidupan kita di dunia ini:
1.       JANJI PENYERTAAN TUHAN (Yesaya 41:10)
Dari banyak janji Allah yang ada di dalam Alkitab saya mengambil satu janji yang luar biasa yang TUHAN kerjakan bagi orang-orang percaya, yaitu janji penyertaan Allah.  Yesaya menuliskan sebuah janji penyertaan dari Allah yang tercatat di dalam Yesaya 41:10.  Janji ini berkata, “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu, Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.”  Dalam ayat ini seakan-akan TUHAN ingin menegaskan bahwa janganlah kamu bimbang dan takut sebab aku ini Allahmu, Aku yang akan menolong kamu kemana pun kamu akan pergi.  Aku selalu ada untuk kamu, aku selalu ada menyertai kamu.  Penyertaan merupakan suatu tindakan Allah untuk menunjukkan betapa Ia sangat mengasihi kita dan tidak menginginkan kita merasa takut dan bimbang ketika kita menjalani kehidupan ini.
Ingatkah saudara ketika Yosua sedang memimpin bangsa Israel masuk ke dalam tanah Kanaan.  Tanah Kanaan bukanlah suatu daerah yang kosong, yang tidak berpenghuni, sehingga mereka dapat langsung tinggal di sana dengan aman.  Tetapi tanah Kanaan telah dihuni oleh sejumlah besar bangsa-bangsa lain.  Ada tiga puluh satu raja-raja di sana yang harus mereka kalahkan untuk dapat menduduki Kanaan.  Bukanlah hal yang mudah bagi Yosua untuk memimpin bangsa tersebut menghadapi raja-raja yang berkuasa di Kanaan, namun sebelum mereka masuk ke Kanaan firman Tuhan datang kepada Yosua di dalam Yosua 1:9, “Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi.”  Bagi Yosua kekuatan untuk dapat mengalahkan bangsa-bangsa tersebut ada di dalam janji TUHAN yang menyertai mereka.  Janji penyertaan TUHAN merupakan kekuatan bagi Yosua untuk melangkah maju dan menghadapi setiap bangsa-bangsa di sana.
Seharusnya kita pun demikian, menjadikan janji TUHAN sebagai kekuatan kita untuk terus hidup dan berjuang menghadapi setiap masalah-masalah kita, sebab TUHAN selalu menyertai hidup kita senantiasa.
Sebelum perkataan TUHAN di ayat yang ke-9 ini terlebih dahulu TUHAN mengatakan syarat dari penyertaan TUHAN di dalam ayat ke-7 dan 8, “1:7 Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi.  1:8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.”
Janji penyertaan TUHAN tidak dapat dipisahkan dengan hubungan yang intim antara kita dengan TUHAN.  Janji penyertaan TUHAN akan berlaku apabila kita hidup sesuai dengan seluruh perintah-perintah TUHAN.  Saya percaya bahwa ketika TUHAN menyertai kita, maka perjalanan hidup kita akan terasa ringan walapun banyak tantangan yang akan kita alami kedepannya, tetapi kita tidak kuatir sebab TUHAN ada bersama dengan kita.  Namun jika kita mengharapkan penyertaan TUHAN tanpa hidup benar dihadapan TUHAN, itu hanya harapan yang kosong.  Sebab Allah tidak akan menyertai hidup kita dengan kesuksesan – jika hidup kita tidak bertobat dan taat kepada-Nya.
Demikian juga dengan Yosua, TUHAN tidak memberikan kemenangan padanya ketika ada diantara mereka yang tidak hidup sesuai dengan kehendak TUHAN, maka mereka pun dikalahkan oleh orang-orang dari kota Ai yang tidak terlalu kuat.
Karena itu ketika ada dosa dalam diri kita, jangan biarkan dosa itu tinggal dalam diri kita – tetapi seriuslah ketika menghadapi dosa-dosa kita, karena dosa membuat kita jauh dari TUHAN dan TUHAN mengangkat penyertaan-Nya, perlindungan-Nya atas kita.  Tetapi ketika kita hidup benar, maka kemana pun kita pergi janji TUHAN selalu menyertai kita.
Saudara sekalian kapan anda merasa takut ketika menghadapi hidup ini?  Saudara sekalian kapan anda merasakan kebimbangan ketika menjalani kehidupan ini?  Banyak masalah-masalah dalam hidup ini yang kadang membuat membuat kita takut dan bimbang dalam menjalani hidup ini, bahkan kadang kala kita meragukan penyertaan TUHAN tersebut.  Saya percaya banyak hal yang mungkin selama ini menjadi ketakutan kita.  Tetapi ketahuilah dalam keadaan takut dan kebimbangan TUHAN mengingatkan kita kembali pagi ini tentang janji-Nya.  Ia ingin kita menyadari bahwa ada TUHAN yang besar beserta dengan kita.
Dalam segala keadaan sediakanlah waktu untuk merenungkan kebenaran firman TUHAN.  Sebab ayat-ayat dalam Alkitab ini bukan ditulis oleh manusia dengan akal pikiran mereka, tetapi merupakan sebuah pengilhaman dari Allah Roh Kudus dan saya sangat percaya ketika masalah datang menerpa, maka ayat-ayat firman yang kita baca dan hafalkan akan memberikan kita kesegaran dan pandangan yang lebih positif tentang TUHAN.
Mat. 1:23, "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" --yang berarti: Allah menyertai kita.  Ayat ini merupakan ungkapan yang Allah sendiri nyatakan melalui malaikat-Nya bahwa Allah itu adalah Allah yang Imanuel-Allah yang menyertai. 
Pertanyaannya sejauh mana kita mengenal Allah melalui janji-janji-Nya???ketika kita mengenal Dia dengan baik maka dalam keadaan apapun yang kita alami kita tetap memegang janji Allah tersebut.
Ilustrasi : Saya mendengar tentang seorang wanita yang menyimpan sebuah kotak di dapurnya yang ia sebut Kotak Kekhawatiran. Setiap kali ada sesuatu yang mengganggu pikirannya, ia akan menuliskannya di secarik kertas kemudian menaruhnya di dalam kotak tersebut. Ia memutuskan untuk tidak memikirkan masalah-masalah itu selama mereka masih ada di dalam kotak. Hal ini memampukan ia untuk betul-betul mengesampingkan persoalan-persoalan tersebut dari pikirannya. Ia tahu bahwa berbagai persoalan itu dapat dihadapi di lain waktu.  Kadang kala ia menarik secarik kertas dari dalam kotak itu dan meninjau ulang masalah yang tertulis di situ. Karena tenaganya belum terkuras oleh kekhawatiran, ia pun santai dan mampu mencari pemecahan masalahnya dengan lebih baik. Ada pula persoalan yang ternyata sudah tidak menjadi masalah lagi.
Menuliskan kekhawatiran Anda di atas kertas kemudian menaruhnya di dalam sebuah kotak mungkin bermanfaat, namun betapa jauh lebih baik jika kita meletakkan semua kekhawatiran di tangan Allah. Kekhawatiran merampas sukacita, menguras tenaga, menghambat pertumbuhan rohani kita, dan tidak memuliakan Allah. Marilah meyakini janji-janji Allah dan percaya bahwa Dia akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita. Meletakkan berbagai masalah kita di tangan-Nya jauh lebih baik daripada menaruhnya di dalam sebuah kotak kekhawatiran.
Janji Allah dapat dipercaya dan itu memberikan kekuatan kepada kita, janji itu memberikan kesegaran pada kita yang mungkin telah lama mengalami kebimbangan,kekhawatiran, dan ketakutan. Mari coba kita katakan dalam hati kita ketika kita menghadapi masalah, “TUHAN aku percaya JANJIMU dan aku pegang janji-MU.”
Kej. 39:2, “Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.
2.       JANJI KESELAMATAN TUHAN (Yohanes 14:1-3)
Adakah diantara kita disini yang hidup abadi? Tidak ada, semua orang akan mengalami yang namanya kematian.  Kematian adalah hal yang sangat menakutkan bagi banyak orang.  Bahkan tidak ada seorang pun yang tahu kapan tepatnya dia akan mati, bisa saja hari ini, esok, atau lusa. 
Ilustrasi : Kematian yang tiba-tiba
Di cina ada kisah yang sangat mengharukan. Mungkin bisa dibilang cinta sejati. Zhuang Huagui (26 tahun) berencana menikah pada tanggal 4 Februari 2010, tapi tanggal 28 Januari 2010, calon istrinya Hu Zhao’e meninggal karena ditusuk oleh perampok di rumahnya. Akhirnya pria ini memutuskan untuk tetap mengadakan upacara pernikahan, lalu dilanjutkan dengan upacar penguburan Hu Zhao’e, istrinya.
Tidak ada seorang pun yang tahu kapan ia akan mati.  Mungkin kita hanya bisa merencanakan apa yang akan kita lakukan kedepannya.  Tetapi apa yang akan terjadi di depan tidak ada seorang pun yang mengetahuinya.  Namun yang menjadi masalah bukanlah kematiannya, tetapi dimanakah tempat kita berada setelah kita mati nanti.  Hidup ini hanya satu kali, tidak ada yang namanya reinkarnasi, tidak ada namanya hidup yang berputar-putar, setelah mati kita dilahirkan kembali, karena Alkitab berkata, Ibrani 9:27, “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi.”
Kematian merupakan batas terakhir kehidupan manusia di bumi ini dan setelah itu manusia akan dihakimi dihadapan TUHAN.  Penghakiman TUHAN menentukan di manakah kita akan berada untuk selamanya, di Neraka atau kah di Surga yang kekal?  Bersama Allah menikmati keindahan atau bersama dengan Iblis di dalam kesengsaraan.  Saya percaya setiap kita pun akan memilih untuk hidup besama dengan Allah.  Itulah janji yang Yesus katakan, ketika Ia masih ada di dunia ini sebagai manusia yang menganggung dosa kita.
Ilustrasi : Video Good O Meter
Ayat yang kita baca adalah ayat di mana Yesus sedang berbicara secara khusus dengan murid-murid-Nya.  Pembicaraan yang begitu serius antara seorang Guru dan murid-Nya.  Yohanes menuliskan pasal 14 ini dengan satu kalimat perintah yang negative yang melarang murid-murid untuk gelisah, Yesus berkata janganlah gelisah hatimu.  Mengapa murid-murid gelisah pada waktu itu?  Karena Yesus akan pergi dari mereka dan tidak lagi bersama-sama mereka secara fisik.  Yesus mengetahui bahwa mereka merasakan kegelisahan yang luar biasa, bahkan Yesus pun tahu iman mereka semua pun akan terguncang ketika Yesus pergi meninggalkan mereka untuk menjalani misi penebusan melalui kematian di kayu salib.  Tetapi untuk menenangkan hati mereka Yesus memberikan janji yang menguatkan mereka, Yesus berjanji bahwa Ia akan menyediakan tempat bagi mereka di surga, suatu tempat di mana Allah ada dan kita semua yang percaya pada-Nya ada bersama Dia.  TUHAN juga berjanji akan datang kembali membawa kita ke sana tinggal bersama dengan Dia di surga.
Bagaimanakah kita meresponi janji yang luar biasa ini, yang sebenarnya diberikan kepada kita oleh karena ANUGERAH.  Tidak ada seorang pun yang dapat percaya kepada Allah oleh karena keputusannya sendiri.  Semua orang yang hanya dapat percaya kepada Yesus oleh karena karya dari Roh Kudus.
Semua orang di dunia ini mencari keselamatan dan mencari cara untuk dapat masuk ke dalam surga.  Namun tidak semudah itu untuk dapat sampai ke surga, karena surga hanya dikhususkan untuk orang-orang yang kudus dan suci, yang tidak berdosa dan semua manusia di dunia ini adalah manusia yang berdosa dan tidak ada satu pun yang suci sehingga dapat hidup disurga.  Budha berkata, saya mencari kebenaran, Muhammad berkata saya tahu kebenaran, tetapi Yesus berkata, Akulah jalan kebenaran dan hidup.
Yesus tidak pernah berbohong dan saya percaya Allah selalu tepat janji dan sangat berbeda dengan manusia yang selalu tidak tepat janji.
Ilustrasi : Boleh percaya, boleh tidak. Kaum pria ternyata lebih gemar berbohong dibandingkan wanita. Berdasarkan hasil sebuah survei di Inggris yang dilakukan Science Museum terhadap sekitar 3.000 responden. Pria di Inggris rata-rata melakukan tiga kali kebohongan setiap hari dan itu sama dengan 1.092 kali dalam setahun.
Para wanita juga mengaku sering merasa bersalah setelah mengatakan kebohongan. Sekitar 82 persen mengatakan bahwa mereka menyesali perbuatannya. Sementara di kalangan pria hanya 70 persen yang mengaku menyesal telah berkata bohong.
Apakah ada sesuatu hal yang selama ini menjadi pergumulan dalam hidup anda?  Ketahuilah jika TUHAN rela memberikan nyawa-Nya bagi kita untuk menyelamatkan kita, apakah ia juga akan menahan diri-Nya untuk tidak memberikan kekuatan dan jalan keluar kepada kita saat kita mengalami pergumulan hidup?  Tidak mungkin.  Jika Allah rela memberikan nyawa-Nya untuk kita, maka Ia pun akan memberikan kekuatan kepada kita selama kita ada di dunia ini.  KEKUATAN untuk menanggung segala masalah dan pergumulan yang sebenarnya bertujuan untuk mendewasakan iman percaya kita kepada-Nya.
Rm. 10:9-10, “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.  Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika anda ingin belajar bahasa Yunani, terlebih dahulu anda harus memiliki font Yunani di dalam PC/Laptop anda untuk dapat membaca tulisan, kalimat, dan kata-kata di dalam konten "Belajar Yunani".
Font Yunani dapat anda download di :

Jika anda ingin belajar Ibrani silahkan download font Ibrani di :